Pencarian 24 Jam Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Basarnas Tegaskan Tidak Ada Waktu Istirahat

Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Basarnas menemukan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (19/1/2021) sore.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) maksimalkan pencarian korban dan rangka pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada hari ketiga, Senin (11/1/2021).

Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Marsekal Rasman, dalam konferensi langsung di Kompas TV menyebutkan, kegiatan hari ketiga berfokus memaksimalkan seluruh personel dan alat utama (alut) yang ada.

Di posko PT Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, pihaknya tetap melakukan pencarian di semua unsur, yaitu laut, darat dan udara.

Terdapat 2600 personil gabungan terlibat, baik langsung maupun tak langsung, yang tentunya memiliki spesifikasi khusus sesuai kebutuhan.

Konsentrasi pencarian lebih berfokus ke bawah air, dan diutamakan pada area sempit.

Namun tidak menutup kemungkinan akan diperluas apabila dibutuhkan.

Rasman menyebut, jumlah alut yang terlibat dalam operasional penggunaannya meningkat dari hari sebelumnya.

"Kemarin masih sekitar 30 kapal. Sekarang kurang lebih sekitar 53 kapal, yang terlibat langsung dalam pencarian dan pertolongan," ujarnya.

Terdapat 12 unsur udara dari kementerian dan lembaga, termasuk Basarnas dan perusahaan yang secara suka rela ikut terlibat dalam kegiatan pencarian, dengan 13 alut yang disiapkan.

Untuk alut darat, terdapat 12 ambulans yang siap dikerahkan, yang diklaim telah cukup membantu kegiatan tersebut.

Mereka berupaya mencari hal apapun, baik dari pecahan dan bangkai pesawat, hingga korban.

Dalam hal pencarian, jumlah titik area bertambah dari 4 sektor menjadi enam sektor.

Hal itu membuat para personil bekerja dengan jangka waktu lebih panjang.

"Operasi kita tidak mengenal waktu istirahat, jadi 24 jam kita gunakan untuk pencarian. Lebih cepat menemukan korban akan lebih baik," jelas Rasman.

Baca: Menanti Mukjizat, Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Tak Gelar Tahlilan, Berharap Masih Selamat

Rasman juga mengimbau, semua orang yang terlibat harus selalu mematuhi protokol kesehatan yang ada.

"Saya tidak henti-hentinya mengingatkan kepada kita semua untuk selalu mematuhi protokol kesehatan," ujar Rasman.

Suasana di posko utama JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Lokasi Kotak Hitam Pesawat Ditemukan 

Sementara itu, dilansir Kompas.com, lokasi black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah terpantau.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers Minggu (10/1/2021) sore, mengungkapkan, tim pencarian telah mendapatkan sinyal dari black box pesawat Sriwijaya dan telah menandai lokasi sinyal tersebut tertangkap.

"Saat ini terus berupaya untuk mendapatkan black box yang posisinya juga diduga kuat adalah posisi black box yang kita cari," kata Hadi dalam konferensi pers yang disiarkan Kompas TV, Minggu (10/1/2021).

Hadi berharap, dalam waktu singkat, kotak hitam tersebut dapat segera dibawa. 

"Sehingga dapat menjadi bahan bagi KNKT untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan tersebut," kata dia.

Terdeteksi di Kedalaman 17-20 Meter

Tim SAR gabungan melaporkan, black box terdeteksi di kedalaman 17-20 meter.

Dantim Sar Taifib TNI AL Lettu Marinir Sofi Rahmadani kepada wartawan di atas KRI Teluk Gilimanuk, Minggu sore menginfokan, kotak hitam telah terdeteksi dengan alat  pelacak frekuensi.

Baca: Tragedi Sriwijaya Air SJ, Begini Proses Identifikasi Jenazah dan Pemberian Santunan Keluarga Korban

Tim penyelam segera mencari di area lokasi terdeteksinya kotak hitam itu.

Mereka mengerahkan 17 Personel Denjaka, 23 personel Kopaska, 14 Personel Taifib, dengan peralatan seperti searider, perahu karet, peralatan selam, alat komunikasi bawah air, kamera bawah air dan GPS bawah air.

KNKT Fokuskan Pencarian Kotak Hitam

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, tim gabungan bergerak cepat dalam mencari kotak hitam Sriwijaya Air SJ 182 pada Minggu (10/1/2021) malam.

"Jadi kami konsentrasi mencari black box. Mudah-mudahan tidak lama lagi black box bisa kami temukan," ujar Soerjanto di JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Tidak hanya itu, KNKT juga akan mengidentifikasi bagian-bagian pesawat yang telah ditemukan.

KNKT nantinya akan mengevaluasi bagian-bagian tersebut setelah ditandai.

Upaya Pengangkatan Bagian Pesawat

TNI mengupayakan pengangkatan bagian pesawat yang lebih besar.

Hadi Tjahjanto meyebut, akan menyiapkan armada kapal yang memiliki spesialisasi khusus dalam pengangkatan bagian-bagian besar pesawat.

"Bagian besar akan kita datangkan kapal yang memiliki kemampuan untuk mengangkat bagian tersebut," ujar Panglima TNI dalam konferensi pers, Minggu (10/1/2021).

(Tribunnewswiki.com/Septiarani)



Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer