Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengungkapkan, menerima kiriman paket bisa berisiko menjadi pemicu penularan Covid-19.
Sonny mengatakan, kemungkinan terpapar Covid-19 karena kiriman paket bisa saja terjadi.
Apalagi jika tidak berhati-hati dan tidak sesuai dengan protokol kesehatan.
"Ini diindikasikan juga misalnya menerima paket atau pesanan secara online yang tidak memenuhi protokol kesehatan atau tidak berhati-hati juga bisa menjadi risiko penularan," ujar Sonny dalam talkshow di akun YouTube BNPB Indonesia, Senin (18/1/2021).
Selain harus berhati-hati menerima kiriman paket, semua keluarga hendaknya memahami protokol kesehatan sebelum memasuki rumah.
Hal tersebut guna mengurangi risiko penularan Covid-19 dari klaster keluarga yang kini menjadi klaster tertinggi di Indonesia, termasuk DKI Jakarta.
"Jadi bukan hanya kepatuhan terhadap protokol kesehatan (saat di luar rumah) tetapi mereka juga harus bisa bersikap bagaimana mereka pulang dari luar," kata Sonny.
Kini, ada dua jalur penularan klaster keluarga yang pertama disebabkan oleh orang dari luar keluarga yang bertamu ke rumah.
Kedua adalah orang yang berada di rumah kemudian beraktivitas di luar rumah, kemudian kembali ke rumah dengan membawa virus.
Saat ini, Satgas Covid-19 berusaha untuk menutup dua jalur tersebut.
"Jalur inilah kita coba tutup dengan edukasi yang lebih lengkap lagi, jadi apa yang harus dilakukan oleh masyarakat, oleh keluarga," kata Sonny.
Masyarakat, perlu diedukasi kebiasaan baru bagaimana cara bertamu dan menerima tamu di masa pandemi.
Begitu juga cara pulang ke rumah dengan kebiasaan baru dengan cara mencuci tangan dan membersihkan diri.
"Bagaimana mereka menerima tamu, berhati-hati menerima paket yang dititipkan dari luar," tutur Sonny.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satgas Covid-19: Hati-hati, Terima Kiriman Paket Berisiko Tertular Covid-19"