Mensos Tri Rismaharini Siapkan Santunan Rp 15 Juta bagi Keluarga Korban Meninggal Gempa Sulbar

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surabaya dua periode Tri Rismaharini secara resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo menggantikan Juliari P Batubara sebagai Menteri Sosial di Kabinet Indonesia Maju.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan pemerintah akan memberikan santunan bagi korban gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Dilansir dari Kompas.tv, Risma berjanji akan memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia akibat bencana gempa bermagnitudo 6,2 tersebut.

"Datanya akan terus kami perbarui karena tim masih terus melakukan pendataan. Sesuai SOP, untuk korban meninggal akan mendapat santunan Rp15 juta per orang yang diserahkan kepada ahli waris. Namun ini tentunya akan diserahkan menunggu seluruh data masuk," pungkas mantan Walikota Surabaya ini dalam siaran persnya, Jumat (15/1/2021).

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos M Safii Nasution berencana akan memimpin tim menuju lokasi gempa untuk melakukan identifikasi kebutuhan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

Baca: Gempa Susulan di Majene Sulawesi Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Baca: Selain Majene, Wilayah Tobelo, Kebumen dan Banyumas juga Diguncang Gempa, Dipicu Sesar Aktif

Kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok untuk para korban gempa di Majene dan Mamuju ditegaskan sudah dikirim oleh Mensos Risma.

Bantuan logistik didatangkan dari gudang di Mamuju dan dikirim dari gudang regional di Makassar, Sulawesi Selatan, pagi ini.

Menteri Sosial Tri Rismaharini hari ini, telah memerintahkan jajarannya untuk secepatnya mengirimkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) wilayah sekitarnya, Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP), serta menyalurkan berbagai bantuan logistik menyusul gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,2 yang mengguncang Majene dan Mamuju, provinsi Sulwesi Barat.

"Bantuan logistik sudah dalam perjalanan menuju lokasi terdampak gempa. Tim LDP melaporkan bahwa mereka juga sudah bergerak. Kita upayakan bantuan secepat-cepatnya untuk penanganan warga terdampak gempa," ujar Risma dalam siaran persnya hari ini.

Risma menyatakan, untuk pertolongan pertama, Taruna Siaga Bencana (TAGANA) setempat telah melakukan evakuasi bersama BPBD dan TNI-Polri.

42 korban meninggal dunia

Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) melaporkan data terbaru terkait gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, hingga Sabtu (16/1/2021) pukul 02.00 dini hari.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, setidaknya hingga pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat, ada 189 orang di Kabupaten Mamuju mengalami luka berat dan dirawat.

"189 orang tersebut di Kabupaten Mamuju mengalami luka berat dan dirawat pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021)," kata Raditya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu.

"Sedangkan di Kabupaten Majene, sekitar 637 orang mengalami luka ringan dan mendapatkan penanganan rawat jalan serta kurang lebih 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian," kata dia.

Baca: Update Gempa Sulbar: Kantor Gubernur Ambruk, Pasien Covid-19 Panik dan Lari Keluar Rumah Sakit

Baca: Belum Aman, Sulbar Masih Bisa Digoyang Gempa Susulan, Berpotensi Tsunami Jika Hal Ini Terjadi

Raditya mengatakan, saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit terdampak juga telah dievakuasi sementara ke RS Lapangan.

Selain itu, Pusdalops BNPB juga melaporkan jumlah korban meninggal akibat gempa tersebut mencapai 42 orang, dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, dan Kabupaten Polewali Mandar, kata Raditya, masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI-Polri, Basarnas, relawan, dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.

Gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat ambruk akibat gempa kuat susulan yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.20 WITA. (Istimewa/Tribunnews)

"Hingga saat ini, Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam," ujar Raditya.

"Sedangkan sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan," ucap dia.

Raditya menuturkan, guna mencegah potensi penularan Covid-19 pada lokasi terdampak bencana, Kementerian Kesehatan juga telah mengaktifkan klaster kesehatan yang terletak di Kabupaten Mamuju dengan menyediakan 25 ambulans, tenda, peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi dan logistik berupa masker bedah 50.000 pcs dan masker kain 20.000 pcs.

(TribunnewsWiki.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masyarakat Korban Gempa Mamuju Diminta Tenang, Bantuan TNI Segera Tiba" dan "UPDATE: Hingga Sabtu Dini Hari, 189 Orang Dirawat Akibat Gempa Mamuju, 637 Orang Luka Ringan di Majene".



Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri

Berita Populer