Tak hanya kesedihan, ternyata ada beberapa masyarakat yang memanfaatkan momen dengan tepat.
Momen tersebut pun membawa berkah tersendiri bagi bapak-bapak di kampung Karang Kimpul II RT 04 RW 01, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari.
Mereka beramai-ramai menjaring ikan yang terseret arus banjir.
Suripto mengaku sejak Minggu (7/2/2021) siang mencoba peruntungan menangkap ikan dengan metode branjang.
Setelah berusaha memasang jaring seadanya itu, ia pun berhasil mendapatkan ikan bandeng dan nila sekitar dua kilogram.
Ia mengaku ikan yang terbawa arus banjir sangat banyak.
"Ikannya nila sama bandeng, dari jam 12 an lah sampai sekarang," katanya saat ditemui, Minggu (7/2/2021).
Lantas, hasil tangkapannya itu akan dikonsumsi bersama keluarganya di rumah.
Baca: Banjir di Semarang Disebut karena Curah Hujan Ekstrem, Ahli: Kurang Tepat Salahkan Alam
Baca: Terdampak Banjir, Sejumlah Perjalanan Kereta dan Pesawat di Semarang Ikut Terhambat
Ia juga akan membagikan hasil ikan-ikan itu kepada tetangga di kampungnya.
"Sudah 3 harian di sini. Ikannya buat makan sendiri, kalau lebih buat tetangga," jelasnya.
Senada dengan Amir salah satu warga yang juga ikut menangkap ikan di sekitar Jalan raya Kaligawe.
Dia mengaku sudah mendapatkan 6 kilogram ikan jenis bandeng dan nila.
"Lumayan banyak, sampai 6 kilogram ini. Soalnya airnya juga lumayan dalam. Nggak tahu hanyut darimana. Tapi diambil sajalah, rezeki," pungkasnya.
Namun banjir yang ada di Semarang juga membawa kesedihan bagi sebagian orang.
Banjir yang terjadi akibat hujan berhari-hari itu, juga mengakibatkan adanya titik longsor di 27 tempat.
Beberapa di antaranya longsor di daerah Jomblang yang menewaskan dua warganya.
Selain itu, ada juga dua orang meninggal akibat sengatan listrik saat banjir di dua lokasi yang berbeda.
"Bencana lain ada 27 titik longsor. Ada 2 warga meninggal, di Candisari atau Jomblang. Dua lagi meninggal tersengat listrik di Semarang Utara dan Semarang Timur," Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Minggu (7/2/2021).
Wali Kota yang akrab disapa Hendi mengatakan banjir masih menyisakan genangan air di sejumlah titik di Kota Semarang.
Beberapa titik yang masih terendam air yakni Kecamatan Genuk ada di Kelurahan Kaligawe, Genuksari, Muktiharjo Lor.
Selain itu, di Kecamatan Pedurungan ada di Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul, Dempel.
Sementara, di daerah Semarang Barat ada di Purianjasmoro.
"Di jalan Gajah, Cebolok Gayamsari masih di tutup warga karena air cukup tinggi," katanya.
Hendi menjelaskan dari pantauan pukul 11.00 WIB tadi, ketinggian air bervariasi hingga tertinggi sekitar 80 cm di wilayah Kaligawe.
Sedangkan, di Purianjasmoro Hendi menyebut warganya sempat dievakuasi karena genangan air memasuki rumah warga.
"Purianjasmoro ketinggiannya masih lumayan masih 30-50 cm," ujarnya.
Kendati demikian, kondisi jalur protokol di Kota Semarang hingga saat ini sudah tidak ada genangan air dan bisa dilalui kendaraan.
Selain itu, kata dia Kawasan Kota Lama Semarang termasuk jalan di depan stasiun Tawang genangan air sudah surut.
Baca: Viral Banjir Berwarna Merah Melanda Pekalongan, Ternyata Baru Pertama Kali Terjadi
Baca: Viral Air Banjir Berwarna Merah Pertama Kali Terjadi di Pekalongan, Penyebabnya Terungkap
"Kota Lama yang seharusnya selesai urusan banjir sampai malam kemarin air tidak bisa keluar. Kali Semarang dan Kali Baru, Polder Tawang penuh jadi limpas lagi. Sampai semalam belum tuntas tapi tadi pagi lewat sudah selesai," ujarnya.
Hendi menjelaskan evaluasi dari peristiwa banjir yang melanda Kota Semarang yaitu meningkatkan kapasitas pompa karena ternyata perkembangan iklim dan cuaca ekstrem membuat pompa tidak bisa mengatasi limpahan air.
"Evaluasi kejadian, kapasitas pompa tingkatkan. Yang kita punya itu cukup saat curah hujan atau kapasitas dihitung tahun 2013 lalu. Dengan perkembangan iklim luar biasa termasuk kemarin hujan ekstrem, evaluais pompa ditambah sehingga mampu bung air secara cepat," katanya.
Selain itu, juga melakukan perbaikan drainase dengan menambah kapasitas lebih besar agar bisa menampung aliran air.
"Mungkin sudah tidak bisa menampung. Saluran dengan kapasitas besar jadi prioritas. Kemudian berharap normalisasi sungai termasuk tanggul laut dan jalan tol dari pemerintah pusat, sudah dimulai dari Demak, semoga tahun ini bisa dimulai yang di Semarang," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banjir Terjang Kaligawe Semarang, Bapak-bapak Malah Asyik Berburu Ikan"