Pria paruh baya tersebut diketahui kesal dan kecewa karena harga telur semakin anjlok.
Mulanya ideo itu diunggah oleh akun Facebook Rurin Zemox pada Minggu (24/1/2021), lalu menyebar ke media sosial lain.
Dari video yang beredar, pembuangan telur tersebut terjadi di dekat peternakan telur.
Sedangkan di sampingnya terdapat kendaraan roda tiga yang mengangkut ratusan telur ayam.
Pria yang membuang telur tersebut mengaku kesal karena mengalami kerugian.
Ia menurutkan jika harga makan untuk ayam semakin tinggi.
Namun telur yang dihasilkan oleh peternakannya mengalami penurunan harga yang sangat drastis.
"Terus arep dadi opo peternak ki. Pakan mundak terus, ndog soyo mudun soyo mudun. jek dinyang murah dinyang murah. Timbang dinyang murah tak guwak sisan. (Terus mau jadi apa peternak ini. Pakan naik terus (harga), 9harga) telur terus turun. Masih ditawar murah. Daripada ditawar murah mending aku buang saja)" ucap pria yang mengenakan kacamata itu.
Baca: Viral Tumpengan PDIP Bali Ada Sesi Suap-suapan Pakai Satu Sendok, Warganet Soroti Penularan Corona
Baca: Viral Anak Gugat Ibu Kandung di Kendal, Perkara Tanah yang Dibeli dari Hasil Kerja Jadi TKW
Ia kemudian melemparkan karton tempat telur yang berisi puluhan telur ayam ke samping kandang.
Awalnya ia melempar telur yang dijajar di bawah.
Kemudian ia melemparkan telur yang ada di atas kendaraan.
"Dinyang murah karohan ngono ae wes (Ditawar murah mending sekalian kayak gini)"
Kabeh iki (semua ini)" ucap perekam video.
"Wes ogak mikir" jawab pria berkaos hitam.
Pada video berikutnya terdengar seorang pria mencoba menghentikan pria itu.
"Wes mas, ojo kabeh (sudah mas, jangan semuanya)" ucap pria berkaos hijau tua.
"Wes ora sak kandang buang kabeh. Wes ora gagas, wong dinyang murah, pakan mundak terus kok (sudah nggak satu kandang buang semua, nggak difikirin, ditawar murah. pakan naik terus)" jawab pria itu emosi.
Pria berkaos hijau berusahan menenangakan kaos hitam dan mengatakan jika kondisi harga telur memang sedang naik turun.
Namun pria tersbeut tetap membuang telur-telur di atas kendaraan.
Seorang pria pun terlihat ikut membuang telur.
Kemudian pria berkaos hijau menyuruh untuk berhenti mengeluarkan telur.
Unggahan inipun mendapat banyak komentar dari para warganet.
Banyak yang menyangkan aksi pria itu dan menuliskan lebih baik disumbangkan saja.
Chandra Wanda "Telur harga 23rb perkilo di buangi mubadir kasihkan orng2 yg membutuhkan bos eman di buangi,coba di pingir jln telur gratis pada datang semua"
Hartini "Ketimbang dibuang mending dibagikan aja dpt pahala"
Mentari Nabila "Saya rasa.. Dia kurang mensyukuri nikmat.... Adakalanya untung juga harus menerima kerugian.. Yng namanya usaha ada pasang surutnya....."
Eli Ferdi "Daripada di buang begitu,, mendigan bagiin ke orang orang,,kan amal jadinya,,"
Yeny Astutik "Mungkin bapaknya kecewa antara pakan sama harga tlr ndk seimbang"
Baca: Fakta di Balik Foto Viral Jenazah Diangkut Pakai Mobil Pickup, Keluarga Tak Punya Uang Sewa Ambulans
Baca: Viral, Cerita Suami Bingung Lihat Bekal Makanan Buatan Istrinya yang Terinspirasi Film Anime
Insiden pembuangan telur itu sendiri dilakukan oleh peternak asal Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur bernama Suparni atau Pitut.
Setelah videonya viral dan menuai kritikan, ia pun membuat video permintaan maaf.
Video permintaan maaf itu diunggah oleh akun Youtube Mbah Wo Banyu Langit pada Januari 2021.
Dalam video klarifikasi itu, Suparni menjelaskan jika ia kecewa dengan harga pakan yang terus naik.
Sedangkan harga telur terus turun.
"Sebenarnya hal tersebut saya lakukan karena rasa kecewa di mana harga pakan naik terus sedangkan harga telur mengalami penurunan,"
"Apabila di kemudian hari timbul permasalahan saya akan selalu koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dan saya tidak akan membuat unggahan video yang tidak semestinya. Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya" ucapnya.
Sedangkan video aksinya membuang telur sudah dibagikan sebanyak 5,2 ribu kali.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Detik-detik Peternak Magetan Buang Ratusan Telur Ayam Karena Kecewa, Ini Alasannya