Target 4 Ribu Lansia Jalani Tes Antigen Massal, 48 Orang Dinyatakan Terinfeksi Covid-19 Setelah Tes

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Banyumas Achmad Husein di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (5/1/2021).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ada empat ribu lansia dengan komorbid ditargetkan mengikuti tes cepat antigen Covid-19 massal, Senin (18/1/2021) di Kabupaten Banyumas.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, tes cepat antigen ini dilakukan sebagai tindakan untuk melindungi lansia dari infeksi virus Corona.

Saat pemantauan tes cepat antigen di Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, Husein menjelaskan  tentang lansia yang rentan terpapar Covid-19.

"Lansia sangat rentan, 90 persen yang meninggal lansia dengan komorbid, 10 persen komorbid usia produktif," kata Husein.

Hasil tes tersebut keluar dengan ada sebanyak 3.544 lansia yang tersebar di 80 desa/kelurahan menjalani tes cepat antigen ini.

Bupati Banyumas Achmad Husein di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (5/1/2021). (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Husein mengungkapkan, di antara peserta tersebut ada 48 orang yang positif Covid-19.

"Dari jumlah tersebut, 3.496 orang hasilnya negatif Covid-19 dan 48 orang positif," kata Husein, Senin malam.

Empat puluh delapan lansia tersebut ada yang menunjukkan gejala dan ada yang tidak bergejala.

Baca: IDI Buka Suara Terkait Kabar Vaksinasi Presiden Jokowi Gagal: Tidak Benar

Baca: Vaksin Covid-19 Jokowi Dikabarkan Gagal, IDI: yang Dilakukan Dokter Kepresidenan Sudah Benar

Dengan jumlah 20 mengalami gejala dan 28 lainnya tak menampakkan gejala terinfeksi virus Corona.

Dikutip dari Kompas.com, 48 lansia yang terindikasi positif Covid-19 bakal menjalani tes swab PCR.

"Yang tidak bergejala kami minta karantina mandiri, yang bergejala karantina di Baturraden (tempat karantina yang disiapkan Pemkab). Kalau dari hasil tes swab PCR positif, akan dirawat di rumah sakit," ungkap Husein.

Jadi Prioritas, Vaksinasi Covid-19 Lansia di Atas 60 Tahun akan Dilakukan Januari hingga April 2021

Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia segera berjalan.

Penerima vaksin diprioritaskan untuk orang yang berada di kategori rentan, salah satunya adalah lansia.

Lansia berusia di atas 60 tahun direncanakan mendapat giliran vaksinasi Covid-19 pada tahap kedua yang dijadwalkan pada periode Januari hingga April 2021.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengungkapkan, vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi direncanakan berlangsung dalam empat tahap, mulai Januari ini.

Proses vaksinasi tersebut menurut rencana akan diberlakukan secara bertahap hingga 2022.

"Tahap pertama yang mendapatkan tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang, serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan," kata Dezy saat ditemui di kantornya, Senin (4/1/2021).

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengungkapkan, vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi direncanakan berlangsung dalam empat tahap, mulai Januari ini.

Proses vaksinasi tersebut menurut rencana akan diberlakukan secara bertahap hingga 2022.

"Tahap pertama yang mendapatkan tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang, serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan," kata Dezy saat ditemui di kantornya, Senin (4/1/2021).

Baca: Meski Sudah Divaksin, Bisakah Tularkan Virus Ke Orang lain? Ini Penjelasannya

Baca: Pemerintah Belum Putuskan Beli Vaksin Pfizer, Kejadian di Norwegia Jadi Pertimbangan

Meskipun telah merancang tahap vaksinasi Covid-19, Dezy mengaku belum mengetahui merek vaksin yang akan didapatkan Pemkot Bekasi.

"Nah itu kami yang belum tahu, apakah Sinovac atau yang lainya, kita tunggu hasilnya saja, tapi yang selama ini diuji coba kan memang Sinovac," kata Dezy.

Sebelumnya, pemerintah mencanangkan akan memulai program vaksinasi Covid-19 pekan depan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah saat ini masih menunggu vaksin mendapat izin edar darurat atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hal tersebut disampaikan Airlangga usai rapat kabinet bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri lainnya, Senin.

"Tadi dilaporkan bahwa pemerintah akan segera memulai untuk melakukan vaksinasi yang dijadwalkan sekitar pertengahan bulan atau minggu depan," kata Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Airlangga menjelaskan, sebelum menerbitkan izin edar darurat, BPOM harus lebih dulu menganalisis data hasil uji klinis vaksin Sinovac yang beberapa waktu lalu dilakukan di Bandung.

BPOM juga menggunakan beberapa data hasil uji klinis Sinovac dari sejumlah negara, seperti Turki dan Brasil.

ilustrasi (Unsplash)

Bersamaan dengan itu, pemerintah terus menyiapkan vaksin-vaksin lain hasil dari kerja sama dengan berbagai negara, seperti AstraZeneca, Pfizer, Novavax, hingga vaksin dari GAVI.

Sementara menanti pendistribusian vaksinasi, kata Airlangga, pemerintah tetap meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dan kedisiplinan masyarakat itu ya memakai masker, menjaga jarak, kemudian juga mencuci tangan, dan tetap menghindari kerumunan," ujar Airlangga.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka, Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dnegan judul 48 Lansia di Banyumas Positif Covid-19 Usai Jalani Tes Cepat Antigen



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer