Fakta Terbaru Jagal Kucing yang Viral: Kerja Pelaku Cuma Motong Kucing, Dijual Rp 70 Ribu Per Kilo

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Polisi Polsek Medan Area melakukan pengecekan ke lokasi rumah jagal kucing di dalam karung di Jalan Tangguk Bongkar VII, Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus jagal kucing di Medan viral di media sosial.

Setelah diusut, lokasi jagal kucing ini ada di Jalan Tangguk Bongkar VII, Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai.

Berdasarkan pengamatan Tribun Medan, darah segar tampak di depan rumah penjagal.

Selain itu, ada pula dua kepala kucing dan sebuah karung.

Berikut ini fakta-fakta terbaru jagal kucing di Medan.

Kerja Pelaku Cuma Motong Kucing

Warga Anggiat Sipahutar menyebutkan bahwa pelaku memang pekerjaan sehari-harinya menjagal kucing dan untuk dimakan.

"Dia itu aja kerjanya, motong kucing. Untuk dijualnya, untuk dimakannya, untuk cari makannya, tiap hari," bebernya, Kamis (28/1/2021).

Ia bahkan menyebutkan bahwa si tukang jagal tersebut baru saja memotong kucing-kucing tersebut di depan ruamhnya.

Baca: Surat Keberatan Eiger Viral, Kompetitor Sindir dengan Surat Keringanan: Bebas Review Produk Kami

Baca: Viral Video TikTok Dua Sejoli Bermesraan di Jalanan, Kapolsek Labuhan Ruku Beberkan Fakta Ini

Seorang personel polisi memasukkan kepala kucing yang viral di media sosial ke dalam karung di Jalan Tangguk Bongkar 7, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Kecamatan Medan Denai pada Kamis (28/1/2021). Di dalam karung tersebut, ditemukan lebih dari dua kepala kucing. (KOMPAS.com/DEWANTORO)

"Ini baru siap motong dia, masih basah lagi. Gatau berapa ekornya (setiap hari)," tambah Anggiat.

Postingan tubuh kucing yang sudah dipotong-potong dimasukkan ke dalam karung viral di media sosial terjadi di Kota Medan.

Penjual daging kucing tersebut disebutkan berada di Jalan Tangguk Bongkar VII, Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai.

Viral di Media Sosial

Berita ini awalnya dibagikan akun Instagram @soniarizkikarai pada Rabu (27/1/2021).

membagikan postingan dengan menunjukkan karung yang berisikan daging kucing tersebut.

Hingga saat ini postingan tersebut telah mendapatkan respon 37,9 ribu like dan 5,8 ribu komentar bahkan dari para artis tanah air juga memberikan komentar.

Sonia menjelaskan kronologi kejadian awalnya dalam caption postinganya dimana dirinya berniat untuk mencari kucingnya yang hilang dua hari lalu dan mendapatkan informasi ada yang memasukkan dalam karung.

"Hari ini saya mencari kucing saya yang dua hari yang lalu hilang, setelah bertanya tanya kesana dan kemari akhirnya ada yang lihat kucing saya dimasukkan ke goni sama orang yang katanya udah sering ngambilin kucing," bebernya dalam caption foto.

Ia menerangkan bahwa orang tersebut telah sering melakukan hal tersebut untuk dibunuh, dipotong dan dijual dengan harga Rp 70 ribu.

"Untuk dibunuh lalu dijual dagingnya dengan per kg 70.000," lanjutnya.

Baca: Seekor Kucing Terkunci di Dalam Kontainer, Bertahan Hidup 3 Minggu Tanpa Makan dan Minum

Anggota Polisi Polsek Medan Area melakukan pengecekan ke lokasi rumah jagal kucing di dalam karung di Jalan Tangguk Bongkar VII, Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai. (Tribun Medan/Victory)

Sonia menyebutkan bahwa dirinya akhirnya mendatangi lokasi di Jalan Tangguk Bongkar VII dan menemui orang tersebut.

"Akhirnya saya memberanikan diri untuk langsung ke rumahnya, awalnya tetangga disana ngasih tahu rumah yang salah, sampai akhirnya saya bertanya sama anak-anak disitu dan mereka menunjukkan rumah yang benar. Setiba di lokasi saya bertanya mana bapak A mereka langsung bilang ada perlu apa? Saya jawab saya mau ngomong langsung sama bapak A," tulisnya.

Dimana awalnya, orang tersebut menyebutkan bahwa isi dari karung tersebut adalah daging anjing hingga akhirnya dibuka ternyata daging kucing.

