Mantan Sekjen Partai Demokrat itu menilai tak etis menyeret nama presiden.
“Beliau orang muda, bagus. Tapi mulai lebih bijak lagi. Apalagi bicara di ruang publik. Boleh dia ngomong tapi tidak boleh nyebut nama Presiden, klarifikasi ke Presiden, etikanya tidak ada,” kata Marzuki sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (2/2/2021).
"Bagaimana kalau SBY dulu diperlakukan seperti itu, tidak enak juga. Pasti tidak mungkinlah pak Jokowi menanggapi itu, kan tidak pas juga. Kalau ada orang, si A, si B, tunjuk aja hidungnya, dan dia harus menyampaikannya, jangan orang-orang sekitarnya nuduh-nuduh," sambung Marzuki.
Marzuki Alie menepis tudingan yang menyebut dirinya terlibat dalam upaya merebut kepemimpinan Partai Demokrat dari AHY.
Ia pun menantang pihak yang berbicara untuk membuktikan kebenarannya.
"Buktikan sajalah, tapi kalau enggak bisa membuktikan, harus ada sanksinya juga," kata Marzuki saat dihubungi, Selasa (2/2/2021).
Ia mengatakan, apabila tudingan tersebut tak terbukti, pihak-pihak yang menuduhnya mesti mengundurkan diri dari partai.
"Mereka sebaiknya mundur karena sudah fitnah," ujar dia, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Pengamat Politik: Konferensi Pers AHY Tunjukkan Demokrat Siap dengan Perang Terbuka
Baca: Ada Upaya Kudeta AHY, Andi Mallarangeng: Demokrat Bukan Partai Kardus yang Mudah Diambil Paksa
Marzuki juga mengaku tidak ambil pusing jika namanya dikait-kaitkan karena sudah biasa.
"Kalau disebut-sebut (nama Marzuki Alie) dari dulu disebut-sebut, karena seksi nama Marzuki Alie itu. Kalau tidak ada nama Marzuki Alie, gerakan itu kurang menarik."
"Jadi disebut nama Marzuki Alie, tapi biarkan saja," kata Marzuki Alie yang saat dihubungi tengah berada di Surabaya.
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko agkat bicara soal namanya yang disebut-sebut dalam isu kudeta Partai Demokrat.
Diberitkan Kompas.tv, dia tak ingin isu tersebut berlarut-larut, apa lagi jika dikaitkan dengan Presiden Jokowi dan Istana Negara.
Persoalan Demokrat, kata Moeldoko, adalah urusannya pribadi, bukan selaku KSP.
"Dalam hal ini, saya mengingatkan jangan dikit-dikit Istana, dan jangan ganggu Pak Jokowi karena beliau tidak tahu sama sekali, enggak tahu apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini bukan selaku KSP," kata Moeldoko melalui konferensi pers secara virtual, Senin (1/2/2021).
Tudingan pada Moeldoko menguat karena tersebarnya beberapa foto dirinya bersama kader Demokrat.