Jalan Tol Cipali Ambles, PVMBG Ungkap Penyebab dan Rekomendasi Penanganannya

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Amblesnya Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. (Kementerian PUPR)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gerakan tanah terjadi di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Selasa (9/2/2021) sekira pukul 03.00 WIB.

Akibatnya Jalan Tol Cipali KM 122 ambles, dan menyebabkan retakan pada badan jalan sepanjang 20 meter dengan kedalaman 1 meter pada jalur arah Jakarta.

Dikutip dari laman Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), faktor penyebab amblesnya jalan tol tersebut dikarenakan kemungkinan material timbunan yang kurang padu atau mudah tererosi.

PVMBG juga memperkirakan bahwa penyebab amblesnya Jalan Tol Cipali antara lain yakni, kemiringan lereng yang tidak terlampau curam sehingga gerakan tanah relatif lambat.

Penyebab lain ialah pengaruh dari erosi air permukaan (air hujan maupun aliran sungai) di kaki lereng mengingat lokasinya yang berada tidak jauh dari sungai besar.

PVMBG juga memperkirakan curah hujan yang tinggi menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah.

Pihak pengelola harus melakukan contraflow yang dimulai dari Km 117 hingga Km 126 untuk mengurai kepadatan lalu lintas.

Baca: Ruas Tol Cipali KM 122+400 Ambles, Diberlakukan Contraflow & Pengemudi Wajib Waspada

Baca: Sufmi Dasco Pertemukan Abu Janda dan Natalius Pigai, KNPI Tetap Tidak Cabut Laporan

Mengingat curah hujan yang masih tinggi, maka untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan kerugian yang lebih besar, PVMBG merekomendasikan beberapa hal penting terkait amblesnya Jalan Tol Cipali.

Rekomendasi PVMBG yang pertama adalah segera memperbaiki badan jalan yang retak dan amblas agar lalu lintas di jalan tol kembali normal.

Kedua segera menutup retakan dan dipadatkan agar air tidak meresap ke dalamnya yang dapat mempercepat pergerakan.

Ketiga PVMBG merekomendasikan untuk mengarahkan aliran air permukaan agar menjauhi area retakan.

Sementara yang keempat agar membuat perkuatan lereng di tepian badan jalan yang berada dekat dengan sungai untuk mengurangi laju erosi dan meningkatkan kestabilan lereng.

Sedangkan yang kelima perlu penyelidikan geologi teknik sebagai landasan untuk perkuatan lereng (bor pile/sheet pile).

Keenam, pengalihan arus kendaraan agar terus dilakukan hingga perbaikan jalan selesai dan tidak tampak adanya pergerakan tanah susulan.

Jalan Tol Cipali amblas di KM 122.400 arah Jakarta.

Baca: Inilah Sosok Gaga Muhammad, Mantan Pacar Awkarin yang Dikatakan Jadi Penyebab Edelenyi Laura Lumpuh

Baca: Heboh Soal ‘Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur’ Penerbit: Sekedar Contoh buat Nama

Ketujuh, melakukan pemantauan terhadap area retakan, jika retakan berkembang dan bertambah luas agar segera menutup jalan dan mengalihkan kendaraan yang melintas (contra-flow).

Kedelapan, meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah beserta gejala yang mengawalinya.

Sementara yang terakhir adalah masyarakat setempat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari BPBD/ aparat pemerintah daerah setempat.

(TribunnewsWiki.com/Rakli)



Penulis: Rakli Almughni
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer