Serangan ini hanya berselang sehari sejak pesawat tempur Israel hujani Jalur Gaza dengan serangan udara.
Pemukiman penduduk sipil tak luput dari serangan artileri, seperti diberitakan Al Jazeera, Rabu (20/1/2021).
Tembakan demi tembakan diluncurkan dan menghancurkan beberapa tempat di Jalur Gaza.
Sumber-sumber lokal Palestina mengatakan tak ada korban nyawa.
Rumah di kamp pengungsi Maghazi dilaporkan rusak akibat serangan ini.
Seorang kerabat keluarga, Tayseer Abdel-Jawad, mengatakan kepada kantor berita Palestina Maan bahwa atap rumah ambruk, tetapi keluarganya selamat tanpa cedera.
"Pengeboman itu menyebabkan kerusakan hebat di dalam rumah," katanya.
"Keluarga itu secara ajaib lolos dari kematian."
Tank Israel juga menargetkan titik pengamatan dan lokasi di timur Beit Hanoun, Beit Lahia, dan Deir Al-Balah.
Israel Sebut Palestina Serang Lebih Dulu, Hamas Membantah
Baca: Jadi Sengketa Palestina, Joe Biden Tetap Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Tak Akan Pindah Kedutaan
Baca: Diingatkan WHO dan HRW, Israel Tetap Ogah Berikan Vaksin Covid-19 untuk Penduduk Palestina
Menurut tentara Israel, tank-tank itu menembaki posisi Hamas setelah sebuah roket ditembakkan dari daerah kantong Palestina ke arah Israel.
"Larut malam, sebuah roket diluncurkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel," kata tentara dalam sebuah pernyataan di WhatsApp.
"Sebagai tanggapan, tank Israel menyerang posisi Hamas" di selatan Jalur Gaza.
Pernyataan militer sebelumnya mengatakan sirene peringatan tidak aktif, menunjukkan proyektil jatuh di tanah terbuka.
Belum ada laporan korban mengenai serangan roket itu.
Di sisi lain, Hamas mengklaim tak bertanggung jawab atas tembakan yang dimaksud.
Kendati Israel yakin serangan itu datang dari Gaza.
Pada Senin pagi, dua roket ditembakkan dari Jalur Gaza menuju kota pesisir Ashdod.
Sumber militer Israel menunjukkan bahwa mereka jatuh ke Laut Mediterania.
Beberapa jam kemudian, tentara Israel mengatakan jet tempurnya menghantam fasilitas Hamas di Gaza selatan.
Serangan Udara, Senin (18/1/2021)
Baca: Setelah 15 Tahun, Hamas dan Fatah Sepakat Gelar Pemilu Pertama di Palestina
Baca: Fakta Serangan Israel ke Suriah: Sedikitnya Ada 18 Serangan, Gelombang Kedua dalam Seminggu Ini
Diberitakan sebelumnya, militer Israel mengkonfirmasi serangan udara ke Jalur Gaza, Palestina.
Pesawat tempur Israel menghujani sasaran militer milik Hamas, kata pihak berwenang dikutip PressTV pada Senin (18/1/2021).
Aksi ini hanya berselang hitungan hari sejak mereka menyerang Suriah, Rabu (13/1/2021) lalu.
Israel menyebut serangan itu dilakukan sebagai aksi balasan atas serangan roket yang diluncurkan dari Gaza ke pantai di dekat kota Ashdod.
Sumber militer Israel mengatakan roket telah mendarat di Laut Mediterania.
Terpisah, Pusat Informasi Palestina menyebut sebuah pesawat Israel menembakkan dua roket ke satu posisi serta lahan pertanian di timur kota Rafah di Gaza selatan.
Tak ada korban dalam serangan ini, hanya mengakibatkan kerusakan material.
Menurut laporan itu, jet tempur Israel lainnya menembakkan dua roket ke posisi timur kota Khan Yunis.
Israel kerap melakukan serangan seperti ini.
Dalih yang mereka gunakan sama, yakni menuduh Palestina melakukan serangan roket.
Serangan Serupa
Baca: PM Palestina di Tepi Barat Umumkan Lockdown Parsial 2 Minggu: Jam Malam Mulai Pukul 7
Satu di antara kejadian serupa terjadi pada September 2020.
Kala itu Israel membalas serangan roket Palestina pada Rabu waktu setempat (16/9/2020).
Sebelumnya, dua roket meluncur dari Gaza ke Israel, sebagai bentuk aksi protes normalisasi hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dengan Israel, Selasa malam (15/9/2020).
Satu di antara roket tersebut bisa dihancurkan sistem pertahanan Iron Dome.
Roket lainnya jatuh di pesisir Ashdod.
Dinas darurat setempat menyatakan dua orang sipil terluka akibat roket itu, seperti diberitakan Kompas.com.
Menyusul serangan tersebut, jet tempur Israel langsung melakukan serangan pada bangunan milik Hamas.
Hingga berita ini ditulis, sebenarnya belum ada faksi yang mengatakan bertanggung jawab.
Akan tetapi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bersikeras Hamas yang bertanggung jawab atas dua roket itu.
Baca: Merasa Ditikam Negara-negara Arab, Hamas dan Fatah Bersatu Pimpin Rakyat Palestina Lawan Israel
Situasi mulai memanas menyusul perjanjian normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab.
Tak hanya serangan, warga Palestina juga melakukan demonstrasi, seperti diberitakan Al Jazeera.
Ratusan warga Palestina unjuk rasa di Tepi Barat dan Jalur Gaza, Selasa (15/9/2020).
Tampak warga Palestina membawa bendera dan mengenakan masker untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
Mereka berunjuk rasa di di kota Nablus dan Hebron, Tepi Barat, dan di Gaza.
Beberapa di antaranya juga tampak berdemo di Ramallah, pusat Otoritas Palestina (PA).
Baca: Raja Salman Tak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel, Kecuali Ada Kejelasan Status Palestina
Spanduk yang ditampilkan bertuliskan "Pengkhianatan", "Tidak untuk normalisasi dengan penjajah", dan "Perjanjian yang memalukan".
Demonstran Palestina Emad Essa dari Gaza mengeluhkan dampak pendudukan Israel di negaranya.
"Anda akan melihat ratusan pemuda Gaza yang kehilangan kaki dan lumpuh seumur hidup hanya karena memprotes blokade Israel," katanya.
"Dan di Tepi Barat dan Yerusalem, buldoser Israel terus menghancurkan rumah-rumah Palestina dan secara etnis membersihkan warga Palestina dari desa dan kota mereka setiap hari," lanjut Essa kepada Al Jazeera.