Turwi (65) diseret dalam mobil oleh 3 pria lalu perhiasannya diambil.
Seperti yang dikutip dari Tribun Jabar, Turwi mengatakan, semua perhiasannya diambil paksa oleh gerombolan ini.
"Perhiasan kalung, cincin dan gelang dirampas semua, kemudian saya diberi uang Rp 50 ribu yang disimpan di dalam kresek putih dan diturunkan di cincin kaliposos," katanya.
Perhiasan yang dirampas seperti cincin 2, gelang 1 dan kalung 1 pcs.
Kurang lebih 30 gram, atau sekitar Rp 12.600.000 jika dinominalkan.
Kejadian meresahkan ini terjadi pada, Sabtu (16/1/2021), saat Turwi sedang bersih-bersih di halaman rumah.
Ketika sedang bersih-bersih tersebut ada pria muda bermodus menanyakan satu alamat pada nenek 65 tahun ini.
Datang tiga orang pelaku, satu orang turun dari mobil pura pura menanyakan alamat.
Sementara dua lainnya menunggu di dalam mobil.
"Setelah turun dari mobil, orang itu menghampiri saya, pura pura menanyakan alamat arah jalan ke Cijulang," kata Turwi saat ada di di Mapolsek Padaherang, Sabtu (16/1/2021).
Bahkan orang tersebut mengajak Turwi untuk ikut dan memberikan iming-iming akan diberi sesuatu.
Satu di antara pria dalam mobil malah ngaku ustaz pada nenek ini.
Baca: Kisah Nenek Chamimah Mengajar TK Puluhan Tahun, Raih Gelar Sarjana di Usia 78 Tahun
Baca: Jadi Guru TK Selama 57 Tahun, Nenek Chamimah Akhirnya Bergelar Sarjana di Usia 78 Tahun
"Saya diiming-iming akan diberi hadiah oleh orang satu lagi, katanya ustaz yang berada di dalam mobil, dan saya tidak mau," katanya.
Nenek malang ini justru mendapat perlakuan kasar dengan dipaksa dan diseret masuk ke dalam mobil.
Turwi yang mendapat perlakuan tersebut mulai berteriak.
Namun gerombolan pria ini memutar musik secara kencang sambil menyuruh diam dengan nada ancaman.
Turwi mengatakan, mulutnya juga disumpal oleh para pria tersebut
"Diam, kalau tidak diam saya bunuh, sambil menyumpalkan kain ke mulut, kata orang itu," tutur Turwi.
Video seorang nenek yang menangis di pinggir jalan viral di media sosial.
Rupanya, nenek itu merupakan korban penipuan uang palsu.
Kisah ini pertama kali dibeberkan oleh Fitriyani Susanti di akun Facebook pribadi miliknya.
Kepada Tribunnews, Fitri mengaku bertemu dengan nenek bernama Siti Hawa (80) pada Rabu, 30 Desember 2020, lalu sekitar pukul 10.00 Wita.
Pertemuan Fitri dan nenek tersebut terjadi secara tidak sengaja.
Awalnya ia dan seorang temannya berjalan-jalan di Kabupaten Dompu, NTB.
Kepada Tribunnews, Fitri mengaku bertemu dengan nenek bernama Siti Hawa (80) pada Rabu, 30 Desember 2020, lalu sekitar pukul 10.00 Wita.
Pertemuan Fitri dan nenek tersebut terjadi secara tidak sengaja.
Awalnya ia dan seorang temannya berjalan-jalan di Kabupaten Dompu, NTB.
Di tengah jalan, Fitri melihat Nenek Hawa saat berada di lampu merah kawasan Koramil Dompu di Jalan Soekarno Hatta.
"Nenek ini ceritanya ditipu oleh orang, jadi orang yang menipu ini bermodus kalau dia ingin memberikan nenek ini beras dan menyuruhnya untuk naik ke atas motor pelaku."
"Tapi, di pertengahan jalan, beliau diturunin dan diselamatin oleh orang dan dibawalah ke lampu merah Koramil," kata Fitri, Senin (4/1/2021).
Fitri melanjutkan ceritanya, penipu tersebut kemudian mengambil uang Nenek Hawa dan menggantinya dengan uang palsu.
Mengetahui dirinya menjadi korban penipuan, Nenek Hawa tak kuasa menahan air mata.
"Nenek itu menangis di jalan, dan para pengendara motor yang melintas di lampu merah tersebut banyak yang bersimpati dan memberikan sedikit uang untuk mengganti uang nenek yang diambil penipu," urai Fitri.
Baca: VIRAL Wanita Tega Aniaya Nenek di Pinggir Jalan, Main Tangan hingga Pukuli Kepala Korban
Baca: Nenek-nenek di Jambi Ngamuk Rumahnya Kena Gas Air Mata: Aku Tuntut Kalian, Polisi!
Kemudian Fitri berinisiatif mengantar Nenek Hawa pulang ke rumahnya di lingkungan Mangge Maci, Kelurahan Simpasai Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu.
Fitri menceritakan, Nenek Hawa tinggal seorang diri setelah suaminya meninggal 24 tahun lalu.
Sedangkan anak laki-lakinya sudah berkeluarga dan tinggal tidak jauh dari rumah nenek Hawa.
Fitri berharap lewat postingannya, para warganet dapat memetik pelajaran.
Utamanya lebih berhati-hati dan lebih peduli dengan orang-orang yang ada di sekitar.
Dalam kesempatan tersebut, Fitri juga mendoakan Nenek Hawa.
"Semoga nenek ini diberikan kesehatan dan panjang umur," harapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul Nenek Turwi Dipaksa Masuk ke Mobil, Perhiasannya Dirampas lalu Diturunkan di Tengah Jalan