Meski Akui Kemenangan Presiden AS Baru Joe Biden, Donald Trump Ternyata Sesumbar Masih Ingin Melawan

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembicaraan Presiden Donald Trump dalam video yang dirilis di YouTube terlihat di monitor di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC, pada 19 Januari 2021. Trump menyampaikan pidato perpisahannya melalui video yang dirilis di YouTube, Selasa (19/1/2021).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Era Presiden Amerika Serikat (AS) dengan seribu kontroversi, Donald Trump pun berakhir.

Pada Selasa (19/1/2021) menjadi hari terakhir Donald Trump menjabat penuh sebagai presiden.

Donald Trump akan digantikan pasca Joe Biden resmi dilantik pada Rabu (20/1/2021).

Banyak hal akan berubah di Amerika Serikat pasca-perpidahan kekuasaan dari Donald Trump ke Joe Biden.

Seperti kebijakan imigran, perjanjian Paris hingga permasalahan pandemi Covid-19 di negeri paman Sam tersebut.

Trump yang merupakan Presiden AS ke-45 itu menyampaikan pidato perpisahan dari Gedung Putih, sebelum Hari Pelantikan Joe Biden.

Namun, menarik mencermati apa yang disampaikan oleh politis dari Partai Republik tersebut.

Trump memperingatkan bahwa "bahaya terbesar" sekarang dihadapan negara ini yang "kehilangan kepercayaan pada kebesaran nasional kita".

Foto file diambil pada 12 Januari 2021 ketika Presiden AS Donald Trump naik Air Force One sebelum meninggalkan Harlingen, Texas. (MANDEL NGAN / AFP)

Baca: Catatan Miring Akhir Jabatan Trump: Langgar Tradisi Gedung Putih, Tak Dapat Penghormatan Ala Militer

Presiden berusia 74 tahun itu menjalankan jabatannya, dari melawan sampai China tidak seperkasa seperti sebelumnya hingga serangkaian kesepakatan damai di Timur Tengah.

Saya sangat bangga menjadi presiden pertama dalam beberapa dekade yang tidak memulai perang baru," ucap Trump.

Merujuk pada kerusuhan di Capitol AS pada 6 Januari, dia berkata, "Semua orang Amerika merasa ngeri dengan serangan di Gedung Capitol...Itu tidak pernah bisa ditoleransi."

Trump mengakui bahwa pemerintahan baru akan menjabat, artinya dia mengakui kekalahannya.

Namun, ternyata dia mengatakan bahwa ada pergerakan lain yang sedang ia perjuangkan dan akan memberi perlawanan. 

"Saya ingin Anda tahu bahwa gerakan yang kami mulai baru saja dimulai," ucapnya.

Saat diblokir dari akses akun media sosial pribadinya, Trump memberikan nada damai tapi menantang dalam video yang dirilis melalui akun media sosial resmi pemerintah.

"Kami telah melakukan apa yang harus kami lakukan di sini, dan lebih banyak lagi," kata Trump seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (19/1/2021).

"Saya mengambil pertempuran yang sulit, pertarungan yang paling berat, pilihan yang paling sulit, karena itulah yang Anda pilihkan untuk saya lakukan," ucapnya.

Baca: Tak Undang Jill Biden Tur Gedung Putih, Melania Trump Jadi Ibu Negara Pertama yang Langgar Tradisi

Catatan negatif Trump

Halaman
12


Penulis: Haris Chaebar
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer