Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Arfi Hatim mengatakan, Kementerian Agama akan menghormati keputusan Arab Saudi yang memblokir sementara penerbangan dari 20 negara, termasuk Indonesia.
Hal tersebut menyusul informasi dari Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh yang menyatakan Arab Saudi melakukan kebijakan ini terkait kondisi pandemi Covid-19.
"Kita tentu menghormati dan menghargai kebijakan tersebut semata-mata untuk menjaga keselamatan semua pihak, termasuk pencegahan dan pengendalian penyebaran covid 19," sebut Arfi melalui pesan singkat pada Kompas.com, Rabu (3/3/2021).
Arfi pun meminta masyarakat Indonesia untuk bersabar menghadapi situasi ini.
Arfi juga mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan agar kondisi pandemi segera membaik.
"Mohon sabar dan keikhlasan terhadap keputusan yang ditetapkan serta tetap disiplin dalam mematuhi ptotokol kesehatan agar kondisi semakin membaik," katanya.
Selain Indonesia, Arab Saudi juga melarang penerbangan sejumlah warga dari Argentina, Uni Emirat Arab, Jerman, Amerika Serikat, Irlandia dan Italia.
Arab Saudi juga melarang penerbangan dari Pakistan, Brazil, Portugal, Inggris, Turki, Afrika Selatan, Swedia, Switzerland, Prancis, Lebanon, Mesir, India, dan Jepang.
Namun demikian, belum dapat dipastikan sampai kapan kebijakan pelarangan sementara itu akan diterapkan oleh Saudi.
Sebelumnya pada Desember 2020, Arab Saudi juga pernah melakukan penutupan penerbangan ke negaranya.
Namun penerbangan kembali dibuka pada 3 Januari 2021 lalu dalam surat edaran yang dikeluarkan Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (GAXA) No.4/36252.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Arab Saudi Larang Penerbangan dari 20 Negara, Kemenag Minta Masyarakat Bersabar"
var cookie = ("; "+).split("; kmps_usrid=").pop().split(";").shift(); if(cookie !== ''){ var fb = Array.from(document.getElementsByClassName('social__link--facebook')); fb.pop(); fb.forEach(el => { var onclick = el.getAttribute('onclick'); onclick = onclick.replace('Sticky_Dekstop', 'Sticky_Dekstop&utm;_term='+cookie); el.setAttribute('onclick', onclick); }); var twitter = Array.from(document.getElementsByClassName('social__link--twitter')); twitter.pop(); twitter.forEach(el => { var onclick = el.getAttribute('onclick'); onclick = onclick.replace('Sticky_Dekstop', 'Sticky_Dekstop&utm;_term='+cookie); el.setAttribute('onclick', onclick); }); }
!(function () {
var time = new Date().getTime();
$(document.body).bind('mousemove keypress', function(e) {
time = new Date().getTime();
});
function refresh() {
if (new Date().getTime() - time >= 900000) { // 15 Menit
.reload(true);
} else {
setTimeout(refresh, 10000);
}
}
setTimeout(refresh, 10000);
})();
function setCookieUkid(cname, cvalue, exdays) {
var d = new Date();
d.setTime(d.getTime() + (exdays*24*60*60*1000));
var expires = "expires="+ d.toUTCString();
= cname + "=" + cvalue + ";" + expires + ";domain=.kompas.com;path=/;";
}
if(.indexOf('ukid=') == -1){
var xhttp = new XMLHttpRequest();
xhttp.onreadystatechange = function() {
if (this.readyState == 4 && this.status == 200) {
var ukid_cookie = JSON.parse(xhttp.responseText);
setCookieUkid('ukid', ukid_cookie.ukid, 365);
}
};
xhttp.open("GET", "https://apis.kompas.com/api/activity/user", true);
xhttp.send();
}
/*! lozad.js - v1.7.0 - 2018-11-08
* https://github.com/ApoorvSaxena/lozad.js
* Copyright (c) 2018 Apoorv Saxena; Licensed MIT */
!function(t,e){"object"==typeof exports&&"undefined"!=typeof module?module.exports=e():"function"==typeof define&&define;.amd?define(e):t.lozad=e()}(this,function(){"use strict";var g=Object.assign||function(t){for(var e=1;e