Diserang soal Visa dan Pajak, Bule Berinisial KG Mengaku Jadi Korban Rasisme Warganet Indonesia

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tagar Bali menjadi trending topik di Twitter sejak Minggu (17/1/2021) karena ada bule ajak WNA ramai-ramai datang dan menetap ke Bali di tengah pandemi covid-19 tanpa harus membayar pajak.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perseteruan soal gaya hidup WNA berinisial KG di Bali menyulut emosi warganet.

Pasalnya KG merupakan WNA asal Amerika yang datang ke Bali bersama pacarnya menggunakan visa turis.

Namun ia telah tinggal di Bali selama 1 tahun dan tak membayar pajak karena mengaku tak menghasilkan rupiah.

KG pun menjadi perbincangan panas di Twitter setelah ia membagikan utas dan membuat buku soal gaya hidup di Bali.

Ia mengaku merupakan orang tersingkir di negaranya, Amerika, namun setelah ia hidup di Bali, ia merasa berbeda.

Dari situ, ia mulai membagikan tips hidup di Bali, yang dinilai warganet melanggar hukum.

Pasalnya ia mengajak WNA ramai-ramai datang di tengah pandemi Covid-19.

Ia bahkan memberitahu agen travel dan cara masuk Indonesia dengan mudah.

Baca: #Bali Jadi Trending Topik, Warganet Geram Soal Bule Buat Buku Ajak WNA Hidup Murah di Bali

Baca: Cekcok dengan Satpol PP, Video WNA di Bali Ngotot Masih Ingin Belanja Padahal Toko Sudah Tutup Viral

Kemudian ada seorang warganet pun bertanya apakah KG dan pacarnya membayar pajak karena telah tinggal lama di Bali.

Pacar KG pun menjawab mengapa ia harus membayar pajak, karena ia menghasilnya dollar bukan rupiah.

"Why whould i have to pay taxes if i never made IRD? I pay American taxes for making USD?"

"Kenapa aku harus membayar pajak (Indonesia) kalau aku tidak pernah menghasilkan rupiah? aku membayar pajak Amerika karena aku menghasilkan dollar," tulis pacar KG dalam Twitternya yang kini telah hilang.

Warganet pun langsung menyerang akun KG dan pacarnya dan meminta mereka berhenti.

Tagar Bali menjadi trending topik di Twitter sejak Minggu (17/1/2021) karena ada bule ajak WNA ramai-ramai datang dan menetap ke Bali di tengah pandemi covid-19 tanpa harus membayar pajak. (Twitter/gastricslut)

Pasalnya jika tidak, warganet takut akan adanya upaya Gentrifikasi.

Gentrifikasi sendiri yakni bentuk transformasi dari nilai rendah ke nilai tinggi.

"Pulau ini (Bali) luar biasa karena bisa mengakomodasi gaya hidup mewah kami dengan harga yang lebih murah,”

"Saya membayar 1.300 dolar Amerika (Rp18,3 juta) untuk sebuah studio. Sedangkan di sini saya bisa mendapatkan rumah dengan biaya 400 dolar (Rp5,6 juta),"

Dari cuitan KG, warganet mengkhawatirkan jika banyaknya bule berdatangan akan mengikis ekonomi para warga lokal.

Kebutuhan dan gaya hidup yang tinggi akan muncul karena banyaknya turis berdatangan.

Baca: Terjaring Satpol PP karena Tak Pakai Masker, WNA di Bali: Tahu Apa Kamu soal Pandemi?

Baca: Petugas Amankan WNA yang Tewas di Bali dengan Pakaian Khusus, Polisi: Jangan Kaitkan dengan Covid-19

Namun hal tersebut belum tentu membantu para warga lokal karena perbedaan pendapatan antara dollar dan rupiah.

Warganet pun terus mengeruduk akun KG hingga membuat akun twitter WNA dan pacarnya menghilang.

Namun tak sampai di situ, KG yang merasa disudutkan kemudian mencoba menjadi korban dan mengatakan jika para WNI rasis.

Ia menuliskan di Instagram Storynya jika warga Indonesia tak menyukai dirinya tinggal di Bali karena ia berkulit hitam.

Kemudian tulisan KG tersebut ditanggapi oleh Permadi Arya di akun Twitternya.

Permadi Arya mengatakan jika Indonesia tak peduli warga kulit KG, mereka hanya mempermasalahkan soal isi buku miliknya.

"Warga Indonesia nggak ada masalah dengan warna kulitmu atau kamu menjadi queer, tapi kamu tinggal di Bali secara ilegal dengan status visa yang sudah tak berlaku, kamu juga nggak bayar pajak, masih buat buku panduan bagaimana pindah (ke Bali) sekaligus mendukung berpergian di tengah pandemi," tulis Permadi Arya pada Senin (18/1/2021) siang.

Padahal yang dipermasalahkan oleh warganet adalah tanggung jawab dirinya soal buku yang ditulisnya.

Pasalnya sejak dicuitkannya utas soal Bali, banyak WNA seperti dirinya akan masuk ke Indonesia.

Yakni dengan menggunakan visa turis dan akan tinggal di Bali dalam waktu yang lama namun tak membayar pajak seperti warga lokal.

Hal tersebut ditakutkan akan dijadikan sasaran empuk para turis asing yang tak memiliki uang bisa dengan mudah masuk Indonesia.

Para turis yang tak memiliki uang tersebut bisa tinggal dalam waktu yang lama karena tak bisa kembali ke negara asalnya.

Mereka pun akan menjadi masalah tersendiri bagi Indonesia.

(TribunnewsWiki.com/Restu)



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer