Penambahan Alat Berat Diupayakan untuk Mempercepat Evakuasi Longsor Sumedang

Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR gabungan terpaksa harus merobohkan bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) An-Nur dalam melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tim SAR kembali menemukan korban tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat.

Jenazah tersebut ditemukan pada pukul 09.00 WIB (13/1/2021) di sektor 2 evakuasi, yakni di belakang Masjid An-Nur seperti dilansir dari Kompas TV pada Rabu (13/1/2021) siang.

Jasad korban segera diidentifikasi dengan langsung dibawa petugas menggunakan mobil jenazah ke puskesmas terdekat.

Korban berjenis kelamin laki-laki ini nantinya akan diidentifikasi oleh petugas dinas kesehatan dan tim DVI (Disaster Victim Identification) Polda Jawa Barat.

Baca: Wakil Bupati Sumedang Tak Beri Izin Warga Tinggal di Daerah Rawan Longsor

Kepala Kantor SAR Jawa Barat, Deden Ridwansyah, menjelaskan, dengan ditemukannya satu jasad korban pagi tadi, menandakan total korban yang ditemukan bertambah menjadi 17 orang.

"Sekitar pukul 09.00, alhamdulillah kita bisa menemukan 1 korban kembali, sehingga total korban yang sudah ditemukan 17, dengan kondisi meninggal dunia," ungkap Deden Ridwansyah.

Evakuasi korban longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (11/1/2020). (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Upaya Evakuasi Terus Dilanjutkan

Hingga sekarang, tim SAR dan petugas gabungan lainnya terus melakukan pencarian korban yang dinyatakan masih hilang sekira 23 korban longsor. 

Deden mengatakan, konsentrasi pencarian masih tetap pada 3 sektor, namun ada penambahan penugasan, yaitu pembuangan material.

"Sesuai dengan rencana operasi, konsentrasi saat ini tetap di 3 sektor. Namun kita sedang melakukan penambahan untuk pembuanagn material, dan tentunya ini sangat membantu sekali untuk mempermudah proses pencarian," ucap Deden saat ditemui di lokasi longsor.

Untuk sektor pertama, bertempat di rumah penduduk yang sebelumnya digunakan untuk persiapan acara pernikahan.

Sektor kedua, yakni Masjid An-Nur yang berada dalam komplek, serta sektor ketiga yaitu lapangan voli dimana sebelumnya banyak warga yang berkumpul di sana.

Baca: Ada 1000 Kasus Baru Covid-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil Tambah 3000 Ruang Isolasi

Kurang lebih terdapat 660 personil yang dikerahkan dan akan dibagi menjadi 3 waktu pencarian.

Waktu pertama dimulai dari pukul 7 pagi hingga pukul 12 siang, dilanjut waktu kedua dari pukul 12 hingga pukul 4 sore.

Apabila kondisi dirasa memungkinkan, pencarian akan kembali dilajutkan untuk waktu ketiga, yakni hingga tengah malam atau selama 24 jam.

Petugas menurunkan 3 alat berat untuk memudahkan evakuasi dikarenakan sulitnya medan pencarian.

Deden menyebut, upaya lainnya yang dilakukan petugas yakni membongkar sebuah rumah untuk penempatan material ketika alat berat melakukan pencarian.

Masjid An-Nur di Desa Cihanjuang tetap kokoh berdiri, di tengah puing bangunan rumah, Senin (11/1/2021). Masjid ini menjadi tempat berlindung personel gabungan dan masyarakat saat terjadi longsor susulan, Sabtu (10/1/2021) petang. (KOMPAS.COM/AAM AMINULLAH)

Terkait adanya himbauan dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) dalam hal cuaca yang masih berpotensi terjadi longsor susulan, tim gabungan akan berusaha menjamin keselamatan setiap personelnya.

"Dengan adanya retakan di atas memang sedikit mengganggu proses pencarian. Kami tentunya harus menjamin keselamatan semua tim yang ada di sini."

Kendala yang dihadapi saat ini ialah, jenis dan karakteristik tanah yang sangat sensitif dengan air, sehingga akan mempersulit proses evakuasi.

Halaman
12


Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer