Korea Utara Kenalkan Rudal Balistik Baru, Diluncurkan dari Kapal Selam, Diklaim Paling Kuat Sedunia

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korea Utara kenalkan rudal baru. Rudal itu memulai debutnya pada parade militer yang terjadi di akhir pertemuan politik yang penting dan jarang terjadi

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Korea Utara resmi merilis rudal balistik jenis baru yang bisa diluncurkan dari kapal selam.

Media pemerintah menggambarkan senjata tersebut sebagai senjata paling kuat di dunia, seperti diberitakan BBC, Jumat (15/1/2021).

Beberapa rudal ditampilkan dalam parade yang dilihat langsung oleh Kim Jong Un itu.

Gambar yang dirilis oleh media pemerintah Korea Utara menunjukkan setidaknya empat rudal besar hitam-putih sedang melewati kerumunan yang melambai-lambaikan bendera.

Peluncuran senjata ini mengikuti sebuah pertemuan politik yang jarang terjadi, di mana Kim mencela AS sebagai "musuh utama utama" negaranya.

Analis mencatat itu adalah senjata yang sebelumnya tak terlihat.

"Tahun baru, Pukguksong baru," cuit pakar Korea Utara Ankit Panda, menggunakan nama Korea Utara untuk rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam (SLBM) mereka.

Mengenakan mantel kulit dan topi bulu, Kim digambarkan tersenyum dan melambai saat dia menyaksikan pertunjukan di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang yang juga termasuk pasukan infanteri, artileri, dan tank.

"Senjata paling kuat di dunia, rudal balistik peluncuran kapal selam, memasuki alun-alun satu demi satu, dengan kuat menunjukkan kekuatan angkatan bersenjata revolusioner," kata Kantor Berita Pusat Korea resmi.

Kim Jong Un Ingin Upgrade Nuklir, Harus Bisa Musnahkan Target Sejauh 15.000 Km

Foto Kim Jong Un tersenyum ini dipotret pada (7/6/2020) dan dirilis oleh media ofisial Korea Utara Korean Central News Agency (KCNA) pada (8/6/2020). Dalam foto Kim Jong Un sedang menghadiri dan memimpin pertemuan atau rapat Politbiro ke-13 Partai Buruh di lokasi yang tidak disebutkan di Korea Utara. (AFP PHOTO/KCNA VIA KNS)

Baca: Beberapa Hari setelah Pangkatnya Diturunkan, Adik Kim Jong Un Lontarkan Kritik kepada Korsel

Diberitakan sebelumnya, Kim Jong Un telah menyerukan negaranya untuk meningkatkan produksi "hulu ledak nuklir ultra-besar."

Menurut laporan, Kim ingin senjata mereka mampu menyerang target sejauh 15.000 km, seperti diberitakan DailyStar, Sabtu (9/1/2021).

Jika dibuat, misil tersebut akan mampu menargetkan ibu kota AS Washington DC jika ditembakkan dari ibu kota Korea Utara, Pyongyang.

Kim Jong Un juga ingin "bom nuklir yang lebih kecil dan lebih ringan" menurut Sung-Yoon Lee, pengamat Korea di Tufts University, Massachusetts.

Menurutnya, penguasa Korut itu ingin meningkatkan kemampuan negara dalam melakukan "serangan nuklir preemptif yang akurat dan kemampuan serangan kedua pada target yang berjarak 15.000 km".

Baca: Janji Perluas Hubungan Luar Negeri, Kim Jong Un Bahas Pembaruan Hubungan dengan Korea Selatan

ILUSTRASI - Rudal milik Korea Utara. Pentagon mengatakan pasukan nuklir AS siap bila harus menghadapi Korea Utara (Tribun Kalteng/Daily Mail)

Washington DC hanya berjarak 11.000 km dari Pyongyang, menempatkannya dalam radius serangan hulu ledak nuklir potensial.

Dalam sebuah tweet, Lee menulis: "Kim Jong-un menyerukan produksi 'bom nuklir yang lebih kecil dan ringan ... hulu ledak nuklir yang lebih ultra-besar' dan 'meningkatkan kemampuan dalam serangan nuklir preemptive yang akurat & kemampuan serangan kedua pada target 15.000 km jauhnya. '"

Negara tersebut juga dilaporkan memiliki rencana untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua yang dapat diluncurkan dari laut dan darat dan memiliki rencana untuk memperoleh kapal selam nuklir, serta "senjata strategis nuklir" yang akan berkontribusi pada peningkatan "kemampuan serangan nuklir jarak jauh".

Ia juga mengatakan bahwa pemimpin tertinggi telah berjanji untuk memperkuat kemampuan pertahanan "non-stop" untuk mencegah ancaman militer AS.

Baca: Kejadian Langka, Pejabat Korea Utara Sudah Miliki Twitter, Diduga Jadi Kendaraan Propaganda Terbaru

Baca: Waspada Covid-19, Kim Jong Un Perintahkan Tentara Tembak Siapa Pun yang Dekati Perbatasan China

Dari kiri ke kanan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In. Ketiga pemimpin negara tersebut tengah berdialog di area Panmunjom atau Zona Demiliterisasi (DMZ) Korea Utara-Korea Selatan pada Minggu, (30/30/6/2019). (Official White House/Shealah Craighead)

Donald Trump menjadi Presiden AS pertama yang mengunjungi zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Selatan pada Juni 2019 untuk bertemu dengan Kim Jong-un.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer