Rotenberg mengungkapkan hal itu dalam sebuah wawancara pada hari Sabtu (30/1/2021).
Dia mengatakan bahwa dia membeli istana itu dua tahun lalu, seperti diberitakan Press TV.
"Sekarang bukan lagi rahasia, saya yang diuntungkan," kata Rotenberg dalam video yang dipublikasikan saluran Mash di Telegram.
“Ada fasilitas yang agak rumit, kreditornya banyak, dan saya berhasil menjadi penerima,” imbuhnya.
Dia mengatakan properti itu akan selesai "dalam beberapa tahun" dan diharapkan menjadi hotel apartemen.
Awal bulan ini, tokoh oposisi Navalny, yang merilis video yang merinci kompleks mewah di kota resor Gelendzhik, ditahan.
Dalam video tersebut, Navalny menuduh properti itu menelan biaya Rp 1,37 miliar dan dibayar untuk "dengan suap terbesar dalam sejarah”.
Ia mengatakan bahwa istana itu milik Presiden Putin.
Baca: Presiden Rusia Vladimir Putin Instruksikan Kampanye Imunisasi Vaksin Covid-19 Skala Besar
Baca: Misteri Hilangnya Pesenam Cantik Alina Kabaeva yang Disebut-sebut Istri Muda Vladimir Putin
Juru bicara Putin segera menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa presiden "tidak memiliki istana di Gelendzhik."
Awal bulan ini, polisi Rusia menahan Navalny setibanya di Bandara Sheremetyevo Moskow dari Jerman, lima bulan setelah dia dipindahkan ke rumah sakit di Berlin untuk dirawat karena tuduhan Barat sebagai serangan agen saraf oleh Moskow.
Navalny, yang ditangkap karena melanggar ketentuan hukuman percobaan yang awalnya dia terima pada tahun 2014, akan tetap berada di balik jeruji besi hingga pertengahan Februari, menunggu persidangan.
Untuk memprotes penangkapannya, orang-orang melakukan aksi unjuk rasa di beberapa kota dan di ibu kota Moskow dan St Petersburg pekan lalu.
Putin mengecam unjuk rasa protes itu sebagai demonstrasi ilegal yang "berbahaya", dengan mengatakan bahwa tidak ada yang boleh menggunakan aksi protes tidak sah untuk memajukan kepentingan politik mereka sendiri.
Presiden juga menolak klaim Navalny tentang rumah besar Laut Hitam, dengan mengatakan, "Tidak ada yang terdaftar di sana sebagai properti saya milik saya atau kerabat dekat saya, dan tidak pernah."
Tanggapan Pemerintah
Baca: Vladimir Putin Dikabarkan Pakai Racun buat Habisi Lawan Politik, Hancurkan Organ Vital Perlahan
Diberitakan Kompas.com, stasiun TVpemerintah Rusia pada Jumat (29/1/2021) membantah klaim oposisi bahwa properti dekat Laut Hitam yang diduga milik Presiden Vladimir Putin adalah istana mewah, dengan menayangkan rekamannya yang sedang dibangun.
Pemimpin Rusia itu berada di bawah tekanan setelah Alexei Navalny, pengkritik domestik yang paling dikenal, ditahan di setelah tiba di Moskwa pada 17 Januari.
Sementara, timnya 2 hari kemudian merilis penyelidikan ke kompleks tepi laut yang mewah yang dikatan milik Putin.