Bikin Geram, Orang Kepercayaan Joe Biden Klaim AS Memiliki Sepertiga Wilayah Suriah

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Presiden AS Joe Biden mengambil sumpah presiden selama upacara virtual di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC, setelah dilantik di US Capitol pada 20 Januari 2021.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Orang pilihan Joe Biden, Dana Stroul, memicu kontroversi dalam sebuah wawancara dengan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS).

Wawancara itu sebenarnya terjadi pada Oktober 2019, diansir TribunnewsWiki.com dari Press TV, Sabtu (30/1/2021).

Akan tetapi, perkataan Dana Stroul kembali dibahas setelah Joe Biden menjabat sebagai Presiden AS.

Pasalnya, sebelumnya Biden menunjuk Stroul untuk memimpin Pentagon dalam urusan Timur Tengah.

Dalam wawancara tersebut, Dana Stroul yang mengatakan militer AS "memiliki" bagian timur laut Suriah.

Wilayah yang kaya sumber daya itu dikendalikan oleh apa yang disebut Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Wilayah ini kemudian digunakan AS sebagai pengaruh dalam konflik Timur Tengah.

“Amerika Serikat masih memiliki bentuk pengaruh yang menarik di atas meja untuk membentuk hasil yang lebih kondusif dan melindungi kepentingan AS,” kata Stroul kemudian.

“Yang pertama adalah sepertiga dari wilayah Suriah yang dimiliki oleh militer AS dengan mitra lokalnya, Pasukan Demokrat Suriah."

Baca: Fakta Serangan Israel ke Suriah: Sedikitnya Ada 18 Serangan, Gelombang Kedua dalam Seminggu Ini

Baca: Rusia Kecam Penggunaan Pejuang Suriah dan Libya dalam Konflik Nagorno-Karabakh

ILUSTRASI Suasana di Suriah -- Suasana di Desa al-Nayrab, wilayah tenggara Suriah. Terlihat sebuah mobil terbakar dan hancurnya bangunan setelah pasukan Turki-dan pejuang Suriah memukul mundur tentara al-Assad dan Rusia (Omar HAJ KADOUR / AFP)

"Sekarang ini hanyalah jejak kecil bagi militer AS, hanya sekitar seribu tentara selama laporan Kelompok Studi Suriah; dan kemudian puluhan ribu pasukan, baik Kurdi maupun Arab, di bawah Pasukan Demokratik Suriah."

"Dan sepertiga dari Suriah itu adalah kekuatan ekonomi Suriah."

“Kami berpendapat bahwa bukan hanya sepertiga dari wilayah Suriah yang dimiliki oleh militer AS dan kehadiran militer kami, baik untuk melawan ISIS (Daesh) dan juga sebagai pengaruh untuk mempengaruhi keseluruhan proses politik untuk konflik Suriah yang lebih luas," tambahnya.

Bikin Geger Para Aktivis

Ilustrasi kilang minyak.(Pixabay) (Pixabay)

Baca: Rencana Ambisius Putra Mahkota Arab Saudi, Ingin Jadikan Riyadh Salah Satu Kota Terkaya Sedunia

Baca: Pemerintah Arab Saudi Umumkan Syarat dan Aturan Terbaru bagi Jemaah Umrah Indonesia, Simak!

Komentar Stroul disambut dengan tanggapan keras dari pengguna dan aktivis media sosial.

Mereka menyoroti penjarahan sumber daya alam Suriah oleh pemerintah AS selama bertahun-tahun.

Sarah Abdallah, seorang komentator geopolitik Independen Lebanon, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa Washington "dengan bangga membual tentang bagaimana militer AS 'memiliki' bagian Suriah yang kaya sumber daya, pusat kekuatan ekonomi Suriah, di mana minyak dan gandum berada.”

“Ingat ini saat AS mengklaim ingin membawa kebebasan & demokrasi ke negara lain,” dia menggarisbawahi.

Pilihan Joe Biden untuk mengepalai Pentagon's Middle East Desk sambil membual tentang bagaimana militer AS memiliki wilayah kaya minyak #Syria, dan akan menggunakannya sebagai pengaruh dalam perang yang sedang berlangsung.

Protes Rakyat Suriah

FOTO HANYA ILUSTRASI - Foto ini diambil pada 3 Maret 2016, seorang buruh Irak memutar katup di kilang minyak di bagian yang baru dibuka di kilang minyak Zubair, barat daya Basra di Irak selatan. Ketika harga minyak mentah anjlok, sektor minyak Irak menghadapi ancaman tiga kali lipat pemangkasan pendapatan, berisiko merusak produksi dan dapat menimbulkan masalah bagi ekspor di masa depan. (HAIDAR MOHAMMED ALI / AFP)

Baca: Muncul Dugaan Keterlibatan Kombatan Suriah di Pihak Azerbaijan dalam Konflik di Nagorno-Karabakh

Rakyat Suriah telah berulang kali berdemonstrasi menentang penjarahan dan penyelundupan minyak oleh militan yang didukung AS dan dipimpin Kurdi di utara dan timur negara itu.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer