Mengenal Borderline Personality Disorder, Gangguan Mental yang Dialami Ariel Tatum

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengenal Borderline Personality Disorder, Gangguan Mental yang Dialami Ariel Tatum

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Aktris sekaligus penyanyi Ariel Tatum mengatakan dirinya pernah mengidap Borderline Personality Disorder (BPD) sejak remaja.

Bahkan Borderline Personality Disorder ini menyebabkan dia susah memjalin hubungan romantis.

“BPD itu memang butuh waktu yang panjang untuk kita bisa mendekati, pokoknya gampangnya kelabilan itu semua sibir dan berkepanjangan gitu," ujar Ariel Tatum dalam tayangan OOTD (Obrolan Of The Day) dari Youtube Trans 7 Official yang diunggah pada (4/1/2021).

Setelah mencari bantuan ke tenaga profesional, Ariel divonis mengidap Borderline Personality Disorder (BPD) pada usia 18 tahun.

“Aku merasa ada yang salah pas umur 13 tahun. Aku memutuskan mencari bantuan ke profesional.

Tapi ketahuan BPD setelah bertahun-tahun menjalankan terapi. Aku baru tahu umur 18 tahun," cerita Ariel Tatum.

Namun apakah yang dimaksud dengan gangguan mental BPD ini?

Baca: Ramalan Zodiak Besok Minggu 10 Januari 2021, Bisnis Sagitarius Tumbuh Pesat, Aries Merasa Bimbang

Baca: Ariel Tatum Idap Borderline Personality Disorder yang Sebabkannya Susah Jalin Hubungan Romantis

Aktris dan penyanyi Ariel Tatum (instagram.com/arieltatum)

Melansir laman nhs.uk, Borderline Personality Disorder (BPD) adalah gangguan mood, citra diri dan cara seseorang berinteraksi dengan orang lain.

Ini gangguan kepribadian yang paling umum dikenali.

Gejala-gejala ini sering kali mengakibatkan tindakan impulsif dan masalah dalam hubungan.

Orang dengan gangguan kepribadian ambang mungkin mengalami episode intens kemarahan, depresi, dan kecemasan yang dapat berlangsung dari beberapa jam hingga berhari-hari.

Melansir laman nimh.nih.gov,tanda dan gelana orang mengidap BPD bisa diketahui dengan mengalami perubahan suasana hati dan menunjukkan ketidakpastian tentang bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri dan peran mereka di dunia.

Akibatnya, minat dan nilai mereka bisa berubah dengan cepat.

Baca: Kapal Pesiar Ini Berencana untuk Lanjutkan Pelayaran pada Akhir Januari 2021

Baca: Tak Ingin Kena Blacklist, Patuhi Syarat dan Aturan Mendaki Gunung Dempo Ini

Ilustrasi perubahan emosi seseorang (Pixabay)

Orang dengan gangguan kepribadian ambang juga cenderung memandang hal-hal secara ekstrem, seperti semuanya baik atau semuanya buruk.

Pendapat mereka tentang orang lain juga bisa berubah dengan cepat.

Seseorang yang suatu hari dianggap sebagai teman dapat dianggap musuh atau pengkhianat di hari berikutnya.

Perasaan yang berubah ini dapat menyebabkan hubungan yang intens dan tidak stabil.

Gejala BPD dapat dikelompokkan menjadi 4 garis besar:

1. ketidakstabilan emosional - istilah psikologis untuk ini adalah disregulasi afektif

2. pola berpikir atau persepsi yang terganggu - distorsi kognitif atau distorsi persepsi

3. perilaku impulsif

4. hubungan yang intens tetapi tidak stabil dengan orang lain

Gejala gangguan kepribadian dapat berkisar dari ringan hingga parah dan biasanya muncul pada masa remaja, berlanjut hingga dewasa.

Baca: Meski Tak Ditahan, Polisi Akan Lakukan Olah TKP Video Syur Gisel dan Michael Yukinobu

Baca: Diperiksa hingga 10 Jam, Gisel Dicecar 49 Pertanyaan dan Kembali Minta Maaf

Ilustrasi perubahan emosi seseorang.(Pixabay)

Seperti gangguan kesehatan mental lainnya, penyebab gangguan kepribadian ambang belum sepenuhnya dipahami.

Selain faktor lingkungan - seperti riwayat pelecehan atau penelantaran anak - gangguan kepribadian ambang dapat dikaitkan dengan:

Beberapa penelitian terhadap anak kembar dan keluarga menunjukkan bahwa gangguan kepribadian mungkin diturunkan atau sangat terkait dengan gangguan kesehatan mental lainnya di antara anggota keluarga.

Beberapa penelitian telah menunjukkan perubahan di area tertentu di otak yang terlibat dalam regulasi emosi, impulsif, dan agresi.

Selain itu, bahan kimia otak tertentu yang membantu mengatur suasana hati, seperti serotonin, mungkin tidak berfungsi dengan baik.

Borderline Personality Disorder (BPD) secara historis dianggap sulit untuk diobati.

Baca: Kelakuan Buruk Pelanggan yang Siram Wajah Staf Kafe dengan Minuman yang Dipesan, Ini Alasannya

Baca: Lewat TikTok, Wanita Ini Bagikan Tips Potong Mangga yang Tak Lazim

ilustrasi dokter - psikolog (pixabay)

Tetapi, dengan pengobatan berbasis bukti yang lebih baru, banyak orang dengan gangguan tersebut mengalami gejala yang lebih sedikit atau kurang parah, dan kualitas hidup yang lebih baik.

Orang dengan gangguan kepribadian ambang harus menerima perawatan khusus berbasis bukti dari penyedia yang terlatih dengan tepat.

Jenis perawatan lain, atau perawatan yang diberikan oleh dokter atau terapis yang tidak terlatih dengan tepat, mungkin tidak bermanfaat bagi orang tersebut.

Banyak faktor yang mempengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk gejala membaik setelah pengobatan dimulai, jadi penting bagi orang dengan gangguan kepribadian ambang dan orang yang mereka cintai untuk bersabar dan menerima dukungan yang sesuai selama pengobatan.

Baca: Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Baca: Hilda Vitria Akui Punya Gangguan Mental sejak Kecil, Kini Lebih Parah: Aku Gak Sadar Lakuin Sesuatu

(Tribunnewswiki.com/SO)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer