Surat AHY Mendapat Tanggapan, Andi Arief: Presiden Jokowi Sudah Tegur Moeldoko

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (purn) Moeldoko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/6/2019)(KOMPAS.com/Haryantipuspasari)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Melalui akun Twitternya, Andi Arief menuliskan update terbaru masalah antara Partai Demokrat dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

Andi mencuitkan jika surat yang dikirimkan oleh AHY kepada Presiden Jokowi mendapat tanggapan.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat itu mengatakan, Moeldoko telah mendapat teguran.

"KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi. Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat," tulis Andi, Jumat (5/2/2021).

Sementara untuk pihak internal yang terlibat dalam rencana kudeta, Andi menyebut Partai Demokrat akan menertibkannya.

"Buat beberapa senior partai yang kecewa dan kurang legowo dipimpin generasi muda (AHY), kami maklumi. Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik," ucap Andi.

Sebelumnya, nama Moeldoko ramai diperbincangkan terkait keterlibatannya dalam rencana pengambilalihan paksa atau kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat.

Andi kemudian menyebut pejabat tinggi negara yang dimaksud AHY, yaitu Moeldoko.

Baca: Presiden Jokowi Sudah Terima Surat AHY tapi Tak Mau Balas, Mensesneg Pratikno: Kami Rasa Tak Perlu

Baca: Istana Tegaskan Enggan Jawab Surat AHY Soal Isu Kudeta Partai Demokrat : Itu Urusan Internal

Selain Moeldoko, ada empat orang kader dan mantan politikus Partai Demokrat turut terlibat dalam rencana kudeta AHY.

Bantahan Moeldoko

Konferensi pers yang dilakukan AHY soal gerakan kudeta Partai Demokrat mendapat bantahan dari Moeldoko.

Pasalnya namanya turut dikaitkan sebagai 'pejabat pemerintah di istana' yang ingin melengserkan AHY.

KSP tersebut langsung membantah dirinya melakukan kudeta.

"Kerjaan saya setumpuk begini, ngapain gurusin begituan (tudingan kudeta), yang tidak-tidak saja," kata Moeldoko, saat konferensi pers, di kediamannya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2021) sore.

"Jangan membuat sesuatu, ini dagelan saja, begitu lho. Lucu-lucuan saja. Moeldoko mau kudeta? Lah, kudeta apaan yang dikudeta?" lanjutnya.

Moeldoko pun tampak santai menanggapi tudingan tersebut.

Saat ditanya sejumlah pertanyaan awak media pun Moeldoko, tenang.

"Tenang merespons sesuatu. Masa saya berlebihan, jangan begitu lah," ucap Moeldoko.

Kemudian ia juga membantah aktif mengundang kader Partai Demokrat dalam pertemuan yang disebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai gerakan kudeta.

Moeldoko kemudian mengatakan, dirinya tak menggunakan uang untuk mengundang para kader Partai Demokrat ke dalam pertemuan.

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Saya ngundang pake duit? Wong saya mau ikut sedikit menyejahterakan anggota yang di Kantor Staf Presiden saja enggak bisa."

"Ini ngidupin orang luar, yang enggak-enggak saja. Jangan berlebihan lah," kata Moeldoko dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021).

Menurut Moeldoko, dalam pertemuan dengan anggota dan mantan anggota Demokrat tersebut, ia hanya pasif.

Ia sebagai pihak yang diajak, bukan mengajak.

"Intinya aku datang diajak ketemu, wong saya biasa di kantor saya itu setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok di kantor saya," tuturnya.

Mantan Panglima TNI tersebut mengakui pertemuan dilakukan beberapa kali.

Baca: Dituding Beri Rp 100 Juta ke Tiap DPC Demokrat, Moeldoko Bantah Janjikan Uang

Baca: Moeldoko Sebut Luhut Binsar Juga Pernah Didatangi Tokoh yang Ingin Kudeta Demokrat

Pertemuan bukan hanya dilakukan di rumahnya saja, melainkan juga di hotel.

"Jadi apa yang salah? Apa mau pertemuan di mana hak gue, ngapain ikut campur? Gitu," ucapnya.

Moeldoko enggan membeberkan isi pertemuan tersebut.

Menurutnya, pembicaraan masalah internal Partai Demokrat tidak etis apabila diungkapkan ke publik.

Moeldoko juga enggan menyebutkan siapa saja internal Partai Demokrat yang ikut dalam pertemuan tersebut.

"Saya enggak peduli itu siapa, wong saya itu hanya datang, ngobrol saja," akunya.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Tribunnews.com/Seni Tri Sulistiyono)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Andi Arief: KSP Moeldoko Sudah Ditegur Pak Jokowi



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer