Inggris tengah berupaya menjadi sahabat Joe Biden di Eropa, dalam upaya memerangi hegemoni China, seperti diberitakan Politico.
Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden berarti akhir pendekatan Donald Trump terhadap China, yang cenderung hanya menyalahkan.
Sementara tim transisi Biden tampaknya juga tak akan melunak terhadap negara yang dipimpin Xi Jinping itu.
Pejabat di pemerintahan Boris Johnson berharap campuran ketangguhan dan pragmatisme kebijakan luar negeri mereka akan sejalan dengan Biden, dan membedakan mereka dari Brussel, Berlin, dan Paris.
"Saya tidak berpikir akan ada perubahan besar pada kebijakan strategis aktual yang dimiliki AS terhadap China," kata seorang pejabat Inggris.
Mereka berharap kedua negara bisa menjadi aliansi dalam melawan pengaruh China di bidang ekonomi, militer, dan diplomatik.
“Kami tentu saja adalah mitra terdekat AS dalam masalah semacam itu.”
Baca: Begitu Dilantik, Joe Biden Langsung Hapus Sederet Aturan, Cabut Larangan Masuk bagi Negara Muslim
Boris Johnson Ucapkan Selamat untuk Joe Biden
Sejumlah pimpinan negara mengucapkan selamat atas kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris.
Satu di antaranya adalah Perdana Menteri Inggris Raya, Boris Johnson.
Boris menyinggung isu perubahan iklim dengan harapan dapat dilakukan bekerjasama dengan Amerika Serikat.
Lebih jauh lagi, Boris menekankan agenda prioritas seperti perdagangan dan keamanan diharapkan dapat dilakukan bersama pemerintahan baru Joe Biden.
Ia juga menegaskan bahwa Amerika Serikat adalah sekutu terpenting bagi Britania Raya.
Baca: Beri Ucapan untuk Joe Biden, Kanselir Jerman Angela Merkel: Rakyat Amerika Telah Membuat Keputusan
"Selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat."
"Dan kepada Kamala Harris atas pencapaian bersejarahnya"
"Amerika Serikat merupakan sekutu terpenting kami dan saya berharap dapat bekerja sama erat dalam agenda prioritas, dari perubahan iklim hingga perdagangan dan keamanan", kata Boris dalam akun Twitternya.
20.000 Garda Nasional Dikerahkan untuk Amankan Pelantikan Biden
Baca: Catatan Miring Akhir Jabatan Trump: Langgar Tradisi Gedung Putih, Tak Dapat Penghormatan Ala Militer
Baca: Tak Undang Jill Biden Tur Gedung Putih, Melania Trump Jadi Ibu Negara Pertama yang Langgar Tradisi
Garda Nasional akan menerjunkan 20.000 personelnya untuk mengamankan upacara pelantikan Presiden Amerika Serikat ( AS) terpilih Joe Biden pada 20 Januari mendatang.
Kepala Kepolisian Metropolitan Washington DC, Robert Contee, mengumumkan hal tersebut sebagaimana dilansir dari Reuters, Rabu (13/1/2021).
Sedangkan pada pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada 2016 lalu, anggota Garda Nasional yang diterjunkan sebanyak 8.000 personel sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump menyerukan kepada pendukungnya untuk tidak melakukan kekerasan dalam bentuk apa pun ketika pelantikan Biden.
Pekan lalu, pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol di Washington DC untuk mencegah Kongres AS mengesahkan kemenangan Biden dalam pemilu AS.
“Saya mendesak tidak boleh ada kekerasan, tidak ada pelanggaran hukum, dan tidak ada vandalisme dalam bentuk apa pun,” ujar Trump dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih.
“Bukan itu yang saya perjuangkan, dan bukan pula yang diperjuangkan Amerika. Saya meminta semua orang Amerika untuk membantu meredakan ketegangan dan menenangkan emosi,” imbuh Trump dalam pernyataannya.
Aplikasi penyedia layanan persewaan kamar, AirBNB, membatalkan semua pemesanan kamar di Washington DC pada pekan pelantikan Biden.
Baca: Donald Trump Segera Tinggalkan Gedung Putih, Tak Ada Penghormatan 21 Senjata saat Perpisahan
Baca: Terkait Kerusuhan Gedung Capitol, Pendukung Donald Trump Disebut Ingin Bunuh Anggota Parlemen AS
Jalan di dekat Gedung Capitol, yang dibanjiri oleh pengunjuk rasa 6 Januari lalu, telah ditutup.
Layanan Taman Nasional juga menutup Monumen Washington untuk tur.
Bahkan, Wali Kota Washington DC Muriel Bowser juga meminta orang-orang untuk tidak datang ke Washington DC pada saat pelantikan Biden.
Rakyat AS cukup melihat pelantikan Biden yang disiarkan secara langsung di rumah masing-masing.
Pasukan Garda Nasional yang akan dikerahkan tersebut bakal bertanggung jawab untuk mengamankan Washington DC bahkan sebelum pelantikan Biden.
Dua orang pejabat mengatakan Pasukan Garda Nasional dapat mewakili petugas Kepolisian Washington DC untuk menjalankan fungsi penegakan hukum jika diperlukan.
Baca: Pendemo Wanita Gasak Laptop Nancy Pelosi saat Gedung Capitol Rusuh, akan Dijual ke Mata-mata Rusia
Diberitakan sebelumnya, Ribuan pendukung Donald Trump dikabarkan bakal mengepung Gedung Capitol menjelang pelantikan Biden.
Kabar itu disampaikan oleh seorang anggota DPR AS, Conor Lamb, yang diberi pengarahan tentang serangkaian ancaman baru terhadap anggota Kongres AS pada Senin (11/1/2021).
"Mereka berbicara tentang 4.000 'patriot' bersenjata untuk mengepung Capitol dan mencegah Demokrat masuk," kata Lamb, seorang politikus dari Partai Demokrat, kepada CNN.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amankan Pelantikan Joe Biden, 20.000 Garda Nasional Dikerahkan"