Pasalnya sebelumnya, Mensos Tri Rismaharini menyambangi beberapa tunawisma yang ada di sekitar Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
Banyak warganet mempertanyakan kebenaran status tunawisma yang didatangi Risma.
Hal itu didasari karena mereka percaya, tak ada gelandangan atau tunawisma yang ada di Jalan Sudirman.
Dari situ aksi blusukan Risma dituding sebagai pencitraan yang tak perlu dilakukan dan tak tepat sasaran.
Mereka meminta agar Risma dapat melakukan hal yang lebih signifikan dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat Indonesia.
Bahkan tunawisma yang didatangi Risma pun turut menjadi perhatian publik.
Seorang pengguna Facebook mengaku pernah melihat tunawisma yang didatangi Risma, di sebuah kedai es kelapa.
Baca: Dituding Settingan, Ini Penjelasan Tunawisma Viral yang Ditemui Risma di Jalan Sudirman
Baca: Pengamat Politik Minta Risma Tak hanya Blusukan di Jakarta, Tapi Juga di Provinsi Lain
Dari sebuah unggahan akun Facebook yang bernama Adhe Idol, ia menyebut, satu dari banyak tunawisma yang ditemui Risma menjual es kelapa.
“Kalau yang menghadap ke depan atau yang rambutnya putih/ubanan itu kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno. Memang dia orang PDI-P. Lokasi jualannya Jalan Minangkabau Manggarai. Selain itu dia jualan es kelapa muda juga. Terciduk juga,” tulis Adhe Idol.
Meskipun setelah dikonfirmasi, tunawisma tersebut hanyalah tukang bantu dan tak memiliki toko.
Menanggapi banyaknya tudingan yang datang, Kepala Biro Humas Kementerian Sosial Wiwit Widiansyah menjelaskan maksud dan tujuan blusukan Risma ke sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Menurut dia, blusukan itu dalam rangka menyasar program Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
"Sasaran PPKS ini seperti gelandangan, pengemis, dan.kelompok rentan lainnya," kata Wiwit, Rabu (6/1/2021), dikuti dari Kompas.com.
Ia melanjutkan, tujuan blusukan yang dilakukan Mensos adalah untuk melakukan pemetaan masalah sosial dan melihat langsung kebutuhan dari PPKS.
Hal ini, kata dia, diperlukan agar Kemensos dapat mencarikan solusi dari masalah-masalah yang dialami para PPKS.
"Agar dapat dicarikan solusinya secara komprehensif dan terkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemda terkait," kata dia.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut untuk mengonfirmasi apakah blusukan itu telah diatur sebelumnya, Wiwit tidak memberikan respons.
Selain itu, ada juga yang menilai blusukan Risma sebagai langkah awal sebelum maju ke Pilkada DKI Jakarta.
Namun, anggapan itu telah ditepis oleh PDI Perjuangan, partai tempat Risma bernaung.