Buronan berwarga negara Rusia diduga kabur dengan dibantu teman wanitanya yang kini masuk juga dalam daftar pencarian orang atau DPO.
Andrew Ayer alias Andrei Kovalenka melarikan diri saat proses administrasi pemindahan di kantor Imigrasi Ngurah Rai, Bali.
Andrew Ayer diketahui merupakan buron Interpol yang masuk dalam daftar red notice.
Ia kabur saat dijenguk teman perempuannya bernama Ekaterina Trubkina yang juga WN Rusia.
Baca: Sanksi Berat Menanti Warga yang Tolak Vaksinasi, Layanan Administrasi hingga Bansos Bisa Dihentikan
Baca: Disebut sebagai Mafia Tanah, Fredy Kusnadi Disebut Sempat Tempati Rumah Ibu Dino Patti Djalal
Aksi Andre Ayer ini terekam kamera CCTV yang ada di kantor imigrasi.
Keduanya kini menjadi buronan petugas keamanan di Bali.
Petugas imigrasi bekerja sama dengan polisi langsung memperketat pintu keluar masuk Bali.
Salah satunya adalah penjagaan di pelabuhan Giri Manuk.
Satu per satu kendaraan diperiksa oleh polisi.
Tak hanya itu, petugas imigrasi juga memeriksa kendaraan dan mengecek setiap ruangan yang ada di atas kapal.
Baca: Pria di Tangerang dan Keluarganya Diancam 20 Tukang Parkir Gara-gara Foto Kafe Malam Hari
Baca: Angka Kemiskinan di Indonesia Meroket di Tengah Pandemi, Kembali Sentuh Angka 10 Persen
Hal ini guna mencari keberadaan buron Interpol yang diduga masih bersembunyi di Bali.
Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai menyebut Andrew Ayer telah merencanakan kabur dengan bantuan teman perempuannya.
“Kita waktu itu mau menyerahkan WN Rusia ini ke Rumah Detensi Imigrasi Denpasar.
Pada waktu proses penyerahan itu tentunya ada proses administrasi, perekaman sidik jari, input foto.
Yang bersangkutan dikunjungi oleh istrinya, namanya Ekatrina Trubkina meminta waktu untuk bertemu dan memberikan makanan.
Ketika meminta waktu itu, petugas melakukan pemeriksaan, nah dia menyelinap dan melarikan diri,” jelas Parlindungan, Minggu (14/2/2021) dikutip dari Kompas TV.
Baca: Dilaporkan ke Polisi, Dino Patti Djalal: Saya Senang Satu Sindikat Mafia Tanah Sudah Muncul
Baca: Baru Jadi Mensos, Elektabilitas Risma di Bursa Pilkada DKI Melonjak Gara-gara Sering Blusukan
Pihak imigrasi telah bekerja sama dengan polisi dan Kedutaan Besar Rusia untuk mencegah Andrew Ayer dan Ekaterina Trubkina keluar dari Bali.
Andrew Ayer alias Andrei Kovalenka merupakan buron interpol yang sebelumnya telah menjalani hukuman pidana di Lapas Klas IIA Kerobokan.
Sebelum melarikan diri, Andrew Ayer akan dipindahkan ke rumah detensi imigrasi Denpasar, sebelum dideportasi ke negara asalnya, Rusia.
Andrew rencananya akan dipindahkan ke rumah detensi imigrasi Denpasar sebelum di deportasi ke negara asalnya Rusia.
Petugas Kantor Imigrasi kelas I dan polisi bekerja sama menyebar foto warga negara Rusia yang kabur pada Kamis 11 Februari 2021 kemarin.
Baca: VIRAL Pakai Mahkota Seberat 4 Kg, Pengantin di Aceh Kelelahan dan Hampir Pingsan di Pelaminan
Baca: Dilaporkan ke KPAI akibat Roasting Keluarga Ruben, Ridwan Remin Angkat Bicara
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin meminta petugas imigrasi agar lebih memperketat pengamanan dan pengawalan para tahanan yang sedang dalam proses pemindahan.
“Saya minta pihak imigrasi menambah jumlah personil saat bertugas dan jangan sampai peristiwa kaburnya buronan interpol terulang kembali,” ujarnya, seperti dalam keterangan Senin (15/2/2021).
Menurut Azis, masalah ini dapat mengancam bangsa dan negara Indonesia.
Terlebih, jika napi yang melarikan diri merupakan tahanan berbahaya.
Pernyataan tersebut ia sampaikan sebagai kritik kepada pihak imigrasi atas kaburnya buronan interpol, yakni Andrew Ayer pada Sabtu (13/2/2021).
Baca: Jangan Asal Pilih, Simak Tips Sebelum Tentukan Prodi Pertama dan Kedua di SNMPTN 2021
Baca: Sindrom Guillain Barre
Azis pun mempertanyakan proses pengamanan dan keamanan kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Bali atas kaburnya Andrew Ayer.
“Ada keanehan yang terjadi dari kaburnya buronan interpol berwarga negara asing (WNA) asal Rusia tersebut. Masa bisa mudah melarikan diri begitu saja tanpa terlihat petugas imigrasi,” kata Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu seperti dikutip dari Kompas.com.
Oleh karenanya, Azis meminta pihak imigrasi melakukan koordinasi dan komunikasi terhadap Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk dapat segera menangkap kembali Andrew Ayer dalam waktu cepat.