Viral Ular King Kobra Lolos dari Paket Pengiriman, Merayap dalam Mobil, Bahayakan Nyawa Kurir

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO HANYA ILUSTRASI - Sebuah video king kobra merayap di antara tumpukan paket viral di media sosial.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebuah video king kobra merayap di antara tumpukan paket viral di media sosial.

Ular tersebut rupanya lolos dari paket pengiriman dari Semarang ke Surabaya.

Hewan berbisa itu pun leluasa bergerak di dalam mobil ekspedisi.

Ditelusuri Kompas.com video menghebohkan tersebut diunggah oleh pemilik akun Facebook Firdaus Hisyam.

"Tolong dong yang kenal sama pengirim, dia dikasih wejangan sebanyak-banyaknya gimana cara kirim yang aman, apalagi hewan berbisa tinggi pula yang dikirim," tulisnya.

Video tersebut juga sempat dibagikan ulang oleh akun Instagram @lambe_turah hingga menjadi viral dan menuai ribuan komentar dari warganet.

Dalam kolom komentar sebagian warganet menilai pengiriman paket berisi ular king cobra itu sangat membahayakan kurir.

Sementara itu, warganet lainnya juga mempertanyakan pihak ekspedisi terkait aturan pengiriman jenis makhluk hidup.

"Itu udah ada tulisannya reptil hidup. Harusnya pihak ekspedisinya nolak dong tau membahayakan gitu," tulis akun @andriyaniokvitaputri.

"Baru tau ular bisa dipaketkan kaya gitu," tulis @abidsetia07 .

"Sampe sekarang ga paham, bukannya setiap ekspedisi tuh ga bisa ya kirim hewan hidup? Setau saya ga bisa," tulis @skyloooofffy.

Baca: Banyak Ular Bermunculan di Rumah Warga, Pengamat Reptil: Memasuki Masa Penetasan Telur

Baca: Viral Video Dua Ular Berbisa Saling Bergulat Demi Dapatkan Hak Kawin

Koordinator Pasukan Pengaman Satwa Angkat Bicara

Koordinator Pasukan Pengaman Satwa (Paspanwa) Semarangker, Slamet Wisnu Aji, menjelaskan bahwa ular yang lepas dalam video tersebut merupakan jenis king cobra.

Menurutnya, paket tersebut tidak dibungkus dengan aman sehingga menyebabkan ular bisa meloloskan diri.

"Dilihat dari videonya itu paketannya kurang safety. Seharusnya benar-benar dibungkus berlapis-lapis. Mulut ular juga harus diplester, setelah itu dimasukkan karung lalu masukkan boks kontainer baru dimasukkan ke kardus lagi," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (19/1/2021).

Sebagi pencinta reptil, pihaknya kerap kali melakukan pengirimanan reptil melalui jasa ekspedisi khusus.

Namun, hal itu dilakukan dengan penanganan khusus agar tidak membahayakan.

Baca: Cara Cegah Ular Kobra Masuk Rumah Selama Musim Hujan

Baca: Tangan Masih Terbelit Ular Kobra, Pria Ini Dilarikan ke Rumah Sakit dalam Keadaan Lumpuh

ILUSTRASI - Ular mulga ( Pseudechis australis ), di Western Cape, Australia Barat. (Smacdonald, CC OLEH 3.0, via Wikimedia Commons)

"Kalau reptilnya lepas biasanya karena pengaruh boks rusak karena tertumpuk dengan paket yang lain. Maka perlu pengiriman khusus, tidak sembarangan, dan harus dilengkapi surat karantina," ujarnya.

Menurutnya, lolosnya ular tersebut memang cukup berbahaya apabila tidak ditangani oleh orang yang sudah terlatih.

"Jadi cukup berbahaya jika tidak dikemas oleh orang yang sudah terbiasa. Memang kadang ada yang dikirim diam-diam ke ekspedisinya untuk menghindari tambahan biaya dan lainnya," ucapnya.

Head Regional Jateng DIY JNE Pastikan Bukan Melalui Ekspedisinya

JNE membuka lowongan kerja untuk lulusan SMA/SMK hingga D-3 (Tribun Jogja)

Baca: Kapan Teror Ular Kobra di Wilayah Indonesia Berakhir? Simak Penjelasan Ahli Reptil LIPI

Baca: Teror Kemunculan Ular Kobra di Berbagai Daerah Justru Menjadi Berkah Pemilik Usaha Kuliner?

Sementara itu, Head Regional Jateng DIY JNE Marsudi memastikan bahwa pengiriman paket hewan berbisa tersebut bukan melalui ekspedisinya.

Selama ini, pengiriman binatang atau tumbuhan biasanya dipisahkan dengan barang yang lain serta dilengkapi surat khusus.

Ekspedisinya sendiri melayani pengiriman binatang, terutama jenis ikan dengan prosedur yang ketat.

"Regulasi pengiriman binatang memang ada, namun harus dilengkapi surat karantina. Selama ini yang sering kami tangani adalah kiriman ikan yang dilengkapi dengan surat resmi dari Balai Karantina Ikan," jelasnya.

Untuk pengiriman binatang, pihaknya menjamin keamanan pengiriman dengan memastikan paket tersebut di-packing secara khusus.

"Untuk kiriman hewan (ikan) akan dipisahkan surat muatan udaranya atau bagging-nya demi keamanan ikan tersebut. Jadi packing khusus dan tidak dicampur dengan binatang lain," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heboh, King Cobra Berhasil Lepas dari Paket Pengiriman Semarang ke Surabaya"

(TribunnewsWiki.com/Kompas.com/Riska Farasonalia)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer