Natalius Pigai Sebut Tak Pernah Benci Orang yang Bertindak Rasis Padanya

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Natalius Pigai saat menjabat komisioner Komnas HAK memberikan keterangan pers di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2017).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ketua Relawan Pro Jokowi-Maruf Amin (Pro Jamin) Ambroncius Nababan, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka kasus rasisme, pada Selasa (26/1/2021).

Ambroncius menjadi tersangka setelah mengunggah postingan rasis terhadap Mantan Komisiner Komnas HAM, Natalius Pigai.

Ketua Relawan Pro Jamin itu sebelumnya mengunggah sebuah meme yang menyandingkan Natalius Pigai dengan gorila.

Ia memposting meme rasis itu di akun Facebook miliknya.

Ambroncius Nababan mengatakan dirinya tersulut emosi oleh perkataan Natalius soal Vaksin Covid-19 Sinovac.

Relawan Jokowi itu juga sempat mengatakan jika dirinya hanya bersikap satire.

Ia mengeklaim tak berniat menghina siapa pun.

"Itu saya akui saya yang buat. Sifatnya itu satire, kritik satire. Kalau orang cerdas tahu itu satire, itu lelucon-lelucon. Bukan tujuannya untuk menghina orang, apalagi menghina suku dan agama. Tidak Ada. Jauh sekali, apalagi menghina Papua," ujar Ambroncius di Gedung Bareskrim, Senin.

Viralnya unggahan rasis tersebut kemudian membuat Ambroncius dipanggil oleh pihak kepolisian.

Ambroncius Nababan mengaku kesal terhadap Natalius Pigai karena menolak program vaksin Covid-19 yang disiapkan oleh pemerintah. (kolase tribun-timur.com)

Menanggapi hal itu, Natalius Pigai mengatakan, laporan yang tengah ditindaklanjuti polisi adalah laporan dari orang Papua yang merasa tersinggung dengan unggahan Ambroncius Nababan.

Pigai memastikan dirinya tidak terlibat dan tidak mengetahui terkait pelaporan tersebut.

"Saya tidak pernah memikirkan untuk memenjarakan setiap orang, termasuk Ambroncius Nababan. Maka laporan yang disampaikan maupun proses di politik itu di luar saya,” kata Pigai, Rabu (27/1/2021), dikutip dari Kompas.com.

"Jadi, itu hubungan orang Papua dengan rasa tersinggung dengan Ambrocius Nababan, jadi itu di luar saya," ujar dia.

Menurut Pigai, yang selama ini ia lakukan adalah untuk membela orang-orang yang mencari keadilan.

Baca: Ambroncius Nababan Bikin Meme Rasis Terhadap Natalius Pigai, Istana Negara Minta Tindak Tegas

Baca: Mengaku Tak Berbuat Rasis, Ambroncius Nababan: Itu untuk Natalius Pigai Bukan Rakyat Papua

Oleh karena itu, dirinya sudah mempertimbangkan dan sudah mengetahui konsekuensi-konsekuensi yang akan dihadapi termasuk kekerasan verbal seperti ini.

"Jadi bukan sesuatu yang merasa kaget, karena cukup berlangsung lama, bukan hal yang baru," ucap dia.

Pigai menuturkan, dirinya tidak pernah membenci orang-orang yang diduga melakukan tindakan rasialisme kepadanya.

Sebab, menurut dia, pelaku rasialisme itu adalah kelompok-kelompok buzzer yang mengganggu peradaban bangsa, dengan kendali yang ada di kekuasaan.

"Kelompok-kelompok buzzer yang mengganggu peradaban bangsa ini remote control-nya ada di kekuasaan," ucap Pigai.

"Laporan polisi itu di luar saya itu, jadi terus terang saja, saya jujur, saya tidak tahu apa yang dia tulis secara utuh, saya hanya melihat ada gambar antara saya dengan ada binatang," kata dia.

Lebih lanjut, menurut Pigai, kalaupun pelaku membuat gambar gorila, jika dilihat dari perspektifnya, gorila itu adalah sejenis hewan yang selalu bertarung untuk melindungi bangsanya.

Dan menurut Pigai gorila tidak pernah kalah.

Baca: Jokowi Mau Bangun Istana Presiden di Papua, Natalius Pigai: Rakyat Papua Tak Butuh, yang Minta Siapa

Baca: Kasus Rasisme Asrama Papua, Polda Jatim Bakal Tetapkan Tersangka, Ada 2 Perusak Bendera Merah Putih

"Tetapi gorila sebagai yang menyamakan identitas manusia dengan hewan jadi satu kesatuan, itu yang mengandung unsur rasismenya," kata Pigai.

Lebih jauh, ia enggan mengomentari proses hukum dugaan rasisme kepada dirinya di Bareskrim Polri.

Menurut Pigai, persoalan ekspresi yang mengandung nada-nada negatif diselesaikan secara hukum itu bukan menjadi ranahnya, ia tatap menjaga koridor untuk hak berekspresi setiap orang.

"Makanya saya tidak mau menutup kebebasan ekspresi setiap orang, saya meyakini juga polisi mau menunjukkan ada kepemimpinan baru yang lebih adil," kata Pigai.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Irfan Kamil)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Natalius Pigai: Saya Tak Pernah Memikirkan untuk Memenjarakan Orang"



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer