Kabar duka eks Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) ini diketahui dari unggahan akun Facebook milik anak kedua Sinyo, Vanda Sarundajang.
“Terpujilah Tuhan Yesus Sang Empunya Hidup dan Kehidupan. Tuhan Yesus sangat baik. Selamat jalan, papaku sayang. Tenanglah dalam pangkuan Bapa di sorga,” tulis Vanda dalam unggahannya.
Selain itu kabar meninggalnya Sinyo juga dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah.
"Ya, benar meninggal dunia pukul 00.30 WIB," kata Faizasyah seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (13/2/2021).
Sinyo menghembuskan napas terakhirnya di umurnya yang ke 76 tahun di RS MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta.
Sinyo menjabat sebagai Dubes RI untuk Filipina merangkap Kepulauan Marshall dan Palau sejak 2018 hingga 2021.
Baca: Cara Rakyat Myanmar Jatuhkan Penguasa Militer Hasil Kudeta: Boikot Seluruh Instansi Publik
Profil Sinyo Harry Sarundajang
Sinyo Harry Sarundajang lahir di Kawangkoan, Minahasa, pada 16 Januari 1945.
Sinyo berlatar belakang pendidikan S2 Ahli Administrasi Teritorial pada Institute International Administration Publique Francis, seperti dikutip dari situs Dewan Pers.
Sinyo meraih gelar Doktor Ilmu Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Doktor HC Bidang Perdamaian dari UIN Malang.
Sinyo mengawali karier birokrasinya sebagai Kepala Biro Pemerintahan di Setda Provinsi Sulawesi Utara 1977.
Selanjutnya ia menjabat sebagai Pj Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat II Minahasa pada 1978.
Menjabat Sekretaris Wilayah Daerah Tingat II Minahasa (untuk periode yang kedua) pada Tahun 1983.
Pada 1986 Sinyo menjabat sebagai Walikota Administratif Bitung.
Empat tahun berselang ia menjadi Walikota Daerah Tingkat II Bitung pada 1990-2000 (dua periode).
Pada 1999 Sinyo menjadi Ketua Harian Badan Pengelola Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Manado Bitung sampai tahun 2000.
Baca: Kak Seto Ungkap Derita Kanker Prostat, Unggahan di Instagram Dibanjiri Komentar Doa Netizen
Sementara pada 2001 sampai 2015 Sinyo menjadi Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri.
Ia juga merangkap sebagai Pj Gubernur Maluku Utara 2002 dan Pj Gubernur Maluku 2003.
Gubernur Pertama Pilihan Rakyat
Sinyo Harry Sarundajang diketahui merupakan sosok Gubernur Sulawesi Utara pertama pilihan rakyat.
Dikutip Tribunnews.com, ia menjadi Gubernur Sulut selama dua periode, yaitu 2005-2010 dan 2010-2015.
Sinyo dipilih sebagai gubernur oleh rakyat Sulut kali pertama pada 21 Juli 2005.
Kala itu, berhasil terpilih pasangan Sinyo Harry Sarundajang sebagai Gubernur Sulut dan FH Sualang sebagai Wakil Gubernur Sulut untuk masa bakti 2005-2010.
Pada masa kepemimpinan itu, Sulut ketambahan empat kota dan kabupaten baru pada tahun 2007.
Daerah yang dimaksud yaitu Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolmong Utar, dan Kabupaten Siau Tagulandang Biaro.
Satu tahun kemudian, masih di masa kepemimpinan Sinyo, Sulawesi Utara kembali ketambahan dua kabupaten baru, yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Dikutip situs Dewan Pers, Sinyo juga merupakan anggota Dewan Pers dari unsur tokoh masyarakat.
Sinyo Harry Sarundajang juga aktif menulis buku, antara lain:
• “Pemerintah Daerah di Berbagai Negara”(1997)
• “Arus Balik Kekuasaaan Pusat ke Daerah” (1999)
• “Birokrasi dalam Otonomi Daerah, Upaya Mengatasi Kegagalannya” (2003)
Baca: Hari Pers Nasional (HPN)
• “Pilkada Langsung” (2003)
• “Sistem Pemerintahan Daerah” (2005)
• “Geostrategis Sulawesi Utara Menuju Pintu Gerbang Indonesia di Asia Pasifik” (2012)
• “Poros Maritim dan Ekonomi Baru Masa Depan Indonesia” (2015).
Pada 2013, ia juga menerima Anugerah Pena Emas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) atas upaya yang dilakukan sebagai kepala daerah dalam meningkatkan kualitas kehidupan pers di Sulawesi Utara.
Selama 10 tahun memimpin Sulawesi Utara, Sinyo Sarundajang terkenal dengan segudang prestasi.
Prestasi yang paling dikenal yaitu menggelar beberapa event internasional, di antaranya World Ocean Conference (WOC) yang mana dirinya menjadi Ketua Umum Panitia Daerah, Sail Bunaken, dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit.
Selain itu, ia juga berhasil membawa Sulut meraih beberapa prestasi, salah satunya penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenang Sinyo Harry Sarundajang, Gubernur Sulut Pertama Pilihan Rakyat yang Pernah Berniat Jadikan Jokowi Cawapresnya"