Madiun Darurat RS Covid-19, Bangsal ODGJ hingga Gerbong Kereta Api Dipinjam untuk Rawat Pasien

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Gerbong buatan PT INKA ---- Kereta api produksi PT INKA yang diekspor ke Bangladesh

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus Covid-19 terus mengalami kenaikan tajam.

Akibat jumlah pasien yang terus bertambah, manajemen rumah sakit di Madiun, Jawa Timur, kuwalahan.

Pasien terus membeludak, sementara kamar perawatan kian menipis.

Misalnya saja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sogaten, Kota Madiun, yang sementara menutup pelayanan pasien Covid-19.

Diberitakan Kompas.com, kebijakan tersebut diambil setelah ruang isolasi pasien Covid-19 penuh sejak Senin (18/1/2021) malam.

Hal serupa juga terjadi di RSUD Caruban, Kabupaten Madiun.

Sejak Desember 2020, ruang perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit ini penuh.

Bahkan informasi terakhir, Rabu (20/1/2021), ruang perawatan pasien positif Covid-19 berjumlah 34 tempat tidur sudah terisi semua oleh pasien.

Gunakan Bangsal ODGJ

FOTO HANYA ILUSTRAS_ - Seorang pasien tiba di Rumah Sakit 28 de Agosto di Manaus, Negara Bagian Amazon, Brasil, pada 14 Januari 2021, di tengah pandemi virus corona baru, COVID-19. Manaus menghadapi kekurangan pasokan oksigen dan tempat tidur karena kota tersebut telah dibanjiri oleh lonjakan kedua dalam kasus COVID-19 dan kematian. (Michael DANTAS / AFP)

Baca: Viral Pria di Madiun Tukarkan Emas Batangan dengan 4 Ekor Ikan Cupang Lantaran Tak Ada Uang Tunai

Baca: Daftar Hoaks Program Vaksinasi Covid-19, Keberadaan Chip dalam Vaksin hingga Korban Meninggal

Sejumlah cara dilakukan untuk mengatasi permasalahan ruang perawatan pasien Covid-19.

Salah satunya yang dilakukan manajemen RSUD Caruban dengan mengubah bangsal orang dengan gangguan jiwa menjadi ruang isolasi pasien Covid-19.

“Bangsal Bidara diperuntukkan bagi kasus-kasus ringan Covid-19.

Saat ini sudah ada delapan orang yang diisolasi di ruangan tersebut,” ujar Pelaksana Tugas Direktur RSUD Caruban Kabupaten Madiun, drg Farid Amirudin yang dihubungi Kompas.com, Rabu.

Pinjam gerbong kereta api INKA

Ilustrasi: Penampakan badan kereta sleeper pesanan PT KAI yang dipesan ke PT Inka. Gambar diambil pada Selasa (8/5/2018). (KOMPAS.com/CHOLIK)

Baca: Dua Maskapai Ini Akan Gunakan Aplikasi Travel Pass, Bisa Buat Simpan Sertifikat Vaksin COVID-19

Baca: Turis Asing Ini Nekat Ajak WNA Tinggal di Bali saat Pandemi Covid-19 dan Langgar Aturan Visa

Pemerinta Kota Madiun juga tak tinggal diam dengan kondisi itu, Pemkot Madiun meminjam gerbong kereta api isolasi milik PT Industri Kereta Api (INKA).

Gerbong itu akan digunakan untuk merawat pasien Covid-19 di Kota Madiun dan sekitarnya.

“Saya berterima kasih sekali kepada PT INKA yang menyiapkan gerbong-gerbong kereta untuk ruang isolasi. Insya Allah akan kami pinjam untuk Kota Madiun dan sekitarnya," kata Wali Kota Madiun Maidi dalam keterangan tertulis.

PT INKA memiliki emergency medical train (EMT) yang terdiri tiga trainset dengan total 24 gerbong.

Rinciannya 18 gerbong untuk pasien dan enam gerbong untuk tenaga medis dan kesehatan.

ILUSTRASI - Kereta api produksi PT INKA yang diekspor ke Bangladesh (SURYA/Tribunnews)

Baca: Target Vaksin Covid-19 Gratis dari Pemerintah Hanya 60 Juta Orang, Prioritaskan Tenaga Medis

Baca: TERUNGKAP, Petugas Medis Wuhan Direkam Diam-diam Akui Disuruh Berbohong soal Bahaya Virus Covid-19

Kereta medis darurat tersebut dapat menampung 252 pasien dan 72 medis.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri

Berita Populer