Hal ini karena, kata Wiku, masyarakat semakin mematuhi protokol kesehatan.
"Angka kasus positif ini dalam beberapa minggu ke depan akan dievaluasi kembali dan mengingat tingkat kepatuhan protokol kesehatan meningkat tajam, kemungkinan besar angka kasus positif dalam beberapa minggu ke depan akan menurun," kata Wiku dikutip dari Kompas.
Wiku mengatakan grafiknya belum konsisten memperlihatkan naik atau turun kasus positif setiap pekan.
Hal ini berdasarkan perkembangan angka kasus positif selama PPKM kabupaten/kota dan PPKM mikro,
Meski demikian, angka penambahan kasus mingguan menurun drastis pada pekan pertama PPKM mikro.
Hal ini, menurut Wiku, sejalan dengan meningkatnya tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Baca: Singgung Efektivitas PPKM, Jokowi: Lockdown Satu Kota Untuk Apa?
Baca: Masyarakat di 98 Daerah PPKM Mikro Akan Dapat Rapid Tes Antigen Gratis, Begini Caranya
Untuk tingkat menjaga jarak dan menghindari kerumunan, jumlah kabupaten/kota mencatat kepatuhan lebih dari 75 persen dan cenderung meningkat tiap minggunya.
"Saya harapkan tren ini dapat dipertahankan, sekaligus mengingat kita telah memasuki masa PPKM Mikro," ucap Wiku.
Meski demikian, Wiku masih memberi catatan bahwa perkembangan ini dinilai belum memuaskan.
Berdasarkan data yang dihimpun Satgas, terdapat penurunan jumlah kabupaten/kota dalam hal kepatuhan memakai masker saat pelaksanaan PPKM kabupaten/kota.
Namun, saat diberlakukan PPKM berskala mikro, tingkat kepatuhan masyarakat kembali naik.
"Dengan pengawasan di wilayah terkecil bermanfaat terhadap proses pengawasan yang lebih ketat. Untuk itu peran pos komando (posko) daerah agar terus ditingkatkan supaya ke depannya jumlah kabupaten/kota yang patuh memakai masker meningkat," ucap Wiku.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 pada Selasa (16/2/2021), tercatat ada 1.233.959 kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Baca: Wiku Adisasmito Soal PPKM Mikro: Prinsip Gas dan Rem Ini Bisa Dikendalikan Bersama Pos Komando
Dari jumlah tersebut, ada 160.689 kasus aktif atau setara 13 persen dari total jumlah kasus Covid-19 yang terkonfirmasi.
Kasus aktif adalah pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Penerapan PPKM berskala mikro di Pulau Jawa dan Bali akan berdampak pada aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam diskusi secara virtual, Rabu (10/2/2021).
"Pembatasan-pembatasan yang biasa dilakukan skala yang luas, skalanya kembali lagi mikro, potensi untuk kegiatan ekonomi dan sosial yang aman Covid-19 itu jadi bisa dilakukan," kata Wiku.
Wiku mengatakan aktivitas sosial ekonomi masyarakat yang aman dari Covid-19 bisa dilakukan dengan menggunakan prinsip gas dan rem di desa dan kelurahan.
Ia mengatakan, prinsip gas dan rem ini bisa dikendalikan Satgas Covid-19 bersama pos komando.
"Jadi pengendalian yang disebut gas dan rem bukan di Pemerintah pusat, gas dan rem PPKM mikro ada di level mikro (Desa dan kelurahan). Ini adalah kemandirian daerah, gotong royong itu penting, di sini lah letaknya keterikatan semua pihak melakukan pengendalian," ujar Wiku.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo telah memutuskan akan menerapkan PPKM berskala mikro mulai 9 Februari 2021.
Dalam pertemuan dengan gubernur dari lima provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Bali, pada Rabu (3/2/2021) Jokowi mengatakan PPKM di Jawa dan Bali yang sudah diperpanjang hingga dua kali masih belum efektif menekan laju penularan Covid-19.
Jokowi menilai, perlu adanya PPKM berskala mikro, yang diterapkan mulai dari tingkat RT/RW "Sehingga, saya sampaikan PPKM di level mikro, yakni level kampung, desa, RW dan RT itu penting," kata Jokowi, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (6/2/2021).
Sementara itu, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Covid-19 Alexander Ginting mengatakan salah satu tujuan PPKM berskala mikro ini adalah memperbaiki penanggulangan Covid-19 di wilayah hulu, seperti di tingkat desa atau kelurahan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satgas: Kemungkinan Besar Kasus Covid-19 Menurun Beberapa Pekan ke Depan"