Misteri Istana Mewah di Laut Hitam Terkuak, Bukan Milik Vladimir Putin, Pemilik Asli Buka Suara

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdapat serangkaian kamar mewah mulai dari ruang arcade dengan mesin slot dan lantai dansa, spa dan teater di dalam mansion.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Miliarder Rusia Arkady Rotenberg mengatakan dia adalah pemilik rumah mewah Laut Hitam yang menjadi sorotan pekan lalu, setelah tokoh oposisi Alexey Nalvalny menuduh itu milik Presiden Vladimir Putin.

Rotenberg mengungkapkan hal itu dalam sebuah wawancara pada hari Sabtu (30/1/2021).

Dia mengatakan bahwa dia membeli istana itu dua tahun lalu, seperti diberitakan Press TV.

"Sekarang bukan lagi rahasia, saya yang diuntungkan," kata Rotenberg dalam video yang dipublikasikan saluran Mash di Telegram.

“Ada fasilitas yang agak rumit, kreditornya banyak, dan saya berhasil menjadi penerima,” imbuhnya.

Dia mengatakan properti itu akan selesai "dalam beberapa tahun" dan diharapkan menjadi hotel apartemen.

Navalny Ditahan

Awal bulan ini, tokoh oposisi Navalny, yang merilis video yang merinci kompleks mewah di kota resor Gelendzhik, ditahan.

Dalam video tersebut, Navalny menuduh properti itu menelan biaya Rp 1,37 miliar dan dibayar untuk "dengan suap terbesar dalam sejarah”.

Ia mengatakan bahwa istana itu milik Presiden Putin.

Baca: Presiden Rusia Vladimir Putin Instruksikan Kampanye Imunisasi Vaksin Covid-19 Skala Besar

Baca: Misteri Hilangnya Pesenam Cantik Alina Kabaeva yang Disebut-sebut Istri Muda Vladimir Putin

Juru bicara Putin segera menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa presiden "tidak memiliki istana di Gelendzhik."

Awal bulan ini, polisi Rusia menahan Navalny setibanya di Bandara Sheremetyevo Moskow dari Jerman, lima bulan setelah dia dipindahkan ke rumah sakit di Berlin untuk dirawat karena tuduhan Barat sebagai serangan agen saraf oleh Moskow.

Navalny, yang ditangkap karena melanggar ketentuan hukuman percobaan yang awalnya dia terima pada tahun 2014, akan tetap berada di balik jeruji besi hingga pertengahan Februari, menunggu persidangan.

Untuk memprotes penangkapannya, orang-orang melakukan aksi unjuk rasa di beberapa kota dan di ibu kota Moskow dan St Petersburg pekan lalu.

Putin mengecam unjuk rasa protes itu sebagai demonstrasi ilegal yang "berbahaya", dengan mengatakan bahwa tidak ada yang boleh menggunakan aksi protes tidak sah untuk memajukan kepentingan politik mereka sendiri.

Presiden juga menolak klaim Navalny tentang rumah besar Laut Hitam, dengan mengatakan, "Tidak ada yang terdaftar di sana sebagai properti saya milik saya atau kerabat dekat saya, dan tidak pernah."

Tanggapan Pemerintah

Terdapat serangkaian kamar mewah mulai dari ruang arcade dengan mesin slot dan lantai dansa, spa dan teater di dalam mansion (navalny.com)

Baca: Vladimir Putin Dikabarkan Pakai Racun buat Habisi Lawan Politik, Hancurkan Organ Vital Perlahan

Diberitakan Kompas.com, stasiun TVpemerintah Rusia pada Jumat (29/1/2021) membantah klaim oposisi bahwa properti dekat Laut Hitam yang diduga milik Presiden Vladimir Putin adalah istana mewah, dengan menayangkan rekamannya yang sedang dibangun.

Pemimpin Rusia itu berada di bawah tekanan setelah Alexei Navalny, pengkritik domestik yang paling dikenal, ditahan di setelah tiba di Moskwa pada 17 Januari.

Sementara, timnya 2 hari kemudian merilis penyelidikan ke kompleks tepi laut yang mewah yang dikatan milik Putin.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr

Berita Populer