Sempat Ingin Dikebumikan di Lombok, Syekh Ali Jaber Akhirnya Dimakamkan di Ponpes Daarul Quran

Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Syekh Ali Jaber meninggal dunia

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jenazah Syekh Ali Jaber dikebumikan sore ini, Kamis (15/1/2021).

Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Quran pimpinan Ustaz Yusuf Mansur.

Pemilihan Pondok Pesantren Daarul Quran karena Ustaz Yusuf Mansur telah menyiapkan tempat untuk jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan.

Selain itu, Syekh Ali Jaber pertama kali memulai dakwah di Indonesia yaitu di Pondok Pesantren Darul Quran.

Prosesi pemakaman dihadiri oleh banyak orang.

Baca: Komplek Rumah Almarhum Syekh Ali Jaber Dijaga Ketat Polisi, Hindari Potensi Kerumunan

Mereka semua mengenakan masker saat melakukan prosesi pemakaman.

Pemakaman diiringi dengan bacaan Tahlil yang dilakukan oleh para pelayat.

Saat proses mengantar jenazah hingga pemakaman di Pondok Pesantren Daarul Quran, Ketapang, Tangerang, pihak keluarga meminta masyarakat tidak ikut dalam iring-iringan.

Mewakili keluarga Syekh Ali Jabar, Habib Abdurrahman Al Hasbi meminta masyarakay banyak berdoa dan melakukan shalat ghoib di rumah masing-masing.

Proses pemakaman Syekh Ali Jaber di Pondok Pesantren Darul Quran, Kamis (14/1/2021).

Pengebumian Syekh Ali Jaber sempat menjadi pertanyaan.

Syekh Ali Jaber sempat mewasiatkan ingin dimakamkan di Lombok.

Hal tersebut diungkap oleh sang putra sulung, Alhasan Ali Jaber.

Menurut Alhasan, ayahnya pernah berpesan ingin dimakamkan di Pulau Lombok ketika meninggal.

Keluarga, kata dia, masih menunggu kabar terkait kepastian pemakaman itu dari Jakarta.

"Kita usahakan nanti diurus dulu, belum ada kabar. Orang lagi repot semua di sana lagi ngurus semua. Kalau memang bisa dan tidak ada kendala apa-apa, kita makamkan di sini (Lombok)," kata Alhasan ditemui di rumah duka, Kelurahan Monjok, Mataram, NTB, Kamis.

Baca: Ustaz Yusuf Mansyur Sebut Syekh Ali Jaber Sudah Negatif Covid-19 Sebelum Meninggal Dunia

Alhasan mengaku, terakhir kali berkomunikasi dengan ayahnya sebelum pendakwah kondang itu masuk ICU.

Sebelum meninggal, kata dia, sang ayah berpesan agar anak-anaknya tetap menjaga shalat. "Jaga shalat sama jaga mama, yang penting shalat," kata Alhasan.

Meskipun begitu, akhirnya Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pondok Pesantren Darul Quran.

Alhasan Ali Jaber, anak pertama Syekh Ali Jaber saat ditemui di rumah duka di Mataram, NTB, Kamis (14/1/2021).

Syekh Ali Jaber memiliki alasan, yakni Lombok memiliki pesan tersendiri baginya.

"Hasan lahir di Lombok" katanya dalam Syekh Ali Jaber di channel sasak update yang diunggah ke YouTube, 30 Desember 2020.

"Ketika saya di Lombok ini, saya jauh lebih merasa nyaman. Karena ada ceritanya," tandas Syekh Ali Jaber.

"Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak saya lahir di Lombok,” katanya.

“Kakek saya dua-duanya kelahiran Lombok. Kakek saya meninggal mati syahid melawan penjajah Jepang di Ampenan Lombok," tambahnya.

"Saya sampaikan ke Pak Jokowi waktu ketemu, saya sebenarnya cucu pahlawan tapi belum terdaftar," sambung Syekh Ali Jaber.

"Bahkan ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran Indonesia di Bumiayu dan adiknya juga kelahiran Lombok,” papar Ali Jaber di channel sasak update.

Karena ia berada di Indonesia, ia pun berwasiat kepada keluarga untuk dimakamkan di Lombok jika ia wafat.

“Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok,” ujarnya.

Selain itu, Syekh Ali Jaber diketahui memiliki keinginan untuk membina anak-anak di Lombok menjadi penghafal Al-Qur'an.

“Lombok termasuk pulau kesayangan saya, makanya saya tadi sampaikan ke Pak Kanwil, Insya Allah rencana kami bersama Kapolda, untuk kita kedepan memimpin, membina anak anak Lombok menjadi calon hafidz dan hafidzah untuk acara Hafidz Indonesia di RCTI,” tandasnya.

Ulama Syekh Ali Jaber (YOUTUBE SYEKH ALI JABER via Kompas.com)

Karir Dakwah di Indonesia

Selama penggemblengan dirinya, Syekh Ali Jaber rutin mengajar dan berdakwah khususnya di tempat tinggalnya dan Masjid tempat ayahnya mensyiarkan Islam dan Ilmu Alquran.

Selama di Madinah, ia juga aktif sebagai guru hapalan Alquran di Masjid Nabawi dan menjadi imam salat di salah satu Masjid Kota Madinah.

Pada tahun 2008, Syekh Ali Jaber terbang ke Indonesia menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), asal istrinya tinggal.

Di sini ia menjadi guru hafalan Alquran, Imam salat, dan khatib di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara Lombok, Indonesia.

Kariernya berlanjut saat ia diminta menjadi Imam salat tarawih di Masjid Sudan Kelapa, Menteng, Jakarta.

Selain itu, ia juga menjadi pembimbing tadarus Alquran dan imam salat Ied di Masjid Sunda kelapa, Menteng, Jakarta.

Syekh Ali Jaber menghadiri konfrensi pers Wahdah Islamiah di Restoran Pulau Dua, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016). Berikut sosok Syekh Ali Jaber, ulama asal Madinah yang berdakwah di Indonesia dan kini telah menjadi WNI. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)

Kehadiran Syekh Ali Jaber mendapat sambutan baik oleh masyarakat Indonesia karena dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits.

Sejak saat itu, Syekh Ali Jaber mulai sering dipanggil keliling Indonesia untuk syiar Islam.

Pada tahun 2012, ketulusannya dalam berdakwah, membuatnya dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sejak itu pula ia rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne dan menjadi juri Hafizh Indonesia di stasiun televisi RCTI.

Untuk menyiarkan Islam lebih efektif dan melahirkan para penghafal Alquran di Indonesia, ia mendirikan Yayasan Syekh Ali Jaber yang berkantor di Jatinegara, Jakarta.

Karier Syekh Ali Jaber terus mengalir, ia mulai tampil di berbagai program telivisi, bahkan ia juga mulai menjadi aktor dalam film “Surga Menanti” (2016).

Popularitas Syekh Jaber tak kalah dengan penceramah ternama Indonesia lainnya.

Meski sudah tenar lewat media, ia tetap berendah hati dan masih berkeliling menjadi khatib Jumat di masjid-masjid kecil di pelosok kota dan daerah.

(TribunnewsWiki/cva)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wasiat Syekh Ali Jaber kepada Keluarga, Ingin Dimakamkan di Lombok".



Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer