Video sang nenek dicengkeram warga di pasar pun viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 19 detik, tampak sang nenek hanya pasrah saat seorang pria dewasa mencengkar tengkuknya.
Pria itu kemudian menginterogasi nenek dengan kata-kata kasar.
Bahkan, beberapa kali nenek itu tersentak karena kain hijabnya dijambak oleh warga.
Tak hanya itu, dalam video itu pun ada seseorang yang berteraik 'petani bae (bunuh saja)' kepada sang nenek.
Setelah sampai di kantor polisi, nenek asal Cilacap itu menangis mengakui perbuatannya.
Ia mengaku nekat mengambil uang seorang pedagang di pasar karena himpitan ekonomi.
Nenek tersebut mengaku hidup sebatang kara dan ingin mengambil uang untuk makan.
Kepada polisi, nenek 50 tahun itu mengaku suami dan anaknya telah merantau ke luar kota.
Namun hingga kini keduanya tak memberi kabar.
Lalu, di masa pandemi, RN merasa tak ada cara lain untuk bertahan hidup dan mengisi perut.
Ia pun terpaksa melakukan pencopetan agar bisa makan.
Baca: Kisah Nenek 80 Tahun di Palembang yang Hidup di Gubuk Triplek, Makan Dapat Bantuan Tetangga
Baca: Viral Uang Seorang Nenek Ditukar dengan Uang Palsu, Berawal dari Iming-iming Beras
"Jadi pelaku ini hidup sebatang kara, suami dan anaknya merantau. Dia bingung enggak punya uang, akhirnya nekat nyopet buat makan sehari-hari," kata Kapolsek Mandiraja Ajun Komisaris Polisi Suyit Munandar.
Dikatakan Suyit, korban pencopetan pelaku adalah pedagang di Pasar Mandiraja.
"Ceritanya korban sadar waktu tahu tas miliknya dirogoh pelaku, sama korban terus ditabok sambil teriak copet,” ujarnya.
Dari kasus tersebut, polisi memutuskan untuk tak menahan nenek RN.
Pasalnya, dari hasil mediasi yang dihadiri korban dan para saksi, RN mengaku terpaksa mencopet karena untuk membeli makan.
Selain itu, korban pencopetan juga sudah memaafkan sang nenek.