Penjarahan di Mamuju, Mensos Risma : Warga Kelaparan, Kita Harus Bisa Baca Situasi

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tri Rismaharini saat serah terima jabatan Menteri Sosial RI, Rabu (23/12/2020).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini membantah adanya penjarahan bantuan di wilayah Mamuju, Sulawesi Barat.

Ia mengatakan, warga yang mencegat truk dan beberapa mobil penyalur bantuan bukan penjarah.

Risma pun tak mau aksi berebut bantuan logistik itu disebut sebagai penjarahan.

Pasalnya, mereka melakukan aksi tersebut karena bantuan yang diberikan terlambat datang.

Menurut Risma, bantuan logistik terlambat karena ada beberapa akses jalan yang tak bisa dilewati.

Akses dari Makasar ke wilayah Majene dan Mamuju terhalang karena adanya longsor.

Longsor tersebut membuat kendaraan pengangkut bantuan logistik harus memutar 6 jam lebih lama.

"Jadi yang seharusnya 9 jam harus nambah 6 jam lagi karena harus memutar. Semoga hari ini material longsor di jalur itu bisa dibersihkan," jelas dia.

Baca: Video Penjarahan Bantuan Makanan di Mamuju Viral, Warga Hentikan Truk dan Ambil Sembako

Baca: Viral Penjarahan Bantuan di Mamuju, Mobil Donatur Diserbu Warga hingga Sebabkan Macet

Sebagai antisipasi agar kejadian yang sama tak terulang, Risma akan memanfaatkan balai-balai di sekitar lokasi sebagai gudang.

Sudah ada 41 balai dan 6 gedung diklat yang akan dimanfaatkan untuk penyimpanan logistik.

"Jadi sekarang kan ada di balai tertentu. Sehingga tak ada kesulitan mobilisasi saat ada masalah transportasi," lanjut Risma.

Tak hanya itu, aksi berebut bantuan oleh warga tersebut dilakukan karena tak adanya toko atau pasar yang beroperasi.

Dikutip dari Kompastv, Risma meminta warganet tak menyebarkan video viral tersebut sebagai aksi penjarahan.

Tri Rismaharini saat konferensi pers setelah resmi menjabat sebagai Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/12/2020). (Sekretariat Presiden)

"Dari beberapa video yang beredar, penjarahan, tapi sebetulnya yang terjadi bukan begitu," kata Risma dikutip dari KompasTV.

Risma yang saat itu ditemui di Surabaya memberikan penjelasan mengenai video viral warga menghadang kendaraan pengangkut logistik.

Mensos tersebut menjelaskan jika saat itu, bantuan terlambat datang karena ada longsor.

Akses jalan dari Makasar menuju Mamuju terputus, sehingga menyebabkan bantuan terlambat datang.

"Sekali lagi itu bukan penjarahan, jangan dianggap penjarahan. Mereka kelaparan," kata Risma, Sabtu (17/1/2021).

Menurutnya, kondisi di Sulbar sangat penuh keterbatasan.

Banyak toko yang tutup dan kebanyakan memilih mengungsi ke tempat yang ke tempat yang tinggi untuk mengantisipasi gempa susulan.

Halaman
12


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer