Kesaksian Tetangga Soal Satu Keluarga di Blitar Tewas: Tak Ada Masalah dan Sering Pergi ke Gereja

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela bersama para kasat berada di TKP dan dua korban sesaat sebelum dievakuasi, Jumat (29/1/2021). Polisi sedang mengungkap misteri sekeluarga tewas di Desa Sumberejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar itu.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela membeberkan kronologi penemuan satu keluarga yang tewas misterius di Desa Sumberejo, Kecamatan Kademangan, Jumat (29/1/2021).

Menurut Leonard, kasus yang menggegerkan warga itu terungkap dari anak korban, Henok, yang berada di Timor-Timor.

Jumat (29/1) pagi itu, tak bisa menghubungi bapaknya meski sudah beberapa kali ditelepon.

Meski nada terhubung namun tak diterima.

Tak hanya bapaknya namun HP adiknya, Nanda, juga demikian.

Karena khawatir dengan apa yang terjadi kepada keluarganya, ia telepon ke tetangganya, Nur Haya (19).

"Mulai pagi (Jumat (29/1) tak berhasil menghubungi bapak dan adiknya, ia (Henok) menghubungi tetangganya.

Intinya, minta tolong, untuk memberi tahu bapaknya, kalau ditelepon bolak-balik tapi nggak bisa," paparnya.

Baca: Satu Keluarga di Blitar Tewas, Anak Ditemukan Memar dan Sang Ayah Gantung Diri

Baca: Satu Keluarga Tewas Misterius setelah Gelar Tahlilan, Rumah Terkunci dari Dalam

Hanya selang beberapa menit kemudian atau sekitar pukul 10.20 WIB, Nur Haya mengecek ke rumah korban.

Rumahnya bersebelahan dengan rumah korban.

Namun, pintu depan rumah korban terkunci sehingga ia mengecek ke pintu belakang.

Karena tak terkunci, ia lewat pintu dapur.

Betapa kagetnya Nur Haya, saat kakinya baru beberapa langkah berada di dalam rumah korban, terlihat tubuh Suyani menggantung. Itu terlihat dari luar karena pintu kamar korban terbuka.

"Kata Nur Haya, tadi pagi, korban masih terlihat beraktivitas di sekitar rumahnya. Namun, kok sudah terlihat seperti itu," ungkapnya.

Melihat korban dalam kondisi seperti itu, Nur Haya langsung keluar rumah sambil berteriak tolong-tolong dan warga langsung berdatangan.

Begitu tahu apa yang terjadi, warga ramai-ramai masuk ke dalam rumah korban, untuk mencari keberadaan kedua anak korban.

Ternyata, kedua anaknya juga mengalami hal yang sama.

Ilustrasi jenazah di rumah sakit (Pixabay)

Entah bunuh diri atau ada penyebab lain, kondisi kematian anaknya lebih mencurigakan karena mulutnya terdapat busa.

"Iya (ada busa), namun masih kami dalami. Hasil penyelidikan awal, keluarga korban sepertinya tak punya masalah dengan siapapun," pungkasnya.

Sering ke Gereja

Halaman
123


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer