Profil Ica Naga, Pemeran Kang Pipit di Sinetron Preman Pensiun

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktor sinetron Preman Pensiun bernama Ica Naga (Kang Pipit) alias Pipit Firmansyahpitra. Berperan sebagai preman dalam sinetron, ternyata Kang Pipit pernah menjadi preman semasa hidupnya.

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Dunia hiburan Indonesia kembali berduka.

Salah satu aktor sinetron Ica Naga atau Kang Pipit meninggal dunia pada Jumat (29/1/2021).

Ia menghembuskan napa terakhir pada usia 60 tahun di RS Muhammadiyah Bandung.

Kabar duka ini dibagikan langsung oleh Wilman Natakusuma, salah satu kru dari MNC Pictures.

Diketahui Kang Pipit mengidap sakit jantung sejak proses syuting Preman Pensiun Season 4.

Innaa Lillahi Wainna Illaihi Raji’un, Kang Pipit atau Firmansyah Pitra Meninggal Dunia. (Instagram @mnc_pictures)

Selain itu, Kang Pipit juga sempat mengalami koma sebelum mengembuskan napas terakhirnya.

Jenazah Kang Pipit dibawa ke Rancaekek untuk dimakamkan di sana.

Lalu siapakah sosok Ica Naga ini?

Berikut profil Ica Naga alias Kang Pipit yang dirangkum Tribunnewswiki.com dari berbagai sumber.

Ica Naga lahir di Rancaekek, Bandung, Jawa Barat pada 8 Maret 1961.

Dia terkenal setelah memerankan karakter Kang Pipit dalam sinetron Preman Pensiun.

Ternyata Ica Naga pernah benar-benar menjadi preman pada 1982.

Aktor sinetron Preman Pensiun bernama Ica Naga (Kang Pipit) alias Pipit Firmansyahpitra (Instagram/pipit_firmansyahpitra)

Ia hanya mengenyam bangku pendidikan hingga sekolah dasar.

Ica Naga pernah menjadi tukang becak untuk menghidupi dirinya.

Bahkan pria bernama lengkap Pipit Firmansyahpitra ini juga pernah bekerja sebagai kuli bangunan.

Pria yang akrab disapa Kang Pipit ini sempat mendekam di penjara selama 4 tahun.

"Saya ribut dan hidup dengan kenakalan sampai masuk rumah tahanan. Keluarga tentu saja kecewa dan malu.

Tapi ya saya harus bertanggung jawab menghadapi apa yang saya perbuat," kata Kang Pipit dalam pemberitaan Kompas.com sebelumnya.

Di balik jeruji besi itu dia membuat tato naga sehingga dijuluki Ica Naga.

Setelah ia keluar dari penjara, ia bergabung dengan organisasi masyarakat di Bandung seperti Sunda Wani dan Benggala.

Ia juga pernah menulis berita kriminal di tabloid bulanan yang bernama Buser News dan meliput peristiwa kriminal.

Kang Pipit terjun ke dunia hiburan setelah mendapat tawaran bermain dalam sinetron Preman Pensiun.

Informasi ini dia dapat melalui organisasi kemasyarakatan (Ormas).

Meski awalnya merasa tidak berbakat dalam akting, Kang Pipit lambat laun mulai menikmati kehidupan di dunia seni peran.

Hal itu tak lepas dari kebijakan Aris Nugraha, selaku penulis serta sutradara Preman Pensiun, yang membebaskan Kang Pipit untuk berakting senatural mungkin.

Duetnya bersama Kang Murad (Deny Firdaus) biasanya selalu menghadirkan tawa bagi para penikmat sinetron dan film Preman Pensiun.

Tingkah konyol dua preman bertubuh besar tersebut selalu dinantikan kehadirannya dalam setiap musim Preman Pensiun.

Salah satu adegan khas dari duet Kang Pipit dan Kang Murad yang tak bisa dilupakan adalah adegan berkendara motor.

Kang Murad selalu memakaikan dan melepaskan helm yang dikenakan Kang Pipit.

Meski sederhana, adegan tersebut selalu mampu mengundang tawa para penonton Preman Pensiun.

Unggahan terakhir

Hasil penelusuran TribunnewsWiki, unggahan di laman Instagram Kang Pipit @pipit_firmansyahpitra terakhir diunggah pada empat hari lalu, 25 Januari 2021.

Unggahan dalam bentuk video tersebut menampilkan pemeran preman kocak dalam sinetron Preman Pensiun tersebut tampil berjoget.

Dengan memakai helm di kepalanya sebagai atribut, Kang Pipit dengan luwesnya berjoget di depan kamera.

Video yang diketahui merupakan salah satu konten TikTok di akunnya tersebut diunggah ulang di laman Instagram.

Tak hanya berjoget, pria berkepala plontos tersebut juga menyanyikan lagu dangdut secara lipsync.

Video dengan durasi 21 detik itu menjadi hiburan terakhir yang disuguhkan Kang Pipit untuk para pengikutnya.

(Tribunnewswiki.com/SO/Niken)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer