Donald Trump Segera Tinggalkan Gedung Putih, Tak Ada Penghormatan 21 Senjata saat Perpisahan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Presiden AS tinggalkan Gedung Putih ---- Donald Trump, berjalan menuju helikopter kepresidenan Marine One di Gedung Putih, Washington DC, 11 Juni 2020. Trump kini berusia 74 tahun.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan segera meninggalkan Gedung Putih karena masa jabatannya telah habis.

Media Lokal AS melaporkan pada pekan lalu, tak akan ada penghormatan 21 senjata yang akan mewarnai acara perpisahan Donald Trump.

Diberitakan Tribunnews, alasannya Trump dianggap melakukan pelanggaran tradisi.

Pentagon dikabarkan telah menolak permintaan pemerintah untuk menggelar upacara bergaya militer tradisional.

Upacara perpisahan untuk Trump akan digelar pada Rabu pagi (20/1/2021) waktu setempat, sebelum Presiden terpilih Joe Biden mengambil sumpah jabatan sebagai Presiden AS berikutnya.

Trump sendiri mengatakan tak akan datang ke acara pelantikan.

Karenanya, Wakil Presiden Mike Pence diharapkan menghadiri acara tersebut untuk mewakili Trump.

Joe Biden Senang Donald Trump Tak Datang

Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serika (AS) tak dihadiri oleh Donald Trump.

Namun, Biden mengaku senang dengan keputusan Donald Trump yang tak menampakkan batang hidungnya.

Baca: Gladi Bersih Pelantikan Joe Biden Kacau: Kebakaran Biasa Dikira Bom, Peserta Gladi Berlari Panik

ILUSTRASI - Dalam foto file yang diambil pada tanggal 20 Januari 2017 Presiden AS Donald Trump (tengah) berbicara dengan mantan Presiden Barack Obama saat mantan Wakil Presiden Joe Biden dan Senator New York Chuck Schumer melihat saat upacara pelantikan di US Capitol di Washington DC. Ketika Donald Trump melihat ke bawah untuk terakhir kalinya dari helikopternya di atas halaman Gedung Putih pada 20 Januari 2021, puing-puing kepresidenannya tidak akan terhindarkan. Pemain sandiwara dengan rambut pirang yang diwarnai, kulit kecokelatan palsu dan bakat untuk berhubungan dengan orang banyak mulai menjabat empat tahun lalu, membuat janji yang mengejutkan dalam pidato pengukuhannya bahwa ia akan mengakhiri "pembantaian Amerika." (Paul J.RICHARDS / AFP)

Biden bahkan menyebut bahwa keputusan Trump tersebut adalah salah satu dari sedikit keputusan yang dia sepakati.

"Itu hal yang baik, dia tidak muncul," kata Biden kepada wartawan Wilmington, Delaware, AS, pada Jumat (8/1/2021).

Biden beranggapan, tindakan Trump akhir-akhir ini telah keterlaluan dan diluar batas.

"Dia bahkan melampaui anggapan terburuk saya tentangnya. Dia telah mempermalukan negara, mempermalukan kita di seluruh dunia. Dia tidak layak memegang jabatan itu," tutur Biden.

Wapres Mike Pence disambut Biden

Diberitakan sebelumnya, Trump memastikan tidak akan hadir dalam pelantikan Biden sebagai Presiden AS pada 20 Januari nanti.

"Bagi siapa pun yang bertanya, saya tidak akan datang pada Inaugurasi pada 20 Januari," tulis Trump di Twitter.

Baca: Nancy Pelosi Sebut DPR AS akan Mendakwa dan Memakzulkan Donald Trump

Baca: Twitter Resmi Tutup Akun Donald Trump Secara Permanen, Pendukung Trump Kecam Langkah Tersebut

Dari situ, Trump menjadi presiden keempat dalam sejarah AS, dan pertama sepanjang 150 tahun terakhir, yang menolak menghadiri pelantikan penggantinya.

Kendati demikian, Biden mengaku senang mendengar kabar Wakil Presiden AS Mike Pence akan menghadiri pelantikannya.

"Kami menyambutnya. Jadi Mike, wakil presiden, dipersilakan untuk datang. Kami akan merasa terhormat dia hadir di sana dan untuk bergerak maju dalam transisi," imbuh Biden.

Mike Pence mengatakan dirinya tak akan mengikuti langkah Trump dan akan tetap hadir untuk mendukung Biden.

Sementara itu, Biden memilih tidak ikut campur jika Kongres AS mencopot jabatan Trump karena buntut dari penyerbuan Gedung Capitol oleh pendukung Trump pada Rabu (6/1/2021).

Biden mengatakan bahwa dia dan Wakil Presiden AS terpilih Kamala Harris lebih memilih untuk berfokus mempersiapkan agenda mereka dalam memerangi pandemi virus corona.

Selain itu, fokus mereka juga diarahkan kepada pemulihan ekonomi AS yang sampai saat ini masih babak belur.

Namun demikian, dia tidak mempermasalahkan jika Trump benar-benar dicopot dari jabatannya secepat mungkin.

Presiden AS Donald Trump berbicara kepada para pendukung dari The Ellipse dekat Gedung Putih pada 6 Januari 2021, di Washington, DC. - Ribuan pendukung Trump, didorong oleh klaim palsu penipuan pemilih, membanjiri ibu kota negara memprotes sertifikasi yang diharapkan dari kemenangan Gedung Putih Joe Biden oleh Kongres AS. Namun, ia akhirnya mengecam langsung aksi rusuh pendukungnya setelah diancam akan dipecat atau dipaksa mundur. (Brendan Smialowski / AFP)

Pasalnya, Biden menilai Trump sebagai salah satu Presiden AS yang paling tidak kompeten dalam sejarah “Negeri Paman Sam”.

"Cara tercepat yang akan terjadi adalah kami akan disumpah pada 20 (Januari). Tindakan apa yang terjadi sebelum atau sesudah itu adalah keputusan yang harus dibuat oleh Kongres,” tutur Biden.

"Kami akan melakukan tugas kami dan Kongres dapat memutuskan bagaimana melanjutkan tugas mereka," imbuh Biden.

Biden menambahkan bahwa mereka yang mencoba membatalkan hasil pemilu dengan menolak suara elektoral dari beberapa negara bagian seharusnya harus malu pada diri mereka sendiri.

Baca: Akun Facebook dan Instagram Donald Trump Ditangguhkan Sampai Waktu yang Belum Ditentukan

Baca: Donald Trump Secara Terbuka Akui Kekalahan, Bersedia Tinggalkan Jabatan Presiden AS untuk Joe Biden

Sejak dinyatakan kalah dari Biden, Trump berulang kali mengeklaim dirinya dicurangi dalam Pilpres AS 3 November 2020.

Dia menyerukan pendukungnya untuk datang ke Washington pada Rabu (6/1/2021), saat Kongres AS mengesahkan kemenangan Biden.

Namun, seruan itu berakibat fatal.

Kerusuhan pun terjadi di Gedung Capitol setelah massa pendukung petahana berusaha untuk masuk.

Lima orang tewas dalam insiden itu.

Empat di antaranya adalah pendukung presiden, sementara satu orang lagi merupakan polisi.

(TribunnewsWiki.com/Nur/Restu, Kompas.com/Danur Lambang Pristiandaru)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Joe Biden Justru Senang Trump Tak Hadiri Acara Pelantikannya "



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer