Inilah yang Perlu Dilakukan Saat Tak Sengaja Bertemu dengan Orang Positif Covid-19

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Covid-19 menyebar dari satu orang ke orang lain lewat droplet atau tetesan liur di saat seseorang yang terinfeksi virus berbicara, batuk, atau bersin

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Inilah hal yang perlu dilakukan saat kita tidak sengaja bertemu dengan orang yang positif virus corona atau Covid-19.

Sebagai informasi risiko tertular saat berada di dekat orang yang positif Covid-19 tergantung dari protokol kesehatan yang kita lakukan.

Hal ini berdasarkan keterangan dari pakar pengobatan keluarga dari Cleveland Clinic Neha Vyas.

Virus corona menular terjadi lewat droplet atau tetesan air yang keluar saat bersin, batuk, atau berbicara.

Oleh sebab itu, penggunaan masker dan rutin mencuci tangan dan menerapkan physical distancing sangat dianjurkan.

Bahkan demi meminimalisir penularan Covid-19 maka keluar larangan berkerumun.

Dikutip dari Kompas, 80 persen penularan virus corona berasal dari orang tanpa gejala (OTG), sehingga kita tidak tahu pasti siapa yang terinfeksi Covid-19.

Pakai 2 Masker Cegah Covid-19 (kompas.com)

Hal lain yang juga meningkatkan resiko tertular Covid-19 yakni terkait dengan kondisi kekebalan tubuh.

Cepat atau lamanya interaksi meski melakukan physical distancing juga menentukan.

Melakukan kontak langsung selama 15 menit dengan orang yang positif Covid-19 akan membuat resiko tertular juga besar.

Hal ini seperti dikutip dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC).

Baca: Empat Anggota Keluarga Anang Hermansyah Positif Covid-19, Ashanty dan Aurel Ungkap Kondisi Mereka

Baca: Inilah Calon Peserta Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua dan Jadwal Penyelenggarannya

Ini juga menjadi faktor yang meningkatkan risiko kita tertular meskipun selama interaksi kita dan orang yang positif Covid-19 kita telah menerapkan protokol kesehatan sebaik mungkin, bisa jadi kita atau orang tersebut melepas masker.

Melakukan aktivitas makan atau berbicara juga bisa meningkatkan risiko tertular karena penularan utama terjadi lewat droplet.

Jadi, setelah melakukan interaksi atau berada di dekat orang yang positif Covid-19 kita tetap harus melakukan tindakan pencegahan, seperti berikut:

1. melakukan isolasi mandiri selama 14 hari

2. memantau sendiri gejala yang dialami

3. hindari kontak dengan orang yang berisiko tinggi

4. menghubungi dokter jika gejala berkembang.

Namun perlu diingat, peluang tertular virus corona sangat kecil jika melakukan hal di bawah ini:

1. Kita dan orang yang positif Covid-19 sama-sama memakai masker saat berinteraksi.

2. Melakukan physical distancing sekitar dua meter satu sama lain.

3. Mencuci tangan setelah berinteraksi.

4. Jika kita salah satu dari hal tersebut tidak kita lakukan, maka risiko terinfeksi akan lebih tinggi.

Meski demikian, tidak ada jaminan pasti aman dari virus Corona.

Banyak hal yang memengaruhi kemungkinan seseorang tertular Covid-19.

Baca: Satgas Covid-19 Cisarua Bubarkan Acara Ulang Tahun Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi Minta Maaf

Baca: Jokowi: Untuk Dapatkan Vaksin Covid-19 Tak Mudah, Indonesia Harus Bersaing dengan Ratusan Negara

Beberapa Kondisi Kesehatan yang Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Covid-19

Kasus virus corona di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Hingga Selasa (9/2/2021) pukul 12.0 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 8.700.

Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.174.779 orang.

Pasien sembuh dikabarkan mencapai 973.452 orang, sementara jumlah korban jiwa akibat virus SARS-CoV-2 tersebut mencapai 31.976 orang.

Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention, Selasa (1/12/2020), orang dengan usia dewasa dan memiliki riwayat penyakit tertentu berpotensi lebih tinggi menderita Covid-19 yang lebih parah.

Tingkat keparahan ini dilihat dari pasien yang berada di rawat inap, masuk ke ICU, menggunakan intubasi atau mechanical ventilation, hingga meninggal dunia.

Seorang anggota staf medis (kiri) dari Rumah Sakit Medical College Peking Union menangis sebelum pergi di bandara Tianhe di Wuhan di provinsi Hubei tengah Cina pada 15 April 2020. Staf medis dari Rumah Sakit Medical College Peking Union adalah tim bantuan medis terakhir dari provinsi lain meninggalkan Wuhan setelah membantu upaya penanganan Virus Corona atau Covid-19. (STR/AFP)

Mengutip nhs.uk, Senin (7/12/2020), terdapat kondisi kesehatan yang berisiko lebih tinggi terpapar Covid-19, di antaranya yakni:

- Berusia lebih dari 70 tahun

- Asma sedang hingga akut

- Penyakit serebrovaskular

- Fibrosis kistik

- Tekanan darah tinggi (hipertensi)

- Immunocompromised atau lemahnya sistem kekebalan akibat transplantasi sumsum tulang, defisiensi kekebalan, HIV, dan penggunaan kortikosteriod

- Gangguan neurologis seperti demensia

- Penyakit hati

- Obesitas dengan indeks massa tubuh diatas 25 kg m2

- Fibrosis paru

- Thalassemia atau kelainan darah

- Diabetes Melitus Tipe 1

Neuropati diabetik adalah adanya gejala atau tanda dari kerusakan saraf perifer pada pengidap diabetes (halodoc)

Sementara itu, berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, berikut daftar kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan keparahan pasien pengidap Covid-19:

- Kanker

- Ginjal kronis

- Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)

- Penyakit jantung seperti gagal jantung, penyakit arteri koroner, atau cardiomyopathies

- Immunocomprimised atau lemahnya sistem kekebalan tubuh akibat transplantasi organ tubuh

- Obesitas, dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 kg/m2

- Obesitas berat, dengan indeks massa tubuh diatas 40 kg/m2

- Dalam kondisi hamil

- Memiliki penyakit sel sabit (gangguan pendarahan)

- Perokok

- Pengidap Diabetes Melitus Tipe 2

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka, Kompas)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Sengaja Bertemu Orang Positif Covid-19, Ini yang Harus Dilakukan



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer