Tak Umumkan Dirinya Pernah Terjangkit Covid-19, Airlangga Disebut Berikan Contoh Salah kepada Publik

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, dalam Webinar bertajuk Strategi Pemulihan Ekonomi Dalam Era Tatanan Baru Perspektif Ekonomi dan Sosial, Jumat (26/06/2020). Airlangga tidak pernah mengumumkan bahwa dirinya pernah terjangkit Covid-19.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Agus Pambagio, pengamat kebijakan publik, menganggap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan contoh yang salah kepada masyarakat karena tidak pernah secara terbuka mengumumkan dirinya pernah terjangkit Covid-19.

Agus mengatakan Airlangga seharusnya mengumumkan dirinya pernah terjangkit Covid-19 sehingga bisa memberikan contoh yang baik kepada publik.

Hal ini terutama, kata Agus, karena Airlangga juga menjadi Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

"Iya tidak memberi contoh yang baik. Kan kita minta kesadaran masyarakat untuk tadi selain 3M lalu kalau kena segera ke Puskesmas supaya diurus gitu kan agar tidak menular. Tapi kan harusnya menteri itu men-declare, waktu itu saya kena," kata Agus, Selasa (19/1/2021), dikutip dari Kompas.

Agus menilai sikap Airlangga yang tidak terbuka akan berkaitan dengan tanggung jawab moral kepada masyarakat.

"Ya itu moral saja. Tidak ada undang-undangnya. Ya kalau nyuruh masyarakat tertib ya dia juga harus demikian," ujarnya.

Berkaca pada persoalan Airlangga, Agus mengatakan bahwa sebenarnya sudah ada beberapa menteri yang terpapar Covid-19, tetapi tidak mengumumkan kepada publik.

Tangkapan layar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan donor plasma konvalesen di Markas PMI, Jakarta, Senin (18/1/2021) (Kompas)

Baca: Epidemiolog Kritisi Menko Airlangga Hartarto Tak Umumkan Diri Positif Covid-19: Harusnya Jadi Contoh

Hanya saja, menurutnya sikap seperti ini akan menjadi boomerang bagi pemerintah yang berharap masyarakat patuh terhadap cara melawan Covid-19.

"Ada beberapa menteri yang terkena Covid-19 tapi kan tidak diumumkan. Itu juga tidak mencerminkan kepemimpinan. Jadi bagaimana kita mau berharap masyarakat patuh kalau pemimpinnya juga tidak patuh," jelasnya.

Ia sendiri mengaku mengetahui beberapa nama tersebut. Dia merasa tak ada gunanya mengungkap karena sudah seharusnya pejabat publik itu sendiri yang mengumumkan.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto diketahui mendonasikan plasma konvalesen di Jakarta, Senin (18/1/2021).

Plasma konvalesen umumnya diambil dari orang yang pernah menderita atau penyintas Covid-19 sebagai donor.

Plasma tersebut nantinya digunakan untuk terapi penyembuhan mereka yang positif Covid-19, dengan harapan penyintas Covid-19 yang menjadi donor itu sudah membentuk antibodi.

Baca: Pemerintah Tegaskan Vaksin Covid-19 Wajib untuk Masyarakat, Airlangga : Sudah Sesuai Undang-undang

Langkah yang dilakukan Airlangga ini membuat publik bertanya-tanya kapan Ketua Umum Partai Golkar itu terkonfirmasi positif Covid-19.

Hingga saat ini, pemerintah belum pernah mengumumkan kepada publik bahwa Airlangga Hartarto pernah terinfeksi virus corona.

Istana mengaku tidak tahu

Pihak Istana Kepresidenan mengaku tak tahu menahu bahwa Airlangga Hartarto sempat terpapar Covid-19.

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan, belum pernah ada pemberitahuan resmi terkait hal ini.

"Kami tidak tahu juga kalau positif. Kalau saya dan jajaran Setpres tidak tahu, tidak ada pemberitahuan resmi," kata Heru saat dihubungi wartawan, Selasa (19/1/2021).

Heru mengatakan hal ini semestinya dijawab langsung oleh pihak Kemenko Bidang Perekonomian.

Airlangga atau Juru Bicara Kemenko Bidang Perekonomian lah yang seharusnya menyampaikan ke publik.

"Harus yang bersangkutan yang menyampaikannya sendiri bahwa seseorang yang terpapar kena Covid harus dari yang bersangkutan. Harus dari Kemenko jubirnya yang harus sampaikan ke publik," ujarnya.

Airlangga Hartarto. (TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH)

Baca: Paling Keras Tolak Vaksin Covid-19, Ribka Tjiptaning Dirotasi PDIP, Digeser ke Komisi VII DPR RI

Heru menyebut, Istana Kepresidenan tak punya kewajiban untuk mengumumkan menteri yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Jika ada menteri yang terkena Covid bukan menjadi tugas Istana untuk umumkan," kata dia.

Epidemiolog menyayangkan

Epidemiolog Indonesia dan peneliti pandemi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menyayangkan tidak adanya pengumuman bahwa Airlangga Hartarto sempat terpapar Covid-19.

"Sangat disayangkan ya. Kan sebelumnya sudah ada yang terbuka. Menteri lain misalnya. Beberapa yang menyatakan terpapar," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Dicky menyayangkan hal ini karena sebelumnya para pejabat yang terpapar Covid-19 selalu diinformasikan atau menginformasikan kepada publik.

Dia mengambil contoh para pejabat atau menteri yang sempat terpapar Covid-19 dan diumumkan melalui media massa.

Bahkan, sebut dia, Presiden Joko Widodo pun pernah menginformasikan langsung siapa para menterinya yang terpapar Covid-19.

"Bahkan pak Presiden sendiri memberi contoh. Pak Jokowi memberi contoh ketika itu, dia berkata, saya ketemu menteri dan dia positif. Kan begitu. Pak Presiden sendiri memberi contoh yang baik. Nah ini harus dicontoh oleh para menterinya," ucap Dicky.

Bukan tanpa alasan, Dicky menilai bahwa tidak adanya pengumuman itu akan berkaitan dengan keterbukaan pemerintah kepada publik. Oleh karena itu, ia kembali mengingatkan kepada pemerintah soal keterbukaan termasuk soal siapa saja pejabat yang terpapar Covid-19.

(Tribunnewswiki/Tyo/Fitria Chusna Farisa/Nicholas Ryan Aditya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istana Mengaku Tak Tahu Menteri Airlangga Pernah Positif Covid-19 " dan "Tak Terbuka Pernah Positif Covid-19, Airlangga Dinilai Beri Contoh Salah pada Masyarakat"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer