Dentuman keras itu dirasakan banyak masyarakat Malang.
Hingga akhirnya pada pagi harinya, banyak warganet mengunggah suara misterius itu.
Masyarakat mengaku tak mengetahui asal suara dentuman tersebut.
Dentuman misterius ini pun ramai diperbincangkan oleh warganet hingga menjadi salah satu trending topic di Twitter.
Banyak orang menggungah dan melaporkan bahwa pada Selasa (2/2/2021) sekitar pukul 23.30 WIB hingga Rabu (3/2/2021) sekitar pukul 01.18 WIB mendengar suara dentuman misterius.
Suara dentuman itu cukup keras, bahkan membuat kaca rumah bergetar.
Kejadian itu ternyata tidak terjadi satu kali saja.
Dentuman misterius itu disebut tidak hanya dirasakan di wilayah Kota Malang, melainkan juga di wilayah Kota Batu dan Kabupaten Malang.
Baca: Dentuman Misterius 20 Detik di Bali, Warga Saksikan Benda Mirip Meteor Jatuh ke Arah Barat Daya
BPBD Kota Malang melalui akun Twitter nya menyatakan, masih mencari informasi suara dentuman itu.
"Mimin masih belum bisa memperkirakan itu suara dentuman berasal dari mana, ini masih gali info kepada rekan-rekan daerah lain.
Mohon waktu ya teman - teman sekalian kita berdoa bersama-sama semoga selalu diberikan keselamatan," ungkap admin BPBD Kota Malang dalam cuitannya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto menjelaskan, pihaknya masih belum mendapatkan informasi terkait kejadian tersebut.
"Kami belum mendapatkan informasi terkait hal itu (suara dentuman misterius),"
Baca: Dentuman Misterius 20 Detik di Bali, Warga Saksikan Benda Mirip Meteor Jatuh ke Arah Barat Daya
Baca: Suara Dentuman 20 Detik Gegerkan Warga Bali, Sumber Dentuman Masih Belum Diketahui
Pihak BPBD Lumajang dan BPBD Kabupaten Malang yang kami hubungi juga tidak tahu," ujarnya.
Alie juga mengaku tak merasakan ataupun mendengar suara dentuman misterius yang ramai diperbincangkan itu.
"Kalau saya tidak mendengar apa-apa, bahkan saya juga tidak merasakan apa pun," ujar dia.
Penjelasan Lapan Diketahui, munculnya suara dentuman misterius dapat disebabkan karena sejumlah hal, salah satunya diduga dari adanya benda langit yang jatuh atau melintas di dekat Bumi.
Kendati demikian, peneliti di Pussainsa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Andi Pangerang, menegaskan sejauh ini tidak ada catatan asteroid yang tiba pada Rabu (3/2/2021) tengah malam.
Hal itu diketahui, setelah pihaknya melakukan pengecekan dengan menggunakan NEO Earth Close Approaches dengan alamat https://cneos.jpl.nasa.gov/ca/ selama 2-3 hari terakhir.