Terlalu Bergairah saat Berhubungan Seks, Pria Tewas Akibat Orgasme Ekstrem, Pembuluh di Otak Pecah

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seseorang meninggal akibat orgasme ekstrem

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Petugas post-mortem Malawi baru-baru ini mengumumkan kematian seorang pria yang disebabkan oleh orgasme ekstrem.

Pria itu tewas ketika berhubungan dengan PSK di Phalombe, Malawi, seperti diberitakan DailyStar, Selasa (26/1/2021).

Sementara itu, peristiwa ini terjadi pada 18 Agustus 2020 silam.

Pria itu disebutkan dalam laporan Humas Polisi Phalombe, Innocent Moses sebagai Charles Majawa.

Dia kehilangan kesadaran setelah berhubungan seks dengan wanita di distrik perdagangan kota, dan meninggal tak lama kemudian.

Wanita yang terlibat mendiskusikan masalah tersebut dengan beberapa rekannya sebelum melaporkan kematian tersebut ke polisi.

Polisi dan pemeriksa kesehatan dari Puskesmas Migowi melihat jenazah tersebut dan memastikan, Majawa, 35 tahun, memang meninggal saat beraksi.

Sebuah postmortem mencantumkan penyebab kematian karena "orgasme berlebihan yang menyebabkan pembuluh darah di otak pecah"

Baca: Pelaku Pelecehan Seksual Istri Isa Bajaj Ditangkap, Mengaku Terpengaruh Alhokol dan Film Porno

Baca: Mengenal Arti, Faktor dan Penyebab Eksibisionis, Pelecehan Seksual yang Dialami Istri Isa Bajaj

Foto hanya ilustrasi. (KAZITAFAHNIZEE)

Polisi mengonfirmasi bahwa wanita itu tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas kematian Majawa dan tidak ada dakwaan yang akan diajukan.

Menurut surat kabar lokal Nyasa Times, pria malang itu "meninggal karena terlalu banyak gairah seksual dan rasa manis".

Kepala Senior Kaduya melaporkan bahwa jenazah Majawa dibawa kembali ke kampung halamannya di Matepwe.

Insiden tragis itu telah menjadi lelucon nasional di Malawi, dengan postingan media sosial tentang insiden itu menjadi viral selama berbulan-bulan.

Banyak yang bertanya apa sebenarnya yang mungkin dilakukan wanita itu hingga mendapatkan hasil yang begitu dramatis.

Gambar photoshop bungkus gula bertanda "Gula Phalombe, ambillah risiko Anda sendiri" dan foto mobil yang kelebihan muatan dengan tulisan "Phalombe di sini kita datang" telah memenuhi Facebook Malawi.

Berita Serupa: Kasus Seks Sesama Jenis di Wisma Atlet

Suasana Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2020). Rencananya pemerintah akan membuka Tower 5 atau menara tambahan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran untuk tempat isolasi dan pengobatan pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG. (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca: Kapan Usia Ideal Seorang Anak Mulai Mendapatkan Pendidikan Seks? Ini Penjelasannya

Baca: Resmi! Jokowi Teken PP Hukuman Kebiri Bagi Pelaku Pelecehan Seksual Anak

Terpisah, Indonesia sempat digegerkan dengan kasus seks sesama jenis di Wisma Atlet

Kasus seks sesama jenis antara seorang perawat dan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet kini memasuki proses penyidikan.

Polres Metro Jakarta Pusat melakukan gelar perkara dan memeriksa perawat yang diduga melakukan hubungan sesama jenis tersebut.

Sementara itu, pasien yang diduga terlibat dalam kasus tersebut belum diperiksa karena masih positif Covid-19.

"Ada beberapa sudah diperiksa jadi saksi yaitu pelapor, kemudian perawat sendiri tapi sifatnya klarifikasi. Hari ini kami telah lakukan gelar dan kasus naik ke sidik," ucap Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto melalui keterangan suara yang diterima, Minggu (27/12/2020).

Bagaimana tindakan asusila tersebut dapat terungkap?

Berikut 5 fakta kasus seks sesama jenis di RSD Wisma Atlet, dikutip dari Kompas.com.

