Agesti Ayu, Gadis 19 Tahun yang Polisikan Ibu Kandungnya, Akhirnya Angkat Suara

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agesti Ayu Wulandari tetap akan penjarakan ibu kandung yang melahirkannya dengan alasan ingin mencari keadilan. Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Agesti Ayu Tolak Mediasi Damai Dedi Mulyadi, Tetap Ngotot Penjarakan Ibu Kandung, Ini 5 Pengakuannya, https://jabar.tribunnews.com/2021/01/11/agesti-ayu-tolak-mediasi-damai-dedi-mulyadi-tetap-ngotot-penjarakan-ibu-kandung-ini-5-pengakuannya?page=all. Editor: Kisdiantoro

TRIBUNNEWSWIKI.COM, - Agesti Ayu Wulandari (19), tengah menjadi bahan perbincangan lantaran mempolisikan ibu kandungnya, Sumiyatun (36).

Diketahui, anggota DPR RI Dedi Mulyadi hingga turun tangan mendamaikan konflik rumah tangga berujung laporan pidana tersebut.

Dedi bahkan rela pergi ke Demak demi membantu melakukan upaya mediasi terhadap keduanya.

Namun, upaya mediasi yang bahkan dilakukan sebanyak tiga kali ini tak membuahkan hasil.

Dedi memaparkan, terlepas dari siapa yang benar atau salah, kasus anak melaporkan ibu kandung secara pidana dinilai sangat tidak elok.

Karenanya, Polres Demak memanggil Sumiyatun untuk ditahan setelah melalui berbagai pertimbangan.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna dalam konferensi pers di Mapolres Demak menyatakan, berkas perkara tersangka Sumiyatun sudah dinyatakan lengkap atau P-21 tahap dua, Senin (11/1/2021).

Sumiyatun dilaporkan oleh anak kandungnya, Agesti Ayu Wulandari atas dugaan pengniayaan.

"Hari ini berkas tersangka dan barang bukti sudah diserahkan ke kejaksaan, ini upaya-upaya yang sudah dilakukan Polres Demak. Menurut saya, ini sudah tepat," paparnya.

Baca: Agesti Ayu Penjarakan Sang Ibu Karena Penganiayaan, Begini Kronologinya

Agesti Angkat Suara

Agesti Ayu akhirnya angkat bicara mengenai alasan mengapa ia nekat mempolisikan ibu kandungnya.

Sementara itu, Agesti tetap tidak ingin mencabut laporannya.

Dalam video berdurasi 2,5 menit yang dikirimkan kepada Tribunjateng.com, Agesti menyampaikan alasan tetap memproses hukum ibunya,

"Mungkin di luar sana, para netizen dan rekan-rekan sekarang lagi ramai dengan berita anak durhaka yang telah melaporkan ibu kandungnya sehingga terancam dipenjara," katanya membuka video.

"Perlu saya jelaskan mungkinkah seorang anak memenjarakan seorang ibu, jika ibunya tidak keterlaluan? Ini pertanyaan dasar. Mohon dijawab," tambahnya.

Agesti menjelaskan bahwa ia tak ingin membuka aib keluarga.

"Pertama saya tidak ingin membuka aib keluarga saya dan aib ibu saya," jelasnya.

Agesti menuturkan, ia hanya ingin mencari keadilan.

"Saya hanya ingin mencari keadilan, karena keadilan itu ada dihukum. Sehingga mudah-mudahan keadilan ini bisa saya dapatkan," tambahnya.

Mahasiswa semester satu di salah satu universitas di Jakarta itu menerangkan, ia memiliki dua adik dan berharap kasus ini menjadi jalan dan hikmah bagi semua orang, khususnya bagi ibu kandungnya.

Agesti berharap ibu kandungnya mau introspeksi dan tidak malu untuk meminta maaf karena telah menyebarkan berita bohong.

"Mudah-mudahan dengan adanya ini ibu saya yang melahirkan saya besok introspeksi. Dan jangan malu untuk meminta maaf karena telah menyebarkan berita bohong, berita dusta," ujarnya.

Sementara itu, Agesti tetap menganggap ibunya adalah ibu kandung yang melahirkan dirinya. 

"Sekali lagi bagaimanapun walaupun saya mencari keadilan, mencari penegakan hukum, saya tetap menganggap ibu saya adalah ibu saya yang telah melahirkan saya," tegasnya.

"Tetapi Allah memerintahkan kepada kita agar supaya kita mendapatkan keadilan dari negara juga keadilan dari Allah SWT," tambahnya.

Agesti juga meminta maaf kepada netizen terkait dirinya yang mempolisikan ibunya, dan tidak bisa membuka aib keluarga.

"Sekali lagi, saya Agesti Ayu Wulandari, memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia jika ada pemberitaan yang kurang berkenan di hati, saya tidak bisa membuka atau mengumbar aib keluarga," tuturnya.

Agesti berterimakasih kepada Dedi Mulyadi yang telah membantu mediasi dengan ibu kandungnya.

Kendati demikian, ia tetap nekat untuk tidak mencabut laporannya.

"Saya ucapkan terimakasih kepada pak Dedi Mulyadi yang telah mendamaikan, mohon maaf bapak saya tidak bisa mencabut, saya mencari keadilan," ungkap Agesti. 

Baca: Berikut 4 Pengakuan Agesti Ayu, Anak yang Tolak Mediasi dan Kekeh Penjarakan Ibunya

Kronologi Agesti Ayu Polisikan Ibunya

Belakangan, diketahui motif gadis berusia 19 tahun, Agesti Ayu Wulandari bukan semata karena ia telah dianiaya oleh ibu kandungnya.

Namun, karena perselingkuhan.

Khoirur Rohman (41), ayah dari Agesti dan sekaligus mantan suami Sumiyatun membantah bahwa anaknya tetap mempolisikan ibunya lantaran masalah pakaian.

Sumiyatun disebut berselingkuh dengan laki-laki berinisial L alias W.

"Jadi kronologis sebenarnya bukan dari perkara pakaian, seperti yang diberitakan di media," kata Khoirur.

"Di mana awal mulanya, saya dan istri saya sudah terjadi disharmonis dalam rumah tangga sejak 2 tahun yang lalu," katanya, Sabtu (9/1/2021).

"Di mana diawali dari penelusuran saya, bahwa bermula dari perselingkuhan istri saya, di mana hal tersebut saya lihat dengan mata saya sendiri, karena saya tak mau dengar katanya atau info dari orang-orang, sehingga saya membuktikannya sendiri," ungkap Khoirur.

Karena hal itu, Khoirur menjelaskan jika hubungan anak-anaknya menjadi renggang.

"Kamu jangan bilang kalau mama tinggal sama Waloh, kalau kamu bilang tahu akibatnya," ungkap Khoirur menirukan Agesti saat diancam ibunya.

Kemudian, kata Khoirur, anaknya menceritakan bahwa ibunya berselingkuh dengan pria lain dan ia sebagai saksi utamanya.

"Perselingkuhan itu sering dilakukan di Hotel Kediri, Bandungan, Semarang sejak April sampai Agustus 2020," kata Khoirur.

Ia menjelaskan, ketiga anaknya juga mengetahui bahwa ibunya berselingkuh dengan laki-laki lain.

Karena hal itu, Khoirur menggugat cerai istrinya.

"Agustus atau september 2020 saya ajukan, baru 7 Januari 2021 putusan resmi bercerai," paparnya.

Karena sudah tidak dirumah lagi, Agesti ditemani Khoirur pergi ke rumah Sumiyati untuk mengambil pakaian yang tertinggal.

Menurut Khoirur, saat Agesti mencari pakaiannya, Sumiyati mendekatinya sambil marah dan mengatakan bahwa pakaiannya sudah dibuang dan dibakar.

Agesti hanya diam, kemudian kata Khoirur, Agesti didorong oleh Sumiyati dan bergegas keluar.

Sumiyatun kemudian mengejar Agesti lalu menarik kerudungnya, lantas rambutnya dijambak hingga membuat Agesti mundur beberapa langkah.

Selain itu, Khoirur menerangkan bahwa Sumiyatun turut mencakar Agesti yang menyebabkan pelipis kiri dan hidungnya terluka.

Akibatnya, Agesti yang sudah dilukai ibunya lantas melaporkan ke Polres Demak dengan aduan penganiayaan. 

(TRIBUNNEWSWIKI/Anindya Suci Pertiwi)



Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer