Tak Hanya Indonesia, Polemik Kebijakan Baru Whatsapp juga Dikecam Negara India dan Turki

Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi, Whatsapp keluarkan kebijakan privasi baru yang menimbulkan perdebatan bagi penggunanya.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Setelah menimbulkan polemik, akhirnya Whatsapp menunda pemberlakuan kebijakan privasi baru.

Whatsapp mengumumkan kebijakan tersebut pada awal Januari.

Awalnya, Whatsapp akan memberlakukan kebijakan tersebut mulai 8 Februari 2021.

Diketahui, jika pengguna tak kunjung menyetujui persyaratan baru, akun Whatsapp pengguna terancam dihapus.

Dilansir Kompas.com, pada Jum'at (15/1/2021), pihak Whatsapp akhirnya mengeluarkan pernyataan terbarunya.

Baca: Selain Telegram dan Signal, Ini 4 Aplikasi Chatting Pengganti WhatsApp

“Kami telah mendengar dari begitu banyak orang, betapa banyak kebingungan seputar pembaruan terbaru kami. Ada banyak informasi yang salah yang menyebabkan kekhawatiran dan kami ingin membantu semua orang memahami prinsip dan fakta kami,” ungkap WhatsApp.

Whatsapp menjelaskan, pihaknya tidak akan menangguhkan akun pada 8 Februari 2021.

“Kami sekarang memundurkan tanggal di mana orang akan diminta untuk meninjau dan menerima persyaratan. Tidak ada seorang pun yang akunnya akan ditangguhkan atau dihapus pada 8 Februari,” sebut Whatsapp.

Whatsapp mengaku akan melakukan lebih banyak hal untuk menjernihkan kesalahan informasi terkait cara kerja privasi dan keamanannya.

Aplikasi WhatsApp menimbulkan polemik terkait kebijakan barunya. (Tribunjualbeli.com)

Diketahui, pihak Whatsapp akan meninjau kembali kebijakannya.

Serta menyesuaikan kebutuhan pengguna sebelum opsi bisnis tersedia pada 15 Mei 2021 mendatang.

Whatsapp juga menerangkan, jika pihaknya tidak akan menyimpan catatan terkait siapa yng mengirim pesan.

Selain itu, pihaknya juga tidak akan membagikan kontak di Facebook serta tidak dapat melihat lokasi yang pengguna bagikan.

“Itu sebabnya kami tidak menyimpan catatan tentang siapa yang mengirim pesan atau menelepon setiap orang. Kami juga tidak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan dan kami tidak membagikan kontak Anda dengan Facebook,” terang Whatsapp.

Whatsapp menegaskan tidak ada yang berubah, hanya pembaruan yang menambahkan opsi baru.

Opsi ini terkait mereka yang ingin berkirim pesan ke bisnis Whatsapp.

“Meskipun tidak semua orang berbelanja dengan bisnis di WhatsApp saat ini, kami pikir lebih banyak orang akan memilih untuk melakukannya di masa mendatang dan penting bagi orang-orang untuk mengetahui layanan ini. Pembaruan ini tidak memperluas kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook,” sebut Whatsapp.

Baca: WhatsApp Pilih Tunda Pembaruan Kebijakan Privasi karena Muncul Banyak Protes

Kominfo Minta Kejelasan pihak Whatsapp

Sebelumnya, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan pertemuan dengan perwakilan Whatsapp dan Facebook regional Asia Pasifik pada Senin (11/1/2021) lalu.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk meminta kejelasan kepada Whatsapp terkait kebijakan terbarunya yang memicu kekhawatiran pengguna di Indonesia.

Kominfo meminta Whatsapp untuk meningkatkan kepatuhannya terhadap ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan terkait perlindungan data pribadi di Indonesia.

Baca: Cara Tetap Aman Menggunakan WhatsApp di Tengah Kontroversi Kebijakan Barunya

India dan Turki Kecam Kebijakan Baru Whatsapp

Kebijakan baru Whatsapp yang menuai polemik tidak hanya dikecam di Indonesia.

Namun, di India kebijakan baru ini juga digugat.

Gugatan tersebut diajukan lewat petisi hukum melalui Pengadilan Tinggi wilayah Delhi.

Dalam petisi tersebut disebutkan bahwa kebijakan berbagi data antara Whatsapp dan Facebook melanggar hak-hak dasar pengguna India.

Disamping itu, dengan membagikan, mentransmisikan, dan menyimpan data pengguna di beberapa negara lain, dinilai membahayakan keamanan nasional.

"WhatsApp telah mengolok-olok hak dasar kami atas privasi," tulis petisi tersebut.

Ilustrasi Whatsapp keluarkan kebijakan baru yang menimbulkan polemik. (Tribunnews.com)

Selain itu, dalam petisi tersebut dinyatakan bahwa kebijakan baru Whatsapp adalah sewenang-wenang dan tidak dapat diterima dalam demokrasi India.

Kebijakan baru Whatsapp dikatakan tanpa landasan hukum atau ultra vires (di luar kekuasaan).

Ini juga dinilai bertentangan dengan hak-hak fundamental seperti tercantum dalam konstitusi India.

Diketahui, India merupakan pengguna terbesar Whatsapp.

Dengan kata lain, jika kebijakan tersebut diterapkan, akan berdampak pada 400 juta pengguna di India.

Selain India, kebijakan baru Whatsapp juga dikecam Turki.

Melalui Dewan Antimonopoli, Turki menggugat dan melakukan penyelidikan terhadap Whatsapp dan facebook.

Salah satu poin kebijakan baru yang memicu kekhawatiran pengguna Whatsapp yakni adanya berbagi informasi (sharing information) antara Whatsapp dan Facebook.

Dalam notifikasi Whatsapp menyebutkan beberapa poin mengenai pembaruan kebijakannya.

Yang pertama yakni layanan Whatsapp dan caranya memproses data.

Kedua, cara bisnis menggunakan layanan yang di-hosting oleh Facebook untuk menyimpan dan mengelola chat Whatsapp.

Terakhir, Cara Whatsapp bermitra untuk menmenawarkan integrasi produk.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya Suci Pertiwi, KOMPAS.COM/Galuh Putri Riyanto,Nur Rohmi Aida)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebijakan Baru WhatsApp Diajukan ke Pengadilan" 

Dan "Kebijakan Privasi Baru WhatsApp yang Akhirnya Ditunda..."



Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer