Raja Thailand Angkat Selirnya, Ratu Sineenat, sebagai Ratu Kedua setelah Ratu Suthida

Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, dan Ratu Sineenat Wongvajirapakdi, saat penobatan Ratu Sineenat sebagai Ratu Kedua Monarki Thailand. Ini kali pertama Monarki Thailand mengangkat dua ratu setelah sebelumnya, Ratu Suthida, sudah lama dinobatkan sebagai Ratu Thailand.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn (68) membuat sejarah baru sepanjang keberadaan monarki Thailand.

Raja mengangkat selirnya, Ratu Sineenat (36), sebagai Ratu Kedua, setelah Ratu Pertama, Ratu Suthida (42).

Ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah monarki Thailand.

Dikutip dari situs Jerman, Bild, Selasa (26/1/2021), Raja Maha Vajiralongkornyang dikenal sebagai Rama X resmi menjadikan kekasih dan istri keduanya Sineenat "Koi" Wongvajirapakdi sebagai ratu kedua.

Sineenat sempat membuat heboh saat ribuan foto vulgarnya tersebar di publik, Agustus tahun lalu.

Penobatan dilakukan hari Selasa sebagai hadiah ulang tahun dari Raja untuk Koi yang berusia 36 tahun, kemarin.

Raja menghabiskan satu hari dengan Sineenat, untuk ulang tahunnya yang ke-36.

Keduanya berpakaian biru, berpartisipasi dalam pelepasan ikan dan burung sesuai ritual Buddha.

Baca: Heboh 1.450 Foto Syur Selir Raja Thailand Beredar, Ulah Hacker Penentang Monarki?

Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, saat menobatkan selirnya, Ratu Sineenat Wongvajirapakdi sebagai Ratu Kedua dalam Monarki Thailand.

Penahbisan pada 26 Januari menandai tumbuhnya pengaruh Nona Sineenat dalam keluarga kerajaan Thailand.

Sebelumnya, Sineenat diusir dari istana karena bersaing dengan Ratu Suthida.

Baca: Video Viral, Raja Thailand Puji Pendemo Pro-Monarki, Hal yang Sangat Jarang Terjadi

Pada September 2020, Sineenat diangkat kembali sebagai bangsawan dan sejak itu sering menemani raja dalam kunjungan rumah tangga.

Profil Sineenat, Selir Raja Thailand yang Foto Seksualnya Bocor ke Publik

Sineenat pernah menggemparkan publik Thailand dan dunia saat foto-foto seksualnya muncul di publik.

Dikutip Kompas.com, jurnalis Andrew MacGregor Marshall yang memiliki spesialisasi perpolitikan Thailand menerima memori eksternal yang berisi 1.450 gambar Sineenat pada Agustus 2020.

Ratu Sineenat Wongvajirapakdi saat masih menjadi perawat.

Gambar tersebut berasal dari tiga gawai milik Sineenat.

Sebagian besar gambarnya ternyata adalah swafoto seksualnya secara eksplisit, yang kemungkinan telah dia kirimkan kepada raja.

Di dalam Kerajaan Thailand, Sineenat sempat mendapatkan gelar selir kerajaan pada 2019, sebelum kemudian dicopot karena dianggap terlalu berambisi dan dipenjara.

Namun, beberapa bulan lalu, Raja Maha Vajiralongkorn membebaskan mantan selir dari penjara dan menerbangkannya ke Jerman.

Baca: Nasib Apes Wanita Thailand, Dituduh Menghina Keluarga Kerajaan dan Dijatuhi Hukuman 43 Tahun Penjara

Hingga pada akhirnya, Vajiralongkorn kembali memberikan gelar selir kerajaan kepada Sineenat tak lama setelah dibebaskan dari penjara.

Profil resmi Sineenat memang jarang diketaui publik karena biografi resminya, yang dirilis oleh Istana Thailand pada Agustus, telah dihapus.

Kendati demikian, berikut profil singkat Sineenat yang berhasil dihimpun sebagaimana dilansir dari Vietnam Times.

Awalnya sebagai perawat Sineenat memiliki nama asli Niramon Ounprom dan lahir pada 26 Januari 1985, di provinsi utara Thailand, Nan.

Sineenat pertama kali bekerja sebagai perawat setelah lulus dengan gelar Bachelor of Science in Nursing dari Army Nursing College pada 2008.

Pada 2015, Sineenat bergabung dengan korps pengawal raja, di mana ia menyelesaikan berbagai kursus militer, termasuk pertempuran di hutan dan terjun payung, dan memperoleh lisensi pilot pribadi.

Pada 2019 Ratu Sineenat dipromosikan menjadi mayor jenderal. Dia memiliki lisensi pilot pribadi Jerman dan dilatih dengan Angkatan Udara Thailand pada 2018. (AFP PHOTO / THAILAND'S ROYAL OFFICE)

Dia kemudian dipindah untuk melayani kerajaan dengan pangkat mayor jenderal sebelum diangkat menjadi selir kerajaan.

Pada Juli 2019, Sineenat mendapatkan gelar dengan nama kerajaan Chao Khun Phra tersebut ketika Vajiralongkorn berulang tahun ke-67.

Dia menjadi wanita pertama di "Negeri Gajah Putih" dalam 100 tahun terakhir yang mendapatkan gelar itu dan membuatnya menjadi pendamping resmi raja.

Gelar Chao Khun Phra tersebut tidak digunakan sejak Thailand menjadi monarki konstitusional pada 1932.

Raja terakhir yang dengan terang-terangan mengambil seorang selir adalah Raja Rama VI, yang memerintah sejak 1910 hingga 1925.

Gelar selirnya dicabut

Pada Oktober 2019, gelar Chao Khun Phara dicabut dari nama Sineenat menurut pernyataan Istana Thailand.

Dia disebut tidak tahu berterima kasih karena mencoba untuk menyabotase penunjukan Ratu Suthida dan mencoba ikut campur.

Sineenat dituding tidak hanya mengungkapkan penentangannya dan memberikan tekanannya dengan segala cara yang mungkin berkenaan dengan pengangkatan Ratu Suthida sebagai Ratu Thailand.

Tetapi, Sineenat juga berusaha agar Vajiralongkorn menunjuknya sebagai ganti Ratu Suthida.

Sineenat lantas dilucuti dari semua pangkat kerajaan dan pangkat militernya pada Oktober 2019.

Pada awal September, Vajiralongkorn mengembalikan gelar resmi dan pangkat militer kepada Sineenat.

Keputusan itu diumumkan oleh Istana Thailand dan membuat gempar publik Thailand.

Pemulihkan gelar itu terjadi setelah Sineenat disebut dibebaskan dari penjara, dan kemudian diterbangkan ke Jerman untuk menemui sang raja.

Raja Thailand dikabarkan pergi ke bandara Munich, Jerman, untuk menjemput Sineenat di hotel terpencil bersamanya pada 30 Agustus.

Kabar pemulihan gelar selir itu terjadi selang kurang dari setahun setahun setelah sang raja mencopot gelarnya.

Ratu Pertama Suthida, Istri Keempat Raja Maha yang Diangkat jadi Ratu

Sementara "Ratu Pertama" Suthida Bajrasudhabimalalakshana adalah seorang mantan pramugari yang dinobatkan sebagai Ratu di Thailand.

Ratu Suthida lahir pada 3 Juni 1978(adalah istri keempat Raja Vajiralongkorn.

Sebelum menikah, dia adalah seorang pramugari. 

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida menyapa pendukung kerajaan setelah upacara Buddha untuk mendiang raja Chulalongkorn Grand Palace, Bangkok, Thailand, Jumat (23/10/2020). Ini kali pertama Raja Maha bertemu rakyatnya -meski dari kalangan loyalisnya sendiri- setelah berbulan-bulan Thailand diguncang demo puluhan ribu mahasiswa dan rakyat Thailand yang menginginkan refomarasi monarki. (Mladen ANTONOV / AFP)

Ratu Suthida berasal etnis Hokkien, keluarganya memiliki darah China Thailand.

Dia lulus dari Sekolah Menengah Hatyaiwittayalai Somboonkulkanya dan Universitas Asumsi dengan gelar sarjana dalam seni komunikasi pada tahun 2000.

Suthida adalah pramugari JALways Airlines, yang sekarang menjadi bagian dari Japan Airlines, dari 2000 hingga 2003 dan kemudian Thai Airways pada 2003 hingga 2008.

Suthida diangkat sebagai komandan penjaga rumah tangga Putra Mahkota Vajiralongkorn pada Agustus 2014.

Suthida dikaitkan secara romantis dengan putra mahkota setelah perceraiannya dengan Srirasmi Suwadee.

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida dengan muka ramah menyapa pendukung royalis setelah upacara Buddha untuk mendiang raja Chulalongkorn di Bangkok pada 23 Oktober 2020. (Jack TAYLOR / AFP) (Jack TAYLOR / AFP)

Pada bulan Oktober 2016, laporan media internasional mencapnya sebagai "permaisuri" raja yang ditunjuk, meskipun istana tidak pernah secara resmi menyatakan hubungan mereka.

Pada 13 Oktober 2017, ia dinobatkan sebagai Dame Grand Cross (First Class) dari The Most Illustrious Order of Chula Chom Klao, yang menganugerahkan gelar Than Phu Ying.

Dia adalah perwira wanita pertama yang menerima kehormatan ini sejak 2004 dan yang pertama dalam pemerintahan Raja Rama X.

Pada 1 Desember 2016, ia diangkat menjadi Komandan Unit Operasi Khusus Pengawal Raja dan dipromosikan menjadi jenderal.

Dia mencapai pangkatnya saat ini setelah hanya enam tahun mengabdi.

Dia telah berhasil menyelesaikan beberapa kursus pelatihan militer. 

Ratu Thailand Suthida berjalan setelah menyapa pendukung royalis di luar Grand Palace di Bangkok pada 23 Oktober 2020. (Jack TAYLOR / AFP) (Jack TAYLOR / AFP)

Pada 1 Juni 2017, ia diangkat sebagai penjabat komandan Departemen Pembantu Kerajaan Thailand setelah reorganisasi Komando Keamanan Kerajaan.

Pada 1 Mei 2019, Suthida diangkat menjadi permaisuri Raja Vajiralongkorn yang penobatannya berlangsung di Bangkok pada 4–6 Mei 2019.

Pendaftaran pernikahan berlangsung di Amphorn Sathan Residential Hall di Bangkok, dengan saudara iparnya Putri Sirindhorn dan Presiden Dewan Penasihat Prem Tinsulanonda sebagai saksinya.

(tribunnewswiki.com/hr)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Profil Sineenat, Selir Raja Thailand yang Foto Seksualnya Bocor ke Publik



Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer