Salah satu penyebabnya adalah ekonomi yang stagnan, sebagaimana diberitakan Intisari pada Sabtu (13/2/2021).
Namun tak hanya itu saja, berbagai masalah internal dan regional juga turut berpengaruh dalam kekalahan China.
Padahal saat ini Tiongkok dikenal sebagai salah satu negara dengan pengaruh yang besar, baik di bidang ekonomi atau militer.
Mereka bahkan siap menghadapi pihak mana saja yang berani melawan jalannya.
China memperkuat militernya untuk menghadapi AS maupun negara lain yang menentang klaimnya di Laut China Selatan.
Di wilayah lembah Galwan pun, China dengan siaga tinggi siap hadapi tentara India.
Lalu bagaimana bisa china kalah dari dalam?
Hal ini permula dari kemungkinan yang diungkap lembaga pemikir California RAND dalam sebuah penelitian di bulan Juli 2020 lalu.
“Seperti apa China pada tahun 2050?” tanya analis RAND. “Jawabannya diberikan dengan menganalisis tren dalam pengelolaan politik dan masyarakat serta mempelajari strategi tingkat nasional dalam bidang diplomasi, ekonomi, [sains dan teknologi], dan militer.”
Dilansir Intisari dari Forbes, studi tersebut mengungkapkan empat kemungkinan besar:
Baca: Rencana Perang China Bocor, Ingin Satukan Wilayah Dinasti Qing, Rusia Jadi Target tapi Tak Berkutik
Baca: Setelah Telepon Xi Jinping, Joe Biden Panik, Khawatir Infrastruktur AS Kalah dari China
1. China yang "berjaya" yang tumbuh, berkembang, dan memperoleh pengaruh sampai ia menyamai atau melampaui Amerika Serikat dalam sebagian besar ukuran kekuasaan. Analis RAND menilai hal ini sebagai "tidak mungkin".
2. China yang "naik daun" yang berjuang dengan ketidakpuasan internal, kekurangan air, dan ekonomi yang melambat namun masih berhasil menjadi kekuatan dominan di Asia. Mungkin .
3. China yang "stagnan" yang gagal mengatasi kemiskinan yang meluas dan degradasi lingkungan dan pada saat yang sama juga mengelola krisis eksternal. Mungkin .
4. China yang "meledak" memasuki abad kedua sebagai negara modern dalam keadaan runtuh. Tidak mungkin .
Mengesampingkan hasil yang tidak mungkin, kemungkinan stagnan adalah yang paling menarik.
Kemungkinan itu mengungkapkan bagaimana China akan mengalahkan dirinya sendiri.
RAND memprediksi ekonomi China akan terhenti dan mulai tertinggal dari negara lain.
Baca: China Dikepung Kapal Perang AS dan Prancis, Xi Jinping Panik Minta Bantuan Presiden Vietnam
“Antara 2030 dan 2050, ekonomi China terhenti dan kemudian tertinggal jauh di belakang kekuatan besar lainnya. Tidak ada pertumbuhan ekonomi yang terlihat jelas. Sementara Beijing mengklaim tingkat pertumbuhan tahunan antara satu dan dua persen, angka resmi ini dianggap tidak kredibel."
Selain itu, korupsi juga menjadi masalah serius.