Pada Selasa (19/1/2021) menjadi hari terakhir Donald Trump menjabat penuh sebagai presiden.
Donald Trump akan digantikan pasca Joe Biden resmi dilantik pada Rabu (20/1/2021).
Banyak hal akan berubah di Amerika Serikat pasca-perpidahan kekuasaan dari Donald Trump ke Joe Biden.
Seperti kebijakan imigran, perjanjian Paris hingga permasalahan pandemi Covid-19 di negeri paman Sam tersebut.
Trump yang merupakan Presiden AS ke-45 itu menyampaikan pidato perpisahan dari Gedung Putih, sebelum Hari Pelantikan Joe Biden.
Namun, menarik mencermati apa yang disampaikan oleh politis dari Partai Republik tersebut.
Trump memperingatkan bahwa "bahaya terbesar" sekarang dihadapan negara ini yang "kehilangan kepercayaan pada kebesaran nasional kita".
Baca: Catatan Miring Akhir Jabatan Trump: Langgar Tradisi Gedung Putih, Tak Dapat Penghormatan Ala Militer
Presiden berusia 74 tahun itu menjalankan jabatannya, dari melawan sampai China tidak seperkasa seperti sebelumnya hingga serangkaian kesepakatan damai di Timur Tengah.
Saya sangat bangga menjadi presiden pertama dalam beberapa dekade yang tidak memulai perang baru," ucap Trump.
Merujuk pada kerusuhan di Capitol AS pada 6 Januari, dia berkata, "Semua orang Amerika merasa ngeri dengan serangan di Gedung Capitol...Itu tidak pernah bisa ditoleransi."
Trump mengakui bahwa pemerintahan baru akan menjabat, artinya dia mengakui kekalahannya.
Namun, ternyata dia mengatakan bahwa ada pergerakan lain yang sedang ia perjuangkan dan akan memberi perlawanan.
"Saya ingin Anda tahu bahwa gerakan yang kami mulai baru saja dimulai," ucapnya.
Saat diblokir dari akses akun media sosial pribadinya, Trump memberikan nada damai tapi menantang dalam video yang dirilis melalui akun media sosial resmi pemerintah.
"Kami telah melakukan apa yang harus kami lakukan di sini, dan lebih banyak lagi," kata Trump seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (19/1/2021).
"Saya mengambil pertempuran yang sulit, pertarungan yang paling berat, pilihan yang paling sulit, karena itulah yang Anda pilihkan untuk saya lakukan," ucapnya.
Baca: Tak Undang Jill Biden Tur Gedung Putih, Melania Trump Jadi Ibu Negara Pertama yang Langgar Tradisi
beberapa catatan negatif tetap ia lakukan jelang lengser dari jabatan.
Satu di antara hal yang disorot baru-baru ini adalah tradisi tur Gedung Putih.
Ibu Negara Melania Trump tak mengirim undangan pada ibu negara berikutnya, Jill Biden, untuk tur gedung putih.
Seorang juru bicara Gedung Putih membenarkan berita ini ketika dikonfirmasi DailyMail, Selasa (19/1/2020).
Baca: Donald Trump Obral Grasi Jelang Lengser, Pemohon Harus Bayar Puluhan Ribu Dolar untuk Lobi Presiden
Baca: Donald Trump Segera Tinggalkan Gedung Putih, Tak Ada Penghormatan 21 Senjata saat Perpisahan
Padahal, tur Gedung Putih merupakan tradisi AS yang sudah dilakukan sejak 1950-an.
Kala itu Bess Truman menjamu suksesornya, Mamie Eisenhower.
Namun, ini tak sepenuhnya salah Melania.
Sebab, dua ibu negara akan melakukan tur ketika petahana mengundang presiden terpilih di Oval Office.
Sementara hingga kini, Donald Trump belum pernah melayangkan undangan itu pada Joe Biden.
Melania Trump akan menjadi ibu negara modern pertama yang tidak mengundang penggantinya ke Gedung Putih.
Tradisi Tur Gedung Putih terus dilakukan meski situasi politik memanas.
Bahkan Laura Bush mengundang Michelle Obama dua kali, sendiri dan bersama putrinya.
Michelle Obama juga mengajak Melania tur tak lama setelah Donald Trump memenangkan kursi kepresidenan.
Baca: Donald Trump Bakal Tetap Jadi Figur Kuat di Republik, Diisukan Bakal Balas Dendam ke 10 Orang Ini
Keluarga Obama tetap memberikan sambutan hangat kepada Trump setelah dia terpilih.
Padahal Trump sempat memberikan komentar miring pada Obama ketika pemilu, termasuk mempertanyakan kelahiran Presiden ke-44 itu.
Barack dan Michelle Obama menjamu Donald dan Melania Trump pada 10 November 2016, hanya dua hari setelah Trump memenangkan Gedung Putih.
Saat para pria mengobrol di West Wing, kedua wanita itu minum teh di kediaman keluarga.
Selain itu, Michelle memberi Melania tur ke tempat tinggal keluarga pertama dan membawanya untuk melihat Truman Balcony.
Sebagian artikel tayang di Kompas.com berjudul Pidato Perpisahan Donald Trump Bernada Damai dan Menantang