Buaya yang terlihat berenang di pantai itu pun sempat menggegerkan warga.
Bukan karena keganasannya, namun buaya itu terlihat sangat jinak saat didekati.
Video munculnya buaya keemasan itu viral setelah diunggah oleh beberapa akun Instagram.
Akun @kolakainfo kemudian membagiakan video kemunculan buaya tersebut pada Selasa (16/2/2021).
Dalam video yang pertama, buaya nampak dikerumuni warga lokal.
Warna kulit buaya itu nampak lebih kuning daripada buaya pada umumnya.
Buaya itu nampak jinak dan tidak menyerang warga yang ada di dekatnya.
Bahkan sejumlah warga terlihat mengelus-elus badan buaya itu.
Baca: Warga Berupaya Selamatkan Suniah yang Diterkam Buaya, Proses Tarik Menarik hingga 20 Menit
Baca: Perenang Ini Selamat Meski Kepalanya Sudah Masuk Mulut Buaya saat Diterkam
Namun buaya itu nampak tak terganggu sama sekali.
"Ooo Anik katanya namanya, Amir katanya nama sodaranya, Anik ini" ucap warga sekitar.
Sedangkan pada video kedua, nampak buaya dicium oleh seorang pria berkaos merah.
Pria itu juga nampak mengelus-elus kepala buaya seperti mengajak bicara.
Kemudian seorang pria lain nampak menyelimuti buaya itu dengan sarung.
Kemunculan buaya itupun menjadi tontonan warga.
Banyak warga yang mendekat dan mengabadikan momen kemunculan buaya itu dengan smartphone mereka.
Dari keterangan yang dituliskan, buaya tersbeut muncul pada Selasa (16/2/2021).
"Kemunculan seekor buaya menghebohkan warga di sekitar Pantai Lamundre, Kecamatan Watubangga, Kabupaten Kolaka, Selasa (16/2/2021)." tulis pengunggah.
Unggahan inipun mendapat banyak komentar dari warganet.
Ada yang mengatakan tak seharusnya buaya terdampar dikaitkan dengan kejadian mistis.
Banyak juga warganet yang justru melontarkan candaan.
@abiipratama__ "Pasti dikaitkan dgn hal2 mistis, entah itu neneknya atau sodaranya atau apalaaahh,, kpan indo mau maju klo pemikiran selalu mundur"
@gammax13 "Dabilang temanku, da lgi cri sodaranya itu min"
@yamshirx "Assalamualaikum ukhty, kalau aku chat ada yg marah gak?", kata saudaranya"
@yoelsetiawanh "Dia hanya tunggu momen yg tepat untuk memangsa...."
@rachmataidilfitrah "Untung buayanya lagi kenyang..kalo laparr dy mangsakoo..Ani kw dtingglkn romaa"
Namun kini buaya tersebut telah dievakuasi dan diamankan di salah satu rumah warga.
Nantinya buaya tersebut akan diserahkan ke pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Warga berinisial N (50) tewas di Sungai Batang Basang, Agam, karena diserang buaya.
Penyerangan buaya tersebut diduga karena adanya racun yang disebar di sungai.
"Berdasarkan keterangan beberapa warga kepada BKSDA, dua hari sebelum korban dilaporkan hilang, warga melihat ada oknum warga dari luar meracuni sungai dengan cairan tertentu," kata Kepala BKSDA Agam, Ade Putra yang dihubungi Kompas.com, Minggu (14/2/2021).
Ade mengatakan, oknum tersebut memakai racun utnuk mendapatkan ikan dan udang di sungai tersebut.
Menurutnya, dua hari sejak oknum tersebut menebar racun, buaya terlihat beberapa kali mengapung di permukaan sungai.
Warga melihat buaya itu menghempas dan membalik-balikkan badan tepat di lokasi kejadian.
Baca: Sedang Berenang, Kepala Pria Ini Tiba-tiba Diterkam Buaya 2,5 Meter, Beruntung Bisa Meloloskan Diri
Baca: Ibu di Bangka Belitung Diterkam Buaya di Depan sang Anak, Jasad Ditemukan dalam Kondisi Tak Utuh
Ade menambahkan, lokasi korban biasa mengambil rumput merupakan daratan tergenang di pinggir sungai.
Di rawa itu terlihat beberapa bekas sarang buaya.
BKSDA telah menyampaikan hasil identifikasi itu kepada wali negara atau kepala desa.
"BKSDA mendorong nagari atau desa membuat peraturan untuk mengendalikan aktivitas meracuni sungai dan penggunaan setrum dalam mencari ikan terutama di lokasi-lokasi yang diduga merupakan sarang buaya," jelas Ade.
Sedangkan untuk mengantisipiasi terjadinya serangan buaya, BKSDA mengimbau warga untuk waspada ketika beraktivitas di dalam dan pinggir sungai.
"Tidak beraktivitas pada malam hari karena buaya merupakan satwa yang aktif pada malam hari. Selain itu menghindari sungai dengan arus tenang serta tidak beraktivitas sendirian," kata Ade.
Menurut perilaku dan siklus hidupnya, musim kawin dan bertelur buaya terjadi hingga Juli.
Buaya yang akan kawin dan bertelur cenderung akan mencari lokasi yang aman dari gangguan individu lainnya.
"Terutama induk buaya yang sedang menunggui sarang telurnya, akan sangat agresif dan sensitif terhadap keberadaan mahkluk lain termasuk manusia," kata Ade.
Buaya merupakan jenis satwa yang dilindungi sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Viral Buaya Muncul di Pantai, Dielus-elus Hingga Dicium Pengunjung Pantai