Hari Ini dalam Sejarah 19 Januari: Charles Wilkes Mengklaim Antartika Timur Milik Amerika Serikat

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

USS Vincennes berada di Disappointment Bay, Antartika, selama ekspedisi Wilkes.


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penjelajah berkebangsaan Amerika Serikat (AS), Charles Wilkens, pada 19 Januari 1840 atau tepat 180 tahun silam mengklaim Antartika bagian timur sebagai milik AS.

Charles Wilkes mengklaim daerah itu setelah melihat pantai timur Antartika selama ekspedisi penjelajahan yang dilakukannya.

Dia dan kelompoknya memulai ekspedisi tahun 1838, berlayar mengelilingi Amerika Selatan, berlanjut ke Pasifik Selatan, dan kemudian sampai di Antartika.

Di sana Charles Wilkes menjelajahi pantai Antartika sepanjang 1.500 mil, yang kelak dikenal sebagai Wilkes Land.[1]

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 18 Januari 1778: James Cook Jadi Orang Eropa Pertama yang Mencapai Hawaii

Charles Wilkes, penjelajah berkebangsaan Amerika Serikat (Wikimedia Commons)

  • Sekilas Wilkes


Charles Wilkes lahir tanggal di Kota New York, AS, tanggal 3 April 1798.

Kariernya dalam angkatan laut dimulai dari menjadi kadet tahun 1818.

Pada tahun 1826 dia menjadi seorang letnan dan tahun 1830 ditugaskan menangani depot instrumen dan peta laut yang dikembangkan oleh Naval Observatory and Hydrographic Office.[2]

Di sana dia mulai membangun observatorium astronomi sederhana.

Pada tahun 1838 dia ditugaskan dalam sebuah ekspedisi penjelajahan dan surveri dengan membawa enam kapal.[3]

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 16 Januari: Perang Teluk Persia Dimulai, Pasukan Koalisi Menyerang Irak

  • Mengklaim Antartika


Antartika sudah diketahui oleh para penjelajah Eropa dan Amerika awal abad ke-19.

Pada bulan Februari 1921 seorang Amerika bernama bernama John Davis mendarat di Teluk Hughes di Semenanjung Antartika.

Wilkes dan kelompoknya sampai mencapai pantai Antartika bagian timur tanggal 19 Januari 1840.

Dia kemudian mengklaimnya menjadi milik Amerika Serikat.

Wilkes sampai di Antartika setelah berlayar mengelilingi Amerika Selatan, berlanjut ke Pasifik Selatan, dan akhirnya sampai di benua selatan itu.

Dia menjelajahi pantai Antartika bagian timur sepanjang 1.500 mil yang kelak dikenal sebagai Wilkes Land.

Penjelajah itu kembali ke New York tahun 1842 setelah mengelilingi dunia.[4]

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 15 Januari: Kota Boston Dibanjiri Jutaan Galon Tetes Tebu, 21 Orang Tewas

  • Tanah yang Bebas


Pada awal abad ke-20 banyak negara, termasuk Amerika Serikat, yang mengklaim berhak atas wilayah yang hampir tidak bisa dihuni manusia itu.

Namun, pada tahun 1930-an, perselisihan mengenai klaim wilayah membuat munculnya kebijakan peniadaan klaim atas wilayah itu.

Perjanjian Antartika tahun 1959 membuat Antartika menjadi zona internasional dan tempat penelitian ilmiah,

Selain itu, operasi militer, peledakan nuklir, dan pembuangan limbah radioaktif dilarang dilakukan di benua itu.[5]

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 14 Januari: Benedict Arnold Sang Jenderal Pengkhianat Lahir

(Tribunnewswiki/Tyo)





Sumber :




Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer