Pesawat dari maskapai Sriwijaya Air bernomor SJ 182 dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak dikabarkan jatuh di perairan sekitar Kepuluan Seribu, Sabtu (9/1/2020) sore hari.
Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu hilang kontak di Kepulauan Seribu tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (9/1/2021) pukul 14.30 WIB.
Peristiwa tersebut menambah catatan memilukan terkait insiden pesawat jatuh di Indonesia, setelah peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air pada 2018 lalu.
Terkai dengan insiden Sriwijaya Air, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mendorong pemerintah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan pengawasan terhadap investigasi kelayakan terbang maskapai Pesawat Sriwijaya Air bernomor SJ-182.
Hal tersebut, kata Aziz, harus dilakukan karena menyangkut nyawa masyarakat yang menjadi penumpang.
"Kemenhub harus melakukan pengawasan terhadap uji layak secara terukur dan tegas maskapai penerbangan untuk menerbangkan pesawat," kata Aziz Syamsuddin.
Baca: Basarnas Temukan Puing-puing Kabel hingga Pecahan Ban Pesawat Diduga Milik Sriwijaya Air SJ 182
Terlebih saat ini kerabat daripada manifes berharap mendapat kabar yang terbaik.
Ia pun mengaku turut berduka atas hilangnya Pesawat Sriwijaya Air bernomor SJ-182 dan berharap petugas penyelamat yang sedang bekarja dapat memaksimalkan pencariannya.
“Saya meminta para tim pencari dapat memaksimalkan pencarian ini sekalipun kita tahu saat ini di titik tersebut juga mengalami kondisi yang ekstrem sehingga masih menyulitkan pencarian," kata dia.
"Kita harap pesawat dapat segera ditemukan untuk kemudian dapat diteliti lebih lanjut penyebab kecelakaan pesawat sriwijaya tersebut,” tambah Azis
Politisi Fraksi Partai Golkar tersebut menjelaskan DPR RI masih memantau perkembangan berita serta keterangan resmi dari instansi terkait.
Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 membuat Presiden Jokowi angkat bicara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar upaya pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) dilakukan secara maksimal.
Hal ini Budi katakan saat hendak berlayar menuju perairan Kepulauan Seribu yang diduga menjadi titik lokasi jatuhnya pesawat.
"Ini semua atas perintah Pak Presiden, kemarin pukul 17.00 WIB menginstruksikan bahwa upaya pencarian dilakukan secara maksimal," kata Budi di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).
Baca: 100 Kantong Jenazah Disiapkan PMI untuk Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Adapun pada hari Minggu (10/1/2021), Budi berlayar menuju ke titik yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat bersama dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Tampak pula Kepala Basarnas (Kabasarnas) Marsdya Bagus Puruhito, serta Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono.
Sebelum melaut, Budi dan rombongan meninjau beberapa posko search and rescue (SAR) terpadu yang dibuat oleh Basarnas bersama TNI dan Polri.
Budi kemudian mengatakan, kendali pencarian penumpang dan badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 berada pada Badan SAR Nasional (Basarnas).
"Basarnas saya minta untuk menyampaikan informasi dengan detail dan dari waktu ke waktu," ujarnya.
Setelahnya, Budi bersama Hadi berlayar menumpangi KRI John Lie.
"Hari ini kami bersama Panglima, Basarnas, dan KSAL, dan stakeholder akan menuju lokasi," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan kode penerbangan SJ 182 dinyatakan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).
Baca: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan Hancur Berkeping-keping, Tim Penyelam: Hancur Total
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pesawat tersebut hilang kontak pasca 4 menit lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Sriwijaya Air SJ 182 lepas landas pukul 14.36 WIB dan dinyatakan hilang kontak pada 14.40 WIB.
Sedianya, pesawat tiba pada pukul 15.15 WIB di Bandara Soepadio, Pontianak.
"Bahwa telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJ 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata Budi dalam konferensi pers dari Bandara Soetta, Sabtu.
Budi pun menyebut, pesawat hilang dari radar dalam hitungan detik.
Juru Bicara Menteri Perhubungan, Adita Irawati, menyebut posisi terakhir pesawat diketahui berada di atas Kepulauan Seribu.
Mulai pukul 17.00 WIB, upaya pencarian langsung digelar bersama oleh Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, dan masyarakat di lokasi yang diduga sebagai titik terakhir pesawat terpantau radar.
Kemudian setelah itu ditemukan serpihan yang diduga berasal dari badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Dari situ, pesawat tersebut dipastikan terjatuh setelah hilang kontak.
Sebagian artikel tayang di Kompas.com berjudul Berduka atas Jatuhnya Sriwijaya Air, DPR Dorong Kemenhub Awasi Investigasi Kelayakan Terbang Pesawat