Pandji Pragiwaksono Trending Topik karena Video Sebut NU dan Muhammadiyah Jauh dari Masyarakat

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pandji Pragiwaksono berpose usai wawancara promosi tur dunia ketiganya, Pragiwaksono Stand Up World Tour 2018, di Menara Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (22/05/2018). Pandji akan memulai tur dunianya di Manila, Filipina, pada 28 Juli mendatang, kemudian ke Shanghai dan Guangzhou di China, Dusseldorf dan Nuremberg di Jerman, Amsterdam di Belanda, dan Jakarta.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Komika Pandji Pragiwaksono menjadi trending topik di Twitter setelah sebut NU dan Muhammadiyah jauh dari masyarakat.

Pernyataannya itu ia lontarkan saat ia sedang merekam video bersama AFIF XAVI & FIKRI KUNING'.

Di kanal YouTube, ia mengunggah video dengan judul 'FPI DIBUBARIN PERCUMA?', pada Minggu (3/1/2021).

Video tersebut membahas mengenai keputusan pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI).

Pandji Pragiwaksono berpose usai wawancara promosi tur dunia ketiganya, Pragiwaksono Stand Up World Tour 2018, di Menara Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (22/05/2018). Pandji akan memulai tur dunianya di Manila, Filipina, pada 28 Juli mendatang, kemudian ke Shanghai dan Guangzhou di China, Dusseldorf dan Nuremberg di Jerman, Amsterdam di Belanda, dan Jakarta. (KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Pandji dan Afif Xavi serta Fikir Kuning membahas dan menyoroti pembubaran FPI selama 1 jam lamanya.

Dalam video tersebut, Pandji sempat menyebut soal organisasi masyarakat (ormas) lain, yakni NU dan Muhammadiyah.

Ia mengatakan jika kedua ormas tersebut jauh dari masyarakat.

Namun, FPI-lah yang selama ini bisa menampung aspirasi serta membantu masyarakat.

Baca: Komnas HAM Rekomendasikan Komjen Listyo Sigit Usut Tuntas Kasus Penembakan Anggota FPI

Baca: Ketua Komnas HAM Sebut Laskar FPI Nikmati Baku Tembak Lawan Polisi, Tim Advokasi: Sudutkan Korban

Pandji Pragiwaksono lalu mengatakan pendapat dari Sosiolog Thamrin Amal Tomagola ketika diwawancarainya di Har Rock FM Jakarta tahun 2012 silam.

“FPI itu dekat dengan masyarakat. Ini gue dengar dari Pak Thamrin Tomagola, dulu tahun 2012, kalau misalnya ada anak mau masuk di sebuah sekolah, kemudian ga bisa masuk, itu biasanya orang tuanya datangi FPI minta surat.

Dibikinin surat ke FPI, dibawa ke sekolah, itu anak bisa masuk, terlepas dari isi surat itu menakutkan atau tidak, tapi nolong warga gitu,” ujar Pandji yang ia dengar dari Thamrin Amal Tomagola.

"Di beberapa bagian Jakarta, para ibu lebih rela anaknya dititipin ke FPI daripada mabuk ga jelas, ngaji aja sama FPI," kata Pandji dalam video tersebut mengutip kembali ucapan Thamrin Tomagola tentang FPI.

Pandji Pragiwaksono mengatakan pendapat Sosiolog Thamrin Amal Tomagola yang menyebutkan bahwa FPI banyak mendapatkan simpati masyarakat karena memang lebih dekat dengan rakyat jika dibandingkan dengan NU dan Muhammadiyah.

Tangkapan layar Youtube Panji Pragiwaksono soal video berjudul 'Percuma FPI Dibubarkan?' (Youtube/Panji Pragiwaksono)

“Pintu rumahnya ulama-ulama FPI kebuka untuk warga, jadi orang kalau mau datang minta bantuan bisa. Nah, yang NU dan Muhammadiyah karena sudah terlalu tinggi dan elitis, warga ga kesitu warga justru ke nama-nama besarnya FPI,” ujarnya.

Sontak, pernyataannya itulah yang kemudian mengundang reaksi dari warganet.

Sebagian dari warganet menyebut Pandji tak seharusnya turut menyeret ormas lain dalam permasalahan FPI.

Warganet lain juga menyebut jika dua ormas yang dibandingkan Pandji lebih banyak membantu masyarakat karena juga dekat dengan pemerintahan dan pendidikan.

Namun sebetulnya, video yang diunggah Pandji itu juga menunjukkan bagaimana FPI dimata masyarakat luas.

Ia pun menyampaikan jika pembubaran FPI bukanlah jawaban.

Baca: Kepala PPATK Soal Pembekuan Rekening FPI: Aneh Kalau Bubar Tapi Uangnya Masih Beredar

Baca: Uang Rp 1 Miliar Milik FPI Tak Bisa Diambil karena Rekening Dibekukan, Ini Kata FPI dan Polisi

Kemudian ia pun menanyakan kepada dua komika lain mengenai FPI karena mereka ternyata pernah bergabung dengan ormas tersebut.

Sayangnya, video yang sempat trending di Twitter tersebut dipotong dan disebarkan saat Pandji menyenggol NU dan Muhammdiyah.

Padahal ia juga sempat mengatakan ketidaksetujuannya dengan FPI.

Viralnya potongan video itu kemudian mendapat reaksi dari Ketua Cyber Indonesia, Muannas Alaidid.

Ia mengatakan jika NU dan Muhammadiyah berjasa bagi kehidupan bangsa dan pendidikan warga Indonesia.

Muannas kemudian meminta Pandji tidak mengadu domba dari golongan satu ke golongan lain.

Dari situ ia ingin Pandji meminta maaf atas apa yang diucapkannya dalam video Youtube tersebut.

"Jadilah komedian yg baik, jgn komentarin & menghukumi sesuatu yg anda @pandji tdk ketahui, Dzolim anda. NU & Muhammadiyah berjasa dlm mencerdaskan kehidupan bangsa & membantu masy. saran sy unt para pembohong & pengadu domba sebaiknya MINTA MAAF kpd ke 2 ormas islam terbesar tsb," katanya di akun @muannas_alaidid.

Tak berselang lama, Pandji pun membalas cuitan Muannas.

Ia mengatakan jika ia berkata dari seorang sosiolog, Thamrin Tomagola.

Pernyataannya di dalam video 'FPI Dibubarkan Percuma?' menurut Pandji, diambil dari pernyataan sang sosiolog.

"Mohon maaf, tapi blom ditonton ya sumber video yg dijadikan kutipan? Saya blg bahwa Itu ucapan sosiolog, Pak Thamrin Tomagola waktu saya interview beliau di Hard Rock FM Jakarta awal 2012," tulis Pandji pada Rabu (20/1/2021) malam.

Baca: Dituduh Dukung FPI, BEM UI: Kami Fokus Kebijakan Pembubaran Ormas Tanpa Peradilan

Baca: Dituduh Dukung FPI, BEM UI: Kami Fokus Kebijakan Pembubaran Ormas Tanpa Peradilan

Warganet pun langsung membanjiri Pandji dengan berbagai komentar.

"@pandji mengutip pendapat orang untuk mengomentari sebuah situasi itu sama dengan sependapat, apalagi mempublikasikannya. Lihat realitas bang...," tulis akun @SiraLeter.

"Jangan terjebak pada narasi yg sengaja disetting untuk tujuan pollarisasi bang. Kayaknya Ada pihak2 yg menginginkan itu semua semakin parah," tulis @tejoharizola.

Namun hingga kini, Pandji belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai pernyataannya di dalam video Youtube tersebut.

(TribunnewsWiki.com/Restu)



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer