Dia adalah Rama (19), muncikari yang jajakan PSK remaja di hotel kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Rama memilih terjun ke dunia prostitusi karena kebutuhan ekonomi.
Saat di Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2021) malam, pemuda 19 tahun ini juga mengaku jika uang hasil kerja muncikari ini digunakan untuk biaya sekolah adik dan bayar uang kontrakan.
"Uangnya buat bayarin sekolah adik. Adik saya masih SMP di Citayam," kata Rama.
Diketahui Rama sudah dua tahun berkecimpung di dunia prostitusi dan mengawali karier di bisnis ini setelah lulus dari bangku SMA pada 2018.
"Karena posisi saya lagi dalam keadaan nggak kerja. Jadi saya kayak pusing dengan nyari kerjaan, terus saya ikut jadi kayak muncikari gitu," ujarRama.
Sebagai informasi, Rama tinggal bersama ayah dan ibunya di daerah Menteng, Jakarta Pusat.
Muncikari 19 tahun ini mengklaim jika ayahnya tidak bekerja dan ibunya hanya seorang pedagang kecil-kecilan di sekitar rumahnya.
Rama pun mengaku uang hasil menjalankan praktik prostitusi ini juga dipergunakan untuk membayar kontrakan.
"Bapak nganggur, ibu dagang. Jadi buat bayar kebutuhan di rumah, buat bayar kontrakan," kata dia.
Baca: VIRAL Video Penggerebekan 4 PSK Tak Berbusana, Muncikari Akui Bandrol Harga Rp1,5 sampai Rp6 Juta
Baca: Video Amatir Penggerebekan 4 PSK di Bawah Umur saat Lakukan Transaksi di Hotel Kawasan Sunter
Dikutip dari Tribun Jakarta, dirinya sempat kebingungan mencari pekerjaan setelah lepas dari pendidikan formal.
Rama mengaku ada seorang teman yang mengenalkannya dengan dunia prostitusi saat dirinya sedang menganggur.
Kepepet dengan keadaan, akhirnya Rama memutuskan jadi muncikari
"Awalnya sih dari teman-teman saya gitu. Terus saya ditawar-tawarin gitu. Akhirnya saya mau nggak mau jadi kayak begitu (muncikari)," ucap dia.
Ada dua orang teman, lanjut Rama, yang juga menjadi muncikari dalam bisnis lendir gadis belia ini.
Mereka adalah pria bernama R dan wanita bernama M.
Awal dirinya mencari-cari remaja belasan tahun untuk dijadikan PSK berdasarkan perkenalannya dengan kedua orang tersebut.
"Ada temen yang nanya gitu, terus tiba-tiba kayak 'ada yang mau (PSK) nggak?' Gitu. Nanyanya lewat WA, nanyain biasa aja," ujar Rama.
Keempat gadis remaja yang dijajakan Rama adalah warga Jakarta Pusat.