1. Kasus Terungkap dari Media Sosial

Hubungan seks sesama jenis antara perawat dan pasien Covid-19 itu awalnya terungkap dari pengakuan pasien di media sosial.

Pasien tersebut mengunggah screenshot percakapan WhatsApp dengan seseorang yang disebut sebagai perawat di RSD Wisma Atlet melalui akun Twitter @bottialter, Jumat (25/12/2020).

Dari unggahan tersebut, pasien dan perawat diketahui menyepakati perjanjian melakukan hubungan seks sesama jenis di toilet Wisma Atlet.

Si pasien kemudian mengunggah foto alat pelindung diri (APD) dalam kondisi terlepas yang disebut milik perawat Wisma Atlet. 

Unggahan foto itu pun viral hingga sejumlah akun Twitter melaporkan kasus tersebut ke dinas terkait.

Belakangan si pasien mengunci akun Twitternya setelah tangkapan layar pengakuannya tersebut ramai diperbincangkan warganet.

2. Perawat dan Pasien Akui Perbuatan

Sehari kemudian, informasi tindakan asusila itu pun sampai ke manajemen RSD Wisma Atlet.

Kodam Jaya selaku pengelola Komando Tugas Gabungan Terpadu pelaksana operasional RSD Wisma Atlet langsung bergerak menelusuri identitas pasien dan perawat.

Setelah mengantongi identitas keduanya, mereka pun langsung diperiksa.

Akhirnya mereka mengakui sudah melakukan hubungan intim sesama jenis.

"Hasil pemeriksaan awal mereka mengakui. Namun untuk proses selanjutnya, akan diserahkan ke pihak Kepolisian selaku penyidik sipil demi keadilan," kata Kepala Penerangan Kodam Jaya Letnan Kolonel Arh Herwin BS kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).

3. Pasien Masih Jalani Isolasi di Wisma Atlet

Kodam Jaya langsung mengamankan perawat dan pasien tersebut.

Keduanya diminta menjalankan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) sebelum diserahkan ke kepolisian.

Hasil tes PCR menunjukkan pasien masih positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi terlebih dahulu di Wisma Atlet dengan pengawasan ketat.

"Hasil tes yang oknum nakes negatif, untuk oknum pasien masih positif," kata Herwin.

Sementara itu, Kodam Jaya langsung menyerahkan si tenaga kesehatan ke Polres Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta tampak menyala semua lampunya, viral setelah dibagikan akun Twitter (9/9/2020). (Twitter/@EricHermansyah)

4. Perawat Dibebastugaskan

Tenaga kesehatan yang terlibat dalam kasus seksual sesama jenis itu telah dibebastugaskan dari RSD Wisma Atlet.

Hal tersebut disampaikan Penanggung Jawab RSD Wisma Atlet Brigjen TNI M Saleh Mustafa.

"Iya kami bebastugaskan (dari RSD Wisma Atlet)," kata Saleh saat dikonfirmasi, Sabtu malam. 

Alasannya adalah perbuatan perawat dan pasien itu telah melanggar norma susila dan berisiko menularkan Covid-19 ke tenaga kesehatan lain.

Kodam Jaya pun menyesalkan peristiwa tersebut.

Mereka berjanji akan memperbaiki pengawasan kepada para penghuni Wisma Atlet serta mengevaluasi kembali proses rekrutmen relawan medis di Wisma Atlet.

5. Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Polisi menyebut pertama kali mendapat laporan mengenai hubungan seksual antara perawat dan pasien Covid-19 itu dari staf RSD Wisma Atlet.

Mereka kemudian berkoordinasi dengan Kodam Jaya untuk menyelidiki kasus tersebut. 

Tenaga kesehatan yang terlibat dalam hubungan seksual itu pun diserahkan ke Kepolisian untuk menjalani pemeriksaan intensif. Polisi juga mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan berang bukti terkait tindakan asusila itu. 

Meskipun status perkara telah dinaikkan ke tahap penyidikan, polisi memastikan belum menetapkan tersangka.

"Sementara baru naik status dari penyelidikan ke penyidikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas/nr, Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Seks Sesama Jenis di Wisma Atlet, Berawal dari Medsos Hingga Berujung Penyidikan"



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer