Pasalnya, video yang menunjukkan aksi Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya viral di media sosial.
Wardoyo yang kala itu tengah melakukan operasi yustisi PPKM, terlihat memarahi dan membentak pedagang nasi goreng.
Ia pun tampak terus marah-marah sembari menunjuk wajah sang pedagang kaki lima.
Wardoyo yang kala itu memakai jaket merah dan topi hitam terus memotong penjelasan pedagang.
Pedagang tersebut mulanya hendak menjelaskan mengapa ia nekat berdagang.
Namun saat aksi penertiban tersebut diabadikan, Wardoyo tak terima.
"Kenapa tidak boleh divideo pak?" kata pedagang yang disamperin Wardoyo.
Baca: Viral Akun Facebook Palsu Bupati Purbalingga, Modus Minta Pulsa dan Pinjam Uang
Baca: Video Marahi dan Bentak Pedagang Viral, Camat Ujung Kota Parepare: Maaf Jika Ada yang Dirugikan
"Ora foto-fotonan," balas Wardoyo membentak.
Diduga, sang pedagang menolak ditutup warungnya saat operasi yustisi berlangsung.
Wardoyo yang sedang melakukan operasi pun memaksa warganya untuk tutup.
"Loh, kamu kok wani ngatur pemerintah ki apa? (Loh, kamu berani mengatur pemerintah kenapa?)" kata Wardoyo bernada tinggi.
Pedagang tersebut kemudian menjelaskan kepada sang bupati jika dagangannya sepi.
"Pak rungokno aku sik. (Pak, dengarkan saya dulu),"
"Aku mbeleh wedhus pak, 2 dino ora entek. (Saya menyembelih kambing pak, 2 hari tidak habis),"
"Gek anakku mangan opo? (Terus anak saya makan apa?)" balas pedagang warung itu sembari menahan tangis.
Wardoyo kemudian menjelaskan jika aturan tetaplah aturan.
Sang pedagang tetap harus tutup karena sudah ada aturan.
"Loh iki ora ono urusane, iki urusane aturan (ini sudah aturan),"
Baca: Viral Camat Ujung Kota Parepare Bentak Pedagang saat Razia: Jangan Terlalu Dramatis! Ibu Bohong!
Baca: Cekcok dengan Satpol PP, Video WNA di Bali Ngotot Masih Ingin Belanja Padahal Toko Sudah Tutup Viral
Pedagang tersebut kemudian menangis dan menjelaskan jika ia hanya memiliki sumber penghasilan dari berdagang.
Wanita yang tengah menggendong bayinya itu pun kemudian meminta Wardoyo memahaminya.
"Pak, jenengan iku bupati kula, jenengan dapat amanah dari Gusti Allah,"
Dari Instagram @kliksolo, terdapat juga video sang pedagang nekat melayani pembeli saat Satpol PP mencoba menutup warung makan.
Suami dari pedagang kaki lima tersebut kemudan nampak marah dan menahan tangis.
Ia berteriak jika dirinya berusaha mencari nafkah untuk kebutuhannya sehari-hari.
Tak pelak ia juga sempat menyebut soal bantuan sosial (bansos) yang selama ini tak didapatkannya.
Ia mengaku jika dirinya tak bekerja, maka ia tak memiliki uang.
Menurutnya, pemerintah tak membantu banyak masyarakat di tengah Covid-19.
"Aku luwe, aku ra wedi karo wong, aku luwe, sopo sing tanggung jawab? renek! bantuan opo bantuan. Selama ini aku ra entuk bantuan. (aku lapar, aku nggak takut sama orang, aku lapar siapa yang mau tanggung jawab? tidak ada. bantuan apa, selama ini saya aku nggak dapat bantuan)."
Video tersebut pun menjadi viral setelah dibagikan ulang oleh warganet di berbagai media sosial.
Setelah operasi yustisi itu berlansung, beberapa warga yang melihat langsung melakukan protes mendadak.
Ia menuntut Bupati Wardoyo untuk bijak dalam menetapkan aturan.
Mereka pun protes di jalan saat operasi yustisi itu berlangsung.
Video viral tersebut kemudian membuat beberapa warganet berkomentar.
Ada warganet yang mengaku kecewa dengan cara Wardoyo menertibakan lapak warganya.
Baca: Pemerintah Jawa Tengah Berencana Menaikan Denda bagi Pelanggar Protokol Kesehatan
Baca: Daftar Daerah Jateng yang Berlakukan PPKM, Ganjar Minta Seluruh Wilayah Perketat Aturan
Kemudian ada juga warganet yang mencolek Gubernur Ganjar Pranowo untuk memberikan contoh.
"Perlu dipertanyakan kualitas intelektual dari bupati tsb, contohlah pak Ganjar yang sangat cakap dan humanis sama warga," komen @mr.totok_budoet.
"Jaket merah itu bupati to? kok ngga ada sopan santun sama rakyat? kalau bukan rakyat dia nggak bakal jadi bupati lho" tulis @mujiharyanto97
"Membuat aturan tanpa solusi," tulis @hendra_manhi87.
Hingga kini, video penertiban PPKM oleh Bupati Wardoyo tersebut telah disukai sebanyak 1.300 kali lebih.
Video tersebut juga dibagikan di Instagram @energisolo dan sudah ditonton sebanyak 99 ribu kali lebih.
Diketahui, aksi penertiban tersebut terjadi di daerah Dompilan, Sukoharjo, Jawa Tengah.