Aktivitasi Merapi Meningkat, Warga Desa di Klaten Masih Enggan Mengungsi, Takut Kena Covid-19

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guguran lava pijar Merapi terlihat dari Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Selasa (5/1/2021).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Khawatir terinfeksi Covid-19, warga desa di Klaten masih enggan mengungsi meski ada peningkatan aktivitas Merapi.

Warga kawasan rawan bencana (KRB) Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah belum kunjung mengungsi, meski aktivitas Gunung Merapi terus meningkat.

Status Gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY dinaikkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) pada 5 November 2020.

Warga Desa Sidorejo, Sukiman mengungkapkan alasan warga belum mengungsi ke selter pengungsian.

Pasalnya ada potensi bahaya erupsi Gunung Merapi diperkirakan mengarah ke sisi selatan-barat daya.

"Tidak ada yang mengungsi saat ini. Karena keluar awan panas ini yang sebenarnya kita tunggu-tunggu bahwa arahnya sudah ke barat daya. Ancaman saya kira potensinya ke barat," kata Sukiman, Senin (18/1/2021).

Penasihat Radio Paguyuban Sabuk Gunung (Pasag) Merapi tersebut mengatakan, alasan lain warga belum mengungsi karena khawatir tertular Covid-19 di tempat pengungsian.

Ada tiga dusun Sidorejo yang diketahui masuk kawasan rawan bencana Gunung Merapi, yakni Deles, Mbangan dan Petung Lor.

"Karena melonjaknya Covid-19, warga lebih takut terkena Covid-19 ketimbang Merapinya," kata dia.

Rentetan guguran besar lava pijar Merapi diabadikan dari gardu pandang Kaliurang barat, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Minggu (10/1/2021) malam. (TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo)

Sukiman menjelaskan, warga sudah memiliki konsep pengungsian sebagai bentuk antisipasi dampak erupsi, sekaligus antisipasi penularan virus di tengah pandemi Covid-19.

Sistem pengungsian yang telah disiapkan adalah sister family atau persaudaraan kekeluargaan.

"Warga punya konsep pengungsian sendiri. Jadi kalau tidak terpaksa sekali nanti tidak akan menempati TES (tempat evakuasi sementara). Namanya sister family paseduluran keluarga," kata pria yang juga Koordinator Jalin Merapi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Sip Anwar membenarkan warga Desa Sidorejo masih enggan mengungsi ke tempat evakuasi sementara.

Warga memilih utnuk bertahan di rumah meski aktivitas Gunung Merapi terus meningkat.

"Betul. Masih ada warga di sana (Sidorejo) yang belum mengungsi," katanya.

Menurut Anwar pemerintah selama ini sudah menyiapkan tempat evakuasi sementara bagi warga untuk mengungsi sesuai dengan konsep sister village atau desa bersaudara.

Kendati warga Sidorejo sudah memiliki konsep pengungsian sendiri, pihaknya tetap menghargai.

"Kami menghargai kearifan lokal. Kalau dukuh mempunyai konsep yang lain, ya monggo. Yang penting selamat tidak ada sesuatu apapun," kata Anwar.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Kontributor Solo, Labib Zamani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Takut Kena Covid-19, Warga Desa di Klaten Belum Mengungsi Meski Aktivitas Merapi Meningkat"



Penulis: Putradi Pamungkas

Berita Populer