"Karena sebelum saya kesitu saya diperingati jangan langsung bahas kucing, dan akhirnya setelah berdebat panjang. Ibu wulan yang ada di gambar ngeliat ada goni dan pas ditanyak jawaban mereka itu anjing, tapi buk Wulan izin buka dan setelah membuka nya kami melihat banyak kepala kucing bahkan kucing yang sedang hamil juga ada," tulis Sonia.

Baca: Viral Video Penganiayaan Libatkan 2 Wanita di Hotel di Banjarmasin, Korban Hanya Bisa Pasrah

"Dan setelah itu saya lemas gabisa sambil nangis, lalu buk wulan bilang “nia ini ada kepala tayo” saya pun tak sanggup lagi berdiri dan menangis sejadi jadinya," tambahnya.

Bahkan, Sonia menjelaskan bahwa dirinya bersama temannya sempat mendapatkan ancaman dari warga setempat bahkan hingga akan diludahi.

"Tak lama kemudian ada bapak-bapak yang datangi kami sambil marah marah karena bising katanya. Dia maki-maki kami juga ditempat dan sempat hampir adu tangan sama buk wulan. Dan dia bilang kalau saya ngomong lagi dia bakal ludahi muka saya," tulisnya.

Ia juga menyebutkan sudah mendatangi Polsek, namun belum mendapatkan kejelasan.

"Saya udah lapor ke sana kemari, tapi ga ada hasil, bahkan saya udah bawak kepala kucing saya sebagai bukti ke polsek tapi sampai di polsek polisinya gatau pasal tentang kucing dan abis itu mereka ketawa-ketawa gajelas. Ga lama kemudian saya dipanggil masuk ke dalam polsek dan ditanyain dan akhirnya mereka nyuruh saya ke polsek satunya lagi karena mereka bilang itu bukan daerah mereka," tulisnya.

Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Rianto, menyebutkan bahwa pihaknya masih melakukan pengecekan. "Masih kita cek anggota lagi di lapangan," tuturnya.

Baca: Alasan Oknum Polisi Cengkeram dan Lempar Anak Kucing ke Parit, Kesal Karena Makanannya Dicuri

Pecinta Satwa Angkat Bicara

Organisasi pecinta satwa, Natha Satwa Nusantara (NSN), angkat bicara soal terbongkarnya kasus penjagalan kucing di Medan, Sumatra Utara.

Direktur Operasional NSN, Anisa Ratna, menyebut kasus di Medan merupakan rahasia umum.

Namun, banyak masyarakat yang tidak berani bersuara karena sejumlah pertimbangan.

"Penjualan daging anjing dan kucing sudah bukan rahasia lagi di Medan, tapi banyak masyarakat yang takut angkat suara," ungkap Anisa saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (29/1/2021).

"(Mereka) takut diancam sama pedagangnya, takut dianggap tidak menghormati tradisi," imbuhnya.

Anisa menyebut pihaknya sudah banyak menerima laporan mengenai penjagalan hewan baik kucing maupun anjing di Medan.

"Banyak (yang melaporkan). Itu aja kemarin pas kita up soal kasus Tayo (nama kucing yang ditemukan dijagal), banyak warga Medan yang bersuara, mereka ketakutan peliharaan mereka dicuri," ungkapnya.

Sementara itu Anisa mengaku lega atas terbongkarnya kasus penjagalan kucing di Medan.

Baca: Viral Wanita Hamil Bergelantungan di JPO, Diduga Frustasi Ingin Bunuh Diri Setelah Ditinggal Kekasih

Meskipun, terbongkarnya penjagalan ini harus didahului dengan viral di media sosial.

"Perasaan kami ya cukup lega, meskipun sepertinya harus diangkat ke media dulu baru ditanggapi," ungkap Anisa.

Menurut Anisa, penyiksaan hewan merupakan delik biasa, bukan delik aduan.

"Yang seharusnya tanpa ada pelaporan, pihak kepolisian wajib menindaklanjuti kasus penyiksaan hewan," ujarnya.

Lebih lanjut Anisa berharap, pemerintah ikut memberi perhatian mengenai kasus ini.

"Harapan kami semua pihak terkait ikut turun tangan menindaki ini, bukan hanya polisi saja, tapi juga Kementerian Pertanian untuk turut serta menutup RPH (Rumah Penjagalan Hewan) dan lapak penjual daging anjing dan kucing."

"Karena banyak aturan dari kementerian, dan juga KUHP yang dilanggar oleh praktik penjualan daging anjing dan kucing," ungkap Anisa.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Jagal Kucing di Medan Terbongkar, Pecinta Satwa: Bukan Rahasia, Masyarakat Takut Bersuara
dan di tribun-medan.com dengan judul Viral Rumah Jagal Kucing di Medan, Warga Sebut Daging Dijual untuk Dimakan

(TribunnewsWiki.com/nr, Tribunnews/Tribun Medan/vic)